Minat Baca Masyarakat Lamongan Meningkat Pada 2024, Berkat Banyaknya Sudut Baca di Fasilitas Publik
Dari catatan Arpusda, minat membaca di Lamongan selama 2024 menunjukkan peningkatan signifikan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Minat atau tingkat kegemaran membaca (TGM) menjadi sesuatu yang langka di masa sekarang. Tetapi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Lamongan telah mampu mendorong TGM masyarakat selama 2024 lalu.
Dari catatan Arpusda, minat membaca di Lamongan selama 2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Tercatat angka TGM tahun 2024 adalah 70,4, lebih tinggi dari tahun 2023 yakni 66,21.
Naiknya angka TGM tersebut didukung oleh lima dimensi. Di antaranya Frekuensi Membaca (FM), Durasi Membaca (DM), Jumlah Buku yang dibaca (JB), Frekuensi Akses Internet (FAI), dan Durasi Akses Internet (DAI).
"Alhamdulillah tingkat kegemaran membaca di Lamongan mengalami peningkatan 4,19 dan tahun ini menduduki angka 70,4," ujar Kepala Dinas Arpusda Lamongan, Fida Nuraida, Kamis (9/1/2025).
Capaian positif ini tentu memiliki dampak positif bagi masyarakat Lamongan. Mulai meningkatkan kualitas pendidikan, masyarakat lebih melek literasi, mampu menggunakan informasi untuk mendukung pembelajaran baik formal maupun non formal.
Termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menurunkan kemiskinan. "Kenaikan tingkat kegemaran membaca ini sangat berpengaruh akan kualitas masyarakat," kata Fida.
Masyarakat yang literat cenderung lebih mudah memahami informasi, bahkan kenaikan TGM ini juga berpengaruh dalam menurunkan kemiskinan.
Karena masyarakat yang literat akan produktif dan inovatif sehingga dapat menciptakan peluang usaha baru serta meningkatkan kinerja sehingga dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Tidak hanya itu, TGM yang tinggi mampu meningkatkan literasi digital masyarakat yang lebih baik, sehingga berkontribusi pada kemampuan mereka untuk meningkatkan teknologi digital secara produktif baik untuk pendidikan, kewirausaaan maupun hiburan.
Bahkan juga mampu memperbaiki tata kelola pemerintahan, karena masyarakat yang lebih literate, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah dapat ditingkatkan dan masyarakat mampu memahami dan mengawasi kebijakan publik.
"Juga dapat menguatkan budaya lokal, masyarakat literat akan membantu pelestarian budaya lokal melalui dokumentasi tradisi, sejarah dan kearifan lokal," jelasnya.
Dinas Arpusda Lamongan terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut. Yang direalisasikan melalui penyediaan perpustakaan digital (i-Lamongan), dengan menyediakan koleksi bahan bacaan bermutu dan beragam.
Serta mendekatkan akses bacaan bermutu dan beragam kepada masyarakat melalui Layanan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK).
Ditambah pengadaan dan penempatan Sudut Baca Lentera di pelayanan publik seperti MPP, Stasiun Lamongan, Rumah sakit dan Kantor Desa/Kelurahan, menyediakan program inovasi pembudayaan gemar masyarakat.
Termasuk inovaso WIDURI SEBUMI (wisata edukasi pagi hari Selasa, Rabu dan Kamis), CELENGAN (Cerita Online Lamongan), BESTARI (Bangun literasi untuk anak negeri), pelatihan kepenulisan “PENA LITERASI”, dan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial dengan pelibatan masyarakat.
"Seperti pelatihan-pelatihan kewirausahaan, workshop parenting, pelatihan membaca nyaring dan lainnya," tandasnya. *****
Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda)
Dinas Arpusda Lamongan
minat baca di Lamongan meningkat
inovasi tingkatkan minat baca
sudut baca di tempat publik
suka membaca bisa entas kemiskinan
Lamongan
Kronologi Sopir Truk di Lamongan Lawan 2 Pencuri, Alami Luka Tusuk |
![]() |
---|
Gelar Museum Expo 2025, Bupati Yuhronur Efendi: Suguhkan Kejayaan Lamongan di Masa Lalu |
![]() |
---|
Kawin Silangkan Beragam Durian di Malam Hari, Petani Lamongan Ini Hasilkan Durian Premium |
![]() |
---|
Pemasangan Traffic Light JLU Lamongan Diawali Doa Bersama, BBPJN Target 1 Bulan Tuntas |
![]() |
---|
Terkena Dampak Regulasi Distribusi BBM Nonsubsidi, Karyawan SPBU Swasta di Lamongan Khawatir di-PHK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.