Kawin Silangkan Beragam Durian di Malam Hari, Petani Lamongan Ini Hasilkan Durian Premium
Metode tersebut dinilai mampu membuat cita rasa durian premium semakin diburu oleh pecinta durian
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Musim kawin durian dimanfaatkan petani di Lamongan Jawa Timur untuk menciptakan durian berkualitas menggunakan metode kawin silang atau polinasi manual.
Metode tersebut dinilai mampu membuat cita rasa durian premium semakin diburu oleh pecinta durian saat masa panen tiba pada Januari mendatang.
Upaya menghasilkan durian aroma dan ragam cita rasa itu ditekuni pemilik kebun durian, Sholahudin di Desa Brangsi, Kecamatan Laren, Lamongan, Jawa Timur.
Baca juga: BREAKING NEWS 3 Bocah Lumajang Tertimpa Pohon Durian, Satu Orang Meninggal Dunia
Mengawinkan bunga durian dilakukan pada malam hari, di bawah cahaya malam yang redup.
Ia tengah berjuang menciptakan varietas durian unggul melalui teknik perkawinan silang atau polinasi manual.
Mengapa dilakukan pada malam hari ? Ia memberikan argumen yang rasional.
Proses ini dilakukan secara intensif pada malam hari untuk memanfaatkan masa mekar bunga durian yang singkat.
Baca juga: Produksi Durian dan Mangga di Trenggalek Terancam Turun, Kemarau Basah Ganggu Fase Generatif
"Dengan harapan menghasilkan buah berukuran besar namun menghasilkan durian premium," kata Sholahudin, Senin (22/9/2025) malam.
Sholahudin, pemilik Kebun Durian Perkasa Farm di Desa Brangsi, Kecamatan Laren menjelaskan, dirinya tengah fokus mengawinkan bunga durian varietas montong dengan musang king dan durian hitam.
Alasan pemilihan waktu malam hari bukan tanpa sebab. Menurutnya, fase pembungaan durian hanya berlangsung singkat, mulai mekar sekitar pukul 17.00 hingga layu pada pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Kabupaten Lumajang Diproyeksikan Jadi Lumbung Durian Montong
Proses perkawinan silang ini dilakukan secara manual dengan mengaplikasikan serbuk sari ke putik bunga, yang disebut Sholahudin lebih efektif daripada polinasi alami.
Teknik ini mirip dengan yang diterapkan di negara Thailand, di mana petani durian juga mengandalkan polinasi buatan untuk tingkat keberhasilan maksimal.
Secara prospektif, ia optimis dengan hasil panen yang waktu pembuahan bervariasi antar varietas seperti musang king dan duri hitam membutuhkan 110-120 hari hingga buah jatuh.
Sementara montong dan bawor memerlukan 140-160 hari karena ukuran buah yang lebih besar. Ia menargetkan produksi tahun ini pun tak main-main mencapai 1400 pohon.
"Dan saat ini, sudah 900 pohon telah mengeluarkan bunga, sementara 500 pohon sisanya sedang dalam proses pembungaan bertahap selama empat bulan ke depan hingga siap panen," ungkapnya.
Baca juga: Pemasangan Traffic Light JLU Lamongan Diawali Doa Bersama, BBPJN Target 1 Bulan Tuntas
Anak Bunuh Kedua Orang Tuanya di Ponorogo Diduga Pakai Balok Kayu Ganjal Pintu |
![]() |
---|
Pengiriman Sparepart Dari Surabaya Meningkat, Lion Parcel Lakukan Inovasi ini |
![]() |
---|
Penyerang Muda Wahyu Agung Pilih Bertahan di Gresik United, Pasang Target Ini |
![]() |
---|
Peringatan Hari Santri Nasional 2025, Menag Sampaikan Ini di Ponpes Tebuireng Jombang |
![]() |
---|
Kakek di Tuban Sabet Tetangganya Pakai Celurit Akibat Cemburu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.