Bos Rental Mobil Tewas Ditembak
Eks Jenderal Polri Yakin Oknum TNI Sengaja Tembak Mati Bos Rental Mobil, Bantah Ucapan Pangkoarmada
Pernyataan Pangkoarmada yang menyebut oknum TNI menembak bos rental mobil karena membela diri, diragukan mantan Kabareskrim Komjen Ito Sumardi.
SURYA.CO.ID - Pernyataan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Madya (Laksdya) Denih Hendrata yang menyebut penembakan terhadap bos rental mobil dilakukan anggotanya karena membela diri, diragukan mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi.
Ito justru meyakini penembakan yang berakibat tewasnya bos rental mobil itu disengaja untuk mematikan korbannya.
Ito mengungkapkan, secara logika menembak itu ada dua, untuk melumpuhkan atau ke arah yang mematikan.
Kalau menunjukkan tempat area yang memungkinkan terjadinya kehilangan nyawa, menurut Ito, itu suatu kesengajaaan.
"Menurut saya itu kesengajaan. Kalau membela diri, itu kan menembak ke atas dahulu memberi peringatan atau ke arah untuk melumpuhkan," tegas Ito dikutip dari tayangan Hotroom, Metro TV pada Rabu (8/1/2025).
Baca juga: Desak Panglima TNI Pecat Penembak Mati Bos Rental Mobil, Amnesty International: Serahkan Polisi!
Apakah itu berarti Ito tidak sepakat dengan pernyataan Pangkoarmada RI?
Menurut Ito, setiap pelaku pasti memiliki alibi.
Namun, alibi itu seharusnya disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.
"Saya kira dari TNI akan mendalami kembali. Bisa saja pernyataan itu berubah, kalau kita masuk ke ranah hukum," katanya.
Terkait tudingan pangkoarmada bahwa pelaku dikeroyok, menurut Ito, hal itu juga harus dilihat dari dua versi, pelaku dan korban.
Dan dua versi itu harus disatukan untuk mendapatkan fakta obyektif.
Ito juga menyoroti gelagat oknum TNI yang mengaku membeli mobil brio itu seharga Rp 40 juta, padahal harga pasarannya Rp 180 juta.
Menurutnya, kalau oknum TNI ini tidak kenal dengan sindikat penggelapan mobil, tidak mungkin akan mendapat harga itu.
Apalagi, mobil brio milik rental itu tidak dilengkapi surat-surat resmi.
"Kalau lihat ini, tidak mungkin ujug2. Ini ada mobil, surat-suratnya tidak ada. Tentu harus diduga barang itu berasal dari kejahatan atau tidak memiliki surat-surat," katanya.
Menurut Ito, oknum TNI ini harusnya sudah tahu kalau mobil ini berasal dari hasil kejahatan.
"Ya jelas, menurut pandangan hukum saya, jelas," tegasnya.
Sebelumnya, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Madya (Laksdya) Denih Hendrata menyebut penembakan itu diawali dengan pengeroyokan yang dialami anggotanya oleh sekitar 15 orang,
Awalnya Laksdya Denih Hendrata menjelaskan tentang senjata yang digunakan untuk melumpuhkan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman.
Denis menjelaskan, senjata itu adalah inventaris yang melekat pada salah satu tersangka oknum TNI AL yakni Sertu AA.
Sertu AA, kata Denih, berasal dari Satuan Kopaska Armada I yang mendapatkan tugas sebagai ADC atau ajudan.
"Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat. Kemudian, tadi sudah dijawab bahwa ini sudah SOP, ada surat perintahnya segala macam. Kemudian, ya tentu bukan senjata rakitan," kata Denih saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025).
Senjata itu seharusnya digunakan untuk pengamanan diri dan atasan AA.
Ia menduga senjata tersebut terpaksa digunakan untuk melindungi dari dugaan pengeroyokan saat kejadian.
Menurutnya, kejadian dugaan pengeroyokan itulah yang membuat situasi tersebut menjadi situasi hidup dan mati antara para anggota TNI AL dan rombongan pemilik rental mobil.
"Tapi sebetulnya karena pengeroyokan kan tidak berpikir risiko kalau misalnya orang yang dikeroyok itu mati. Ya nggak? Ya kan? Apalagi mungkin karena tentara juga yang sudah dilatih bagaimana faktor kecepatan, insting segala macam. Kan kita sering dengar kill or to be killed. Ya kan?" lanjut Denih.
Denih menegaskan pihaknya berkomitmen menghormati proses hukum yang ada dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
Ia juga menegaskan komitmen TNI AL untuk mengusut kasus tersebut secara transparan.
Dia juga tak segan-segan untuk menindak tegas prajurit yang terbukti bersalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"TNI AL sangat menghormati proses hukum, dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, dalam penjelasan ini tidak ada yang ditutup-tutupi, semua terbuka. Kami ingin menegaskan sikap TNI AL, bahwa siapa pun anggota kami bila terbukti bersalah kami akan tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI," ucapnya.
Tak Ada Pengeroyokan, Sudah Ditodong dari Awal

Di acara Hotroom, anak korban, RIzky Agam membantah adanya pengeroyokan dalam insiden tragis tersebut.
Rizky justru menyebut sejak awal, oknum TNI ini sudah menodongkan pistol ke ayah dan tim rental yang mengedangnya.
DIceritakan, sejak mengetahui GPS mobil dicabut, pihaknya langsung mengejar mobil brio yang dibawa pelaku.
Saat di daerah Seketi, Pandeglang, timnya akhirnya bisa mengadang pelaku.
Namun, saat itu ayahnya langsung ditodong pistol oleh pelaku.
Akibat penodongan itu, akhirnya tim rental melepas pelaku.
Namun, sebelum kabur, teman pelaku yang menggunakan mobil Sigra justru menabrak anggota tim hingga terjengkal.
Saat di rest area KM 45 pun, tim tidak ada yang mengeroyok pelaku.
Tim hanya mengamankan, sambil meminta pelaku untuk menjatuhkan senjatanya.
Namun, dalam waktu yang bersamaan, anggota tim justru ditembak secara membabi buta ke arah tim, hingga mengakibatkan bos rental Ilyas Abdurrahman tewas, dan satu rekannya, Ramli, terluka.
Rizky mengaku tidak ada tembakan peringatan dari oknum TNI tersebut.
"Ada 4 tembakan, Bapak saya du tembakan, di bagian tengah dada dan pergelangan tangan," ungkap Rizky.
Pernyataan Rizky ini sama dengan Agus, anak buah Ilyas Abdurrahman yang ikut dalam pengejaran.
Agus mengaku sempat ditabrak oknum TNI ini saat berusaha mengadang mobilnya ketika berada di daerah Pandeglang.
Diceritakan, begitu tahu ada mobil Brio milik rental yang diburu, tim langsung turun mengadangnya, termasuk Agus.
"Kita gak tahu di belakang mobil Brio ada mobil Sigra. Kita turun, kita tanya, tapi langsung ngancam dengan menyebut nama anggota-anggota," kata Agus dikutip dari tayangan Menyingkap Tabir TVOne pada Senin (6/1/2025).
Baca juga: Senasib Kapolsek Cinangka, Gelagat 2 Polisi yang Tolak Dampingi Anak Bos Rental Mobil Buat Geregetan
Saat itu Agus melihat oknum TNI ini sempat menodongkan senjata ke tim rental (Ilyas).
Karena itu, tim rental memilih untuk melepasnya.
Saat kabur itu lah, pengendara Sigra sempat berusaha menabrak dia dan temannya.
"Saya sempat menghindar, rekan saya terpental, emang disengaja (oknum TNI) buat nabrak," ungkapnya.
Saat tiba di rest area KM 45 tol Tangerang-Merak tim melihat ada mobil brio yang diburu.
Saat turun dari mobil, Agus langsung memburu pengemudi Sigra yang menabrak dia sebelumnya.
"Begitu saya turun dari rest area, saya gak langsung ke Brio yang dituju, saya ke Sigra, karena nyoba nabrak saya dan rekan," katanya.
Begitu didatangi Agus, pengemudi Sigra ini sempat menodong senjata ke dia.
Saat itu Agus langsung memberi tahu ke Risky Agam, anak Ilyaas yang sedang merekam peristiwa tersebut.
"Saya kasih tahu, saya ditodong. Dia (oknum TNI) masukin lagi senjata itu," katanya.
Tak lama setelah itu, tim rental menangkap pengemudi Brio di dekat minimarket.
Melihat rekannya ditangkap, pengemudi Sigra ini langsung beringas dan langsung menembak ke arah tim rental.
Melihat hal itu, Agus mengaku langsung memundurkan mobil X Pander miliknya untuk menghalangi laju mobil Sigra yang dikemudikan pelaku penembakan.
Namun, mobil Sigra itu justru menabrak mobilnya dan langsung kabur.
"Sempat panas. Tembakan pertama, saya ke belakang mundurin mobil Xpander buat ngalangin Sigra. Sigra tetap kabur menabrak Xpander saya," ungkapnya.
Akibat penembakan itu, Ilyas Abdurrahman berlumuran darah dan akhirnya meninggal dunia.
Sementara temannya, Ramli terluka dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anak Bos Rental Mobil Kecewa Disebut Keroyok Anggota TNI AL: Susah Cari Keadilan di Negara ini
Ito Sumardi
Penembakan Bos Rental Mobil
Oknum TNI Tembak Mati Bos Rental Mobil
Bos Rental Mobil Tewas Ditembak
Pangkoarmada RI
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Hukuman Ganda Oknum TNI Penembak Mati Bos Rental Mobil, Penjara Seumur Hidup, Dipecat dari Militer |
![]() |
---|
Bantahan Oknum TNI Penembak Mati Bos Rental Mobil, Sebut Tak Mengarah Lurus, Tapi Hasil Otopsi Beda |
![]() |
---|
Ingat Kapolsek Cinangka yang Tolak Kawal Bos Rental Mobil Tewas Tertembak? Kini Dihukum Setimpal |
![]() |
---|
Beda Gelagat Oknum TNI Penembak Mati Bos Rental Mobil, Dulu Sok Jago Kini Malah Tertunduk Zikir |
![]() |
---|
Siasat Licik Oknum TNI Penembak Mati Bos Rental Mobil, Dapat Mobil Murah Tanpa BPKB, Chat Terkuak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.