Indahnya Pasar Wates Kediri, Jadi Destinasi Nongkrong Malam Setelah Trotoar Didesain Ala Malioboro

seorang pengunjung asal Kecamatan Puncu, mengaku rela datang jauh-jauh ke Pasar Wates setelah melihat unggahan di medsos

Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
Indahnya Pasar Wates Kediri, Jadi Destinasi Nongkrong Malam Setelah Trotoar Didesain Ala Malioboro - wisata-malam-di-Wates-Kediri1.jpg
surya/isya anshori
WISATA MALAM - Bagian depan Pasar Tradisional Wates, Kabupaten Kediri menyambut para pengunjung dengan iringan musik di trotoar yang rapi dan bersih, Sabtu (8/2/2025) malam.
Indahnya Pasar Wates Kediri, Jadi Destinasi Nongkrong Malam Setelah Trotoar Didesain Ala Malioboro - wisata-malam-Wates-Kediri-2.jpg
surya/isya anshori
LESEHAN ALA MALIOBORO - Suasana trotoar depan Pasar tradisional Wates, Kabupaten Kediri, Sabtu (8/2/2025), terlihat banyak pengunjung duduk lesehan dan bersantai bersama keluarga di malam akhir pekan dengan nuansa seperti di Malioboro Yogyakarta.

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Orang Indonesia suka nongkrong. Kebiasaan yang sudah membudaya itu sudah terbukti menjadi elemen pendorong ekonomi daerah, yang sekarang terlihat di kawasan Pasar tradisional Wates di Kabupaten Kediri.

Berbeda dengan sebelumnya yang kerap semrawut, kini Pasar Wates menjelma menjadi destinasi wisata malam yang ramai dikunjungi. 

Sejak direvitalisasi, pasar tradisional ini semakin menarik perhatian wisatawan, terutama keluarga yang ingin menikmati suasana malam yang nyaman dan penuh hiburan.  

Salah satu daya tarik utama Pasar Wates adalah trotoar lebar dan rapi yang didesain menyerupai kawasan Malioboro di Yogyakarta. 

Area depan pasar yang lumayan luas dan tertata rapi ini memberikan ruang bagi pengunjung untuk bersantai tanpa terganggu oleh pedagang kaki lima. 

Pemda telah menetapkan aturan agar pedagang hanya diperbolehkan berjualan di dalam pasar, sehingga menjadikan area luar pasar lebih nyaman untuk wisatawan.  

Untuk kuliner, Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri mengatur agar seluruh pedagang makanan dan minuman berada di dalam pasar. 

Hal ini bertujuan menciptakan pusat kuliner yang lebih tertata. Namun hingga saat ini, area parkir masih menjadi kendala karena belum tertata dengan baik dan masih digratiskan, sehingga terlihat semrawut.  

Amrullah, seorang pengunjung asal Kecamatan Puncu, mengaku rela datang jauh-jauh ke Pasar Wates setelah melihat unggahan di media sosial (medsos). 

"Di sini mirip Malioboro, ada pertunjukan musik di depan tulisan Pasar Wates, jadi suasananya lebih hidup. Meskipun areanya tidak sepanjang Malioboro, ini sudah cukup menarik. Harapannya, pemerintah bisa lebih memperhatikan parkir agar lebih rapi dan nyaman," kata Amrullah, Sabtu (8/2/2025) malam. 

Nugroho, salah satu pedagang di Pasar Wates menyebut setelah adanya pembenahan pedestrian di depan pasar, jumlah pengunjung meningkat pesat. 

"Dulu pengunjung pasang surut, tetapi sekarang makin ramai sejak area depan ditata ulang. Sekarang banyak keluarga yang datang, ada yang sekadar nongkrong, mengajak anak bermain, atau menikmati kuliner khas pasar ini," kata Nugroho.

Saat ini terdapat sekitar 50 pedagang yang berjualan di dalam area Pasar Wates dan menawarkan berbagai produk, mulai dari makanan, minuman, hingga permainan anak. 

Nugroho mengungkapkan bahwa revitalisasi ini membawa dampak positif bagi perekonomian para pedagang.  "Alhamdulillah, pendapatan meningkat. Kami berharap kondisi ini bisa terus bertahan dan semakin ramai," imbuhnya.  

Selain kuliner dan suasana yang nyaman, daya tarik lain dari Pasar Wates adalah berbagai pertunjukan seni yang diadakan di malam hari. 

Hiburan ini semakin menambah kesan wisata malam yang khas dan mampu menarik perhatian pengunjung dari luar Kecamatan Wates.  

Dengan semakin berkembangnya Pasar Wates sebagai destinasi wisata, harapan ke depan adalah agar fasilitas pendukung, seperti parkir dan kebersihan, terus diperbaiki.  *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved