Upwelling Biang Kematian Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel, Dispertahankan Ponorogo : Fenomena Biasa

“Sementara yang di bawah membawa banyak material ke atas. Kemungkinan material yang dibawa itu ada unsur belerang,” tambahnya.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
Upwelling Biang Kematian Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel, Dispertahankan Ponorogo : Fenomena Biasa - ikan-mati-di-Ngebel-Ponorogo.jpg
surya/Pramita Kusumaningrum (pramita)
MATI MASSAL - Salah satu pembudidaya ikan di Telaga Ngebel, Dwi Prasetyo menunjukkan ikan nila pada kerambanya yang mati di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Kamis (6/2/2025). Ribuan ekor ikan nila di Telaga Ngebel mati massal akibat terimbas uap belerang yang muncul saat angin kencang.
Upwelling Biang Kematian Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel, Dispertahankan Ponorogo : Fenomena Biasa - alasan-ikan-nila-mati.jpg
surya/Pramita Kusumaningrum (pramita)
FENOMENA UPWELLING - Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan Dipertahankan Ponorogo, Siti Barokah memberikan informasi tentang fenomena Upwelling di Telaga Ngebel yang menyebabkan ribuan ikan nila mati mendadak, Jumat (7/2/2025).

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Fenomena berupa kematian massal ribuan ekor ikan nila budidaya di Telaga Ngebel Ponorogo selama beberapa hari terakhir, diselidiki Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) setempat.

Ribuan ikan nila mati di Telaga Ngebel Ponorogo Jatim. Fenomena kematian ikan nila ini disebut oleh pembudidaya mulai Jumat (31/1/2025).

Dipertahankan menyebut bahwa fenomena tersebut disebut Upwelling. “Memang fenomena alam yang biasa terjadi, namanya Upwelling,” ungkap Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan, Dipertahankan, Siti Barokah, Jumat (7/2/2025).

Barokah menyebutkan bahwa Upwelling adalah proses terjadinya pergerakan air bawah yang suhunya lebih hangat dan naik ke atas permukaan telaga.

“Upwelling terjadi tidak hanya di Telaga Ngebel Ponorogo. Tetapi juga terjadi di laut lepas,” kata Barokah saat ditemui di kantornya, Jalan Gajah Mada, Ponorogo.

Barokah mengaku bahwa Upwelling tidak melulu memicu munculnya belerang. Namun Upwelling adalah proses pergerakan air dari bawah naik ke atas.

“Sementara yang di bawah membawa banyak material ke atas. Kemungkinan material yang dibawa itu ada unsur belerang,” tambahnya.

Dari data yang dicatat oleh Dipertahankan Ponorogo, berat ikan nila yang mati tidak sampai 1 ton. “Angka kematian 500 KG, tidak sampai 1 ton,” paparnya.

Pembudidaya ikan nila, Mulyadi mengatakan, fenomena ini muncul Jumat (31/1/2025) lalu. Tanda-tandanya adalah angin kencang dari malam sampai pagi.

“Kemudian keluar belerang. Saya antisipasi terlambat, seharusnya segera diambil Kamis. Ternyata Minggu baru saya amati sudah banyak ikan yang mati,” kata Mulyadi.

Ribuan ikan nila yang mati adalah hasil indukan dengan berat satu ekor ikan sampai 1 KG ke atas. Mulyadi mengatakan, awalnya yang mati 50 ekor ikan nila.

“Senin saya ambil, lalu saya jadikan pakan lele. Selasa saya ambil lagi agak kecil. Kemudian masih hidup dan layak jual,” pungkasnya.

Beberapa pembudidaya ikan memang memberikan ikan nila itu untuk pakan lele karena diyakini ikan lele masih kuat mengalami perubahan kondisi air itu.  ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved