Mampu Lampaui Target 200 Persen Pada 2024, Tahun Ini Pasar Wisata Wates Kediri Dipatok Rp 700 Juta
Saat ini, Pasar Wates memiliki 450 unit lapak dan los, ditambah dengan sekitar 100 pedagang dari sektor UMKM dan kuliner malam
Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KEDIRI - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kediri mencatatkan pemasukan positif Pasar Wates untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2024.
Selama setahun terakhir, Pasar Wates menyumbangkan pendapatan sampai Rp 600 juta. Pencapaian pendapatan itu terlampaui sampai 200 persen dari target awal yang sebesar Rp 300 juta.
Keberhasilan target pendapatan Pasar Wates ini menjadi dorongan bagi Disdagin untuk meningkatkan target PAD pada 2025 menjadi Rp 700 juta.
Kepala Disdagin Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih mengungkapkan, capaian ini berasal dari berbagai sektor, seperti retribusi kios, stand, lapak-lapak, parkir, dan sampah.
Dari sektor retribusi pasar saja, pemasukan yang diperoleh mencapai Rp 168 juta, sementara retribusi sampah memberikan kontribusi Rp 200 juta.
"PAD Pasar Wates ini bersumber dari retribusi pedagang yang berjualan di kios dan lapak, parkir pengunjung, serta retribusi sampah. Peningkatan signifikan pada 2024 menjadi pijakan untuk pengelolaan yang lebih baik di tahun depan," kata Tutik, Selasa (11/2/2025).
Saat ini, Pasar Wates memiliki 450 unit lapak dan los, ditambah dengan sekitar 100 pedagang dari sektor UMKM dan kuliner malam, sehingga total pedagang yang beraktivitas di pasar ini mencapai 500 orang.
Pemda juga telah menerapkan sistem e-parking untuk meningkatkan transparansi dan efektivitas pengelolaan pasar. Dalam kebijakan terbaru, tarif retribusi lapak juga mengalami penyesuaian.
Jika sebelumnya tarif dihitung berdasarkan luas dengan nominal Rp 500 per hari, maka dalam aturan terbaru, pedagang yang menempati lapak berukuran 3 x 2 meter dikenakan retribusi Rp 3.000 per hari, dengan pengecualian bagi mereka yang tidak berjualan.
"Alhamdulillah dengan suasana Pasar Wates yang semakin ramai saat ini bisa terus memberikan multiplayer effect bagi masyarakat Kediri," ungkapnya.
Sementara revitalisasi area depan Pasar Wates juga mendongkrak jumlah pengunjung. Nugroho, salah satu pedagang mengungkapkan bahwa polesan pedestrian ala Malioboro Yogyakarta di depan pasar membuat kawasan ini semakin ramai.
"Dulu pengunjung tidak menentu, kadang ramai, kadang sepi. Namun setelah area depan ditata ulang, lebih banyak orang datang. Ada yang sekadar jalan-jalan, mengajak anak bermain, atau menikmati kuliner khas di sini," jelas Nugroho.
Tidak hanya menawarkan beragam produk makanan dan minuman, Pasar Wates juga menghadirkan hiburan seni di malam hari, yang semakin memperkuat daya tariknya sebagai destinasi wisata. Kehadiran pelaku seni ini bahkan menarik perhatian pengunjung dari luar Kecamatan Wates.
"Kami berharap agar fasilitas pendukung, seperti area parkir dan kebersihan terus diperbaiki guna memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan meningkatkan daya saing pasar sebagai pusat ekonomi dan wisata lokal," ungkapnya. ******
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.