Penemuan Mayat Dalam Koper Ngawi

Siasat Licik Antok Kelabui Ayah Uswatun Khasanah Sebelum Membunuh dan Mutilasi, Lagaknya Sok Kaya

Siasat licik Rohmad Tri Hartanto (RTH) aliasi Antok (33), tersangka pemutilasi Uswatun Khasanah terkuak. Bohongi ayah korban hingga sok gaya.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
kolase surya/luhur pambudi
Antok, tersangka pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah yang mayatnya ditemukan dalam koper di Ngawi. 

"Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu," katanya. 

"Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi," tambahnya. 

Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka.

Dan, yang bikin korban makin naik pitam. Ternyata, tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya. 

Sehingga, lanjut Jumhur, muncullah umpatan bernada sumpah serapah menyangkut anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuang tersangka tersinggung dan merasa dendam. 

"Korban itu kecewa dengan pelaku karena istri sahnya punya anak lagi. Dan disumpahserapah kalau lahir didoain jadi ini dan itu (doa buruk)," pungkasnya. 

Hal senada mengenai begitu rapuhnya tersangka tatkala disinggung soal anak, disampaikan juga oleh PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi. 

Bahwa, tersangka berkali-kali menangis kalau disinggung mengenai kondisi sang anak, ditengah menjalani interogasi penyidik. 

Menurutnya, tersangka begitu sayang dengan kedua anak perempuannya. 

Namun, bak pepatah 'nasi sudah menjadi bubur', penyesalan yang tersangka ternyata datangnya terlambat, karena terlampau belakangan. 

Yakni, belakangan setelah tersangka akhirnya nekat menjalin hubungan terlarang dengan korban secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. 

"Betul. Setiap saya tanya soal anaknya, selalu nangis. Dia sayang ke anak. Tapi menyesalinya baru setelah kejadian," ujar Fauzi saat dihubungi TribunJatim.com, pada Senin (27/1/2025). 

Di lain sisi, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menerangkan, tersangka mengaku sakit hati dengan kelakuan korban yang berselingkuh dengan pria lain. 

Bahkan, tersangka mengaku pernah memergoki korban bersama pria lain di dalam kosannya kawasan Tulungagung. 

Padahal, hubungan keduanya sudah berlangsung selama tiga tahun. Dan selama ini, tersangka kerap beberapa kali memberikan uang kepada korban. 

Dan, selama ini, tersangka mengaku-ngaku sebagai suami siri korban saat ditanyai oleh para warga di sekitar permukiman kosan korban. 

Nyatanya, ungkap Farman, tersangka tidak bisa menunjukkan bukti jika dirinya sebagai suami siri dan sudah menikah secara siri dengan korban. 

"Karena korban ketahuan memasukkan laki-laki ke kosannya. Sementara tersangka ini di sekitar kosan korban, mengaku sebagai suami siri korban," ujarnya di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025). 

"Kemudian, korban sering meminta uang ke pelaku. Tanggal 19 Januari, pertemuan di hotel kediri. Itu memang tersangka uang sudah menyiapkan Rp1 juta untuk diberikan ke korban," tambahnya. 

Kemudian, motif lain tersangka, Farman menerangkan, tersangka merasa tersinggung karena korban kerap mengolok-olok anak perempuannya. 

Perlu diketahui, tersangka memiliki istri sah yang dikaruniai dua anak perempuan. 

Nah, korban pernah mengolok-olok dan menyumpahserapahi anak tersangka dengan ucapan yang tidak terpuji. 

"Lain lagi sakit hatinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan. Bahwa tersangka memiliki seorang anak perempuan. Pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar anak ini akan menjadi, mohon maaf, PSK. Nah itu membuat tersangka sakit hati," terangnya. 

Tak cuma itu, Farman menambahkan, tersangka juga begitu merasa mendendam karena korban pernah menyuruh tersangka untuk menghilangkan anak kedua tersangka. 

Dan, pernyataan atau ucapan dari korban menimbulkan dendam bagi benak tersangka. 

"Korban juga tidak terima kalau pelaku memiliki anak yang kedua. Sehingga dari korban sendiri sempat melontarkan supaya pelaku menghilangkan anak keduanya," pungkasnya. (david yohanes/samsul hadi/luhur pambudi)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved