100 Hari Kabinet Prabowo-Gibran: Prestasi dan Tantangan Kabinet Merah Putih

Saya memiliki beberapa catatan pada 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Editor: irwan sy
Dok Sekretariat Presiden
Prabowo Subianto saat umumkan nama-nama Menteri di Kabinet Merah Putih 

Target Nilai Tukar Rp5.000 per Dolar AS, target ambisius pemerintah ini untuk menekan nilai tukar menjadi Rp 5.000 per dolar AS membutuhkan perbaikan signifikan dalam fundamental ekonomi, termasuk hilirisasi produk dan peningkatan ekspor.

Koordinasi Antar Kementerian
Publik belum menyaksikan secara terbuka luaran hasil rapat-rapat koordinasi antar Kementerian untuk menjamin efektivitas pemerintahan melalui sinergi yang lebih baik antar kementerian, terutama dalam menjalankan program prioritas nasional Astacipta lebih agresip dan responsip.

Untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, pemerintah perlu fokus pada keberlanjutan pembangunan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Langkah-langkah konkret, seperti memperkuat regulasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menyederhanakan struktur kabinet.

Keterlibatan koperasi-koperasi synergy dengan UMKM bentukan masyarakat di lingkungan semua pertambangan di Indonesia sebagai pemasok makan/minum dan bagian elemen kebutuhan dalam proses pengerjaan tambang (koperasi sebagai alat pemerataan ekonomi) akan menjadi kunci keberhasilan.

Pemerintah telah menetapkan target swasembada pangan pada tahun 2027.

Namun, sudah 100 hari kerja Menteri dan Badan terkait detail belum diekpos kepada publik peta jalan (roadmap) untuk mencapai kedaulatan pangan secara komprehensif.

Lalu soal upaya sistematis massif dan terstruktur melibatkan petani millenial dengan teknologi pertanian modern dengan pendekatan teknologi, inovasi, dan pola pikir kewirausahaan (Agropreneur, Petani Digital, Smart Farmer dan Petani 4.0).

Sejumlah inisiatif kita support di bidang pendidikan tinggi telah diluncurkan yang sejalan dengan Asta Cita, khususnya misi ke-4, yakni 'Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas'.

Selain itu, reformasi kurikulum Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan kualitas lulusan yang siap bersaing di tingkat global serta peningkatan kesejahteraan Dosen dan Peneliti harusnya jadi focus Kemendiktisaintek RI dan Menkeu RI.

Catatan urgen dan sangat strategis  juga, publik berharap agar Presiden Prabowo segera lakukan lobby-lobby tingkat tinggi dan memenangkan proses banding atas putusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan hilirisasi nikel dan mendesak segera menunjuk Hakim baru di Badan Banding WTO.

Kemenangan Indonesia sangat kita tunggu karna multiplayer effeck bagi pertumbuhan ekonomi, value added, perluasan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan sangat signifikan.

Pada 10 Januari 2025, panel WTO memutuskan bahwa Uni Eropa telah mendiskriminasi produk kelapa sawit asal Indonesia.

Panel WTO menyatakan bahwa Uni Eropa memberikan perlakuan kurang menguntungkan terhadap biofuel berbasis kelapa sawit dibandingkan dengan produk serupa dari Uni Eropa, seperti rapeseed dan bunga matahari.

Putusan ini harus dimanfaatkan segera untuk memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi hambatan dagang terhadap produk kelapa sawit di pasar Eropa yang potensial selama ini dengan buka peluang baru sebagai anggota BRICS.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved