Penemuan Mayat Dalam Koper Ngawi

Perjuangan Uswatun Korban Mutilasi yang Mayatnya Dalam Koper di Ngawi, Hidupi 2 Anak dan Orang Tua

Begini lah perjuangan Uswatun, korban mutilasi yang mayatnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
kolase Youtube iNews official/TVOne
Uswatun Khasanah (29), korban mutilasi yang mayatnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim) 

SURYA.CO.ID - Begini lah perjuangan Uswatun, korban mutilasi yang mayatnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Kabar kematian Uswatun Khasanah (29) menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga. 

Mereka tak menyangka, sosok pekerja keras yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga justru tewas dalam kondisi mengenaskan. 

Uswatun memang menjadi tulang punggung keluarganya di Blitar.

Sebagai orang tua tunggal (single parent), Uswatun bekerja keras untuk menghidupi dua anak dan orang tuanya. 

“Almarhumah setahu saya adalah orang yang penuh tanggung jawab terutama terhadap dua anak dan neneknya."

"Meskipun dia single parent,” ujar Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Nahroni.

"Bahkan setahu saya dia juga masih sering membantu ibunya. Menurut saya ya tulang punggung keluarga lah,” tambahnya.

Sering Jenguk Anak

Menurut Nahroni, Uswatun memiliki seorang anak laki-laki dari perkawinan pertamanya. Anak tersebut diperkirakan kini berusia sekitar 10 tahun.

Baca juga: Nasib 2 Anak Uswatun Korban Mutilasi yang Mayatnya Dalam Koper di Ngawi, Ini Doa Menyentuh Korban

Anak kedua Uswatun, lanjutnya, adalah anak perempuan yang baru berusia 6-7 tahun, yang merupakan anak dari perkawinan keduanya.

Kedua anak Uswatun tersebut, kata Nahroni, tinggal bersama neneknya di Desa Slorok, masih di wilayah Kecamatan Garum, sejak Uswatun bekerja di Kabupaten Tulungagung sebagai tenaga promosi produk kosmetik.

Meski demikian, Uswatun hampir setiap pekan sekali pulang ke Blitar untuk menjenguk kedua anaknya, serta keluarganya.

Bangun Rumah

Selain pekerja keras, saat ini Uswatun tengah berjuang mengumpulkan uang untuk membangun rumahnya di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, di samping rumah neneknya.

“Sebenarnya rumahnya itu hampir selesai dibangun. Kalau tidak salah sudah direncanakan mulai memasang bagian atap dan genting minggu depan,” tuturnya.

Tidak hanya itu, kata Nahroni, Uswatun juga mampu membeli sebuah mobil MPV Suzuki R3.

“Mobil itu yang ia gunakan untuk mondar-mandir Tulungagung-Blitar. Hampir setiap satu pekan sekali dia pulang ke Blitar,” ungkapnya.

 

Namun, kata dia, keberadaan mobil tersebut hingga kini belum diketahui.

Menurut Nahroni, mobil itu tidak berada baik di kos Uswatun di Kabupaten Tulungagung maupun di rumah keluarga dan saudaranya di Kabupaten Blitar.

“Setahu saya keberadaan mobil korban ini belum diketahui. Tapi untuk lebih pastinya silahkan ditanyakan ke pihak kepolisian,” ujarnya.

Korban Bercerai

Sementara kerabat korban, Ana Yuliani mengungkapkan korban sudah lama bercerai dengan suaminya.

Diungkapkan Nur Khalim, selama ini korban tinggal bersama ibunya. 

Diakuinya, korban yang merupakan anak sulungnya itu sangat perhatian dengan keluarga.

Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

"Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya," ujarnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved