Pengguna Listrik Hijau Naik 117 Persen Selama 2024, PLN Pastikan Berasal Dari Pembangkit Non Fosil

banyak perusahaan besar, baik dari dalam dan luar negeri, yang mempercayakan suplai listrik hijaunya dengan REC PLN

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Deddy Humana
courtesy PT PLN (Persero)
Petugas PLN Indonesia Power memantau keandalan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kamojang, salah satu pembangkit yang berkontribusi dalam layanan Renewable Energy Certificate (REC). 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) PT PLN (Persero) atau yang dikenal dengan listrik hijau, semakin diminati oleh pelanggan. 

Selama tahun 2024, layanan listrik hijau ini telah dinikmati oleh 7.354 pelanggan, atau tumbuh 117 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 3.378 pelanggan.

"REC adalah salah satu instrumen produk hijau inovasi PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional," kata Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, Senin (27/1/2025).

REC PLN memvalidasi bahwa produksi tenaga listrik per MegaWatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi listrik hijau yang telah terverifikasi.

Darmawan menyatakan, REC merupakan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk memperoleh listrik hijau yang andal dan terjangkau. 

Karena seiring perkembangan zaman, permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri.

“Sebagai tulang punggung penyedia EBT nasional, PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100 persen dipasok oleh pembangkit EBT kami melalui REC. Kami siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan industri dengan proses yang mudah dan cepat," jelas Darmawan.

Darmawan melanjutkan, sejak diluncurkan pada tahun 2020 penjualan REC terus mencatatkan pertumbuhan signifikan mencapai 10,99 TeraWatt hour (TWh) hingga tahun 2024.

"Dari total penjualan tersebut, 49 persen dicapai pada tahun 2024 atau sebesar 5,38 TWh, meningkat dibanding 2023 yang sebesar 3,54 TWh atau mampu tumbuh 52 persen year on year (YoY)," ungkap Darmawan.

Hal ini tidak lepas dari semakin tingginya minat pelanggan khususnya sektor bisnis dan industri terhadap REC.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan kenamaan sudah menjadi pelanggan REC ini, seperti Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, PT Agincourt Resources, PT Indah Klat Pulp & Paper Tbk, PT Air Liquide Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Sorini Agro Asia Corporindo, PT Smelting, dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

Perusahaan-perusahaan itu menjadi penikmat REC terbesar dengan total kapasitas 2,81 TWh atau sekitar 52 persen dari total kapasitas yang digunakan pada tahun 2024. 

Menurutnya, tingginya trend minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC pada tahun ini, diprediksi akan semakin meningkat di tahun berikutnya.

"Semakin banyak perusahaan besar, baik dari dalam dan luar negeri, yang mempercayakan suplai listrik hijaunya dengan REC PLN. Sehingga kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh," terangnya.

Darmawan juga memaparkan saat ini ada 8 pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC. 

Delapan pembangkit tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur.

“REC memberikan jaminan atas penggunaan EBT secara transparan dan diakui internasional. Setiap sertifikat REC memastikan listrik yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil, dengan sistem pelacakan APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat yang memastikan sertifikat telah memenuhi standar internasional,” pungkas Darmawan. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved