7 Kecamatan di Ngawi Terendam Banjir Luapan Air Sungai Bengawan Solo

7 kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terendam banjir akibat luapan air dari Sungai Bengawan Solo, Selasa (21/1/2025).

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Forkopimda Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meninjau kondisi banjir di salah satu wilayah yang terkena dampak luapan air Sungai Bengawan Solo, Selasa (21/1/2025) siang. 

SURYA.CO.ID, NGAWI - 7 kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), terendam banjir akibat luapan air dari Sungai Bengawan Solo, Selasa (21/1/2025).

Kepala BPBD Kabupaten Ngawi, Prila Yuda Putra mengatakan, 7 kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, Paron, Ngawi dan Widodaren.

Ia juga menjelaskan, curah hujan intensitas tinggi di wilayah hulu dan wilayah Solo Raya, dengan jangka waktu cukup lama.

“Debit air Bengawan Solo mengalami peningkatan dan meluber ke perkampungan, juga jalan desa desa,” jelas Yuda.

Dirinya memaparkan, di Kecamatan Mantingan, area persawahan Desa Jatimulyo terendam banjir seluas 10 hektare. Lalu, di Desa Mantingan, area persawahan 15 hektare juga terkena dampak.

Selanjutnya, di Desa Sambirejo, area persawahan 10 hektare yang terdampak. Desa Pengkol, area persawahan terendam 15 hektare, dan ada 20 Kepala Keluarga (KK).

“Area persawahan Desa Ngrancang terendam 15 hektare, jumlah KK yang terdampak, 5 KK. Desa Pule 10 hektare sawah terendam, jumlah KK, ada 5 KK. Serta Desa Sengon area persawahan yang terdampak 5 hektare, 10 KK,” paparnya.

Kemudian di Kecamatan Karanganyar ada area persawahan Desa Sriwedari terdampak 5 hektare, Desa Wonoboyo 10 hektare sawah terendam, jumlah KK yang terdampak ada 20 KK, dan Desa Sekarjati, area persawahan yang terdampak 10 hektare.

“Rata-rata ketinggian air di wilayah tersebut kurang lebih 10 sentimeter,” imbuhnya.

Yuda juga menerangkan, puluhan KK di 3 desa wilayah Kecamatan Kedunggalar, yakni Desa Pelanggarem, Desa Gelon dan Desa Seko, terpaksa mengungsi ke tempat aman akibat banjir.

“Di Kecamatan Paron yaitu Desa Ngale, yang terdampak 7 KK. Ketinggian air 10 sentimeter. Kecamatan Pitu, tepatnya Desa Cantel terdampak 100 KK, Desa Karanggeneng, yang terdampak 15 KK, Desa Papungan 50 KK dan Desa Kalang Porong 5 KK,” terangnya.

“Terakhir adalah di Kecamatan Ngawi, tepatnya Desa Cupo, Desa Grudo, Kelurahan Margomulyo dan Kecamatan Widodaren, Desa Karangbanyu yang terdampak 7 KK, serta Desa Kauman 3 KK,” imbuh Yuda.

BPBD Kabupaten Ngawi bersama petugas gabungan terus melakukan pendataan kerusakan, hingga bersiaga dan pemantauan di lokasi.

“Kami juga mendistribusikan bantuan logistik. Sampai laporan ini dikirim, kondisi Kabupaten Ngawi proses asesmen, luapan Bengawan Solo sudah mengalami penurunan,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved