Ada Temuan 55 Kasus PMK di Kota Kediri, Peternak Wajib Waspadai Gejala Klinis Ini

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman bagi peternak di Kota Kediri, Jawa Timur. DKPP Kota Kediri pun terus menggencarkan vaksinasi PMK

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luthfi Husnika
DKPP Kota Kediri saat melakukan vaksinasi PMK di Peternakan Susu Sapi Anugerah Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/1/2025). 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman bagi peternak di Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim). 

Saat ini, tercatat ada 55 kasus PMK di Kota Kediri, dengan rincian satu ekor ternak sapi  mati, satu ekor sapi sembuh, dan 53 ekor sapi masih dalam proses penyembuhan.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri pun terus menggencarkan vaksinasi PMK, untuk menekan angka penyebaran virus PMK yang sangat menular ini.  

Koordinator Tim Vaksinasi DKPP Kota Kediri, drh Alfisyakhrul Ramadhan, mengingatkan bahwa vaksinasi adalah langkah paling efektif untuk melindungi ternak dari PMK.

"Ternak yang sudah divaksin memiliki risiko rendah terkena PMK, dan jika terinfeksi pun gejalanya lebih ringan serta tidak sampai menyebabkan kematian," ujar drh Alfisyakhrul Ramadhan saat ditemui di sela-sela vaksinasi PMK, Jumat (17/1/2025).  

Vaksinasi PMK di Kota Kediri dilakukan dalam beberapa tahap. 

Setiap ternak akan mendapatkan tiga dosis vaksin dalam jeda periode enam bulan sekali. 

Jika diperlukan, ternak juga bisa mendapatkan dosis tambahan atau booster untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus.  

PMK, jelas drh Alfisyakhrul, merupakan penyakit infeksius akut yang menyerang hewan berkuku genap atau belah seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. 

Virus PMK dapat menyebar melalui udara dan kontak langsung antar hewan, terutama di lingkungan peternakan dengan populasi tinggi atau pasar hewan.  

"Peternak harus mengenali gejala klinis PMK sejak dini agar bisa segera mengambil tindakan. Gejala awal yang sering muncul adalah demam tinggi mencapai 39-41 derajat Celsius, lemas dan nafsu makan menurun," jelas drh Alfisyakhrul.  

Selain itu, lanjutnya, ada beberapa tanda khas yang bisa diamati, seperti lepuh atau sariawan pada rongga mulut dan lidah, lepuh di sekitar puting pada sapi betina, serta penurunan produksi susu.

Gejala lain yang sering ditemukan adalah hipersalivasi (air liur berlebih yang menggantung dan berbusa) serta pincang akut yang bisa membuat hewan tidak bisa berdiri. 

Dalam kasus yang parah, PMK dapat menyebabkan kematian hewan ternak.  

DKPP Kota Kediri mengimbau kepada para peternak, untuk memastikan bahwa hewan yang diperjualbelikan sudah divaksin PMK.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved