Harga Cabai Melonjak, Pedagang Setono Betek Kediri : Sekarang 2 Kilgoram Saja Susah Habis

Kenaikan harga ini terjadi dalam dua hari terakhir, berdasarkan pantauan di Pasar Setono Betek, Kota Kediri.  

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/luthfi husnika
Hariana seorang pedagang yang berjualan di Pasar Setono Betek Kota Kediri 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Harga cabai rawit di pasaran wilayah Kota Kediri melonjak drastis hingga menembus Rp110 ribu per kilogram. 

Kenaikan ini cukup signifikan mengingat sebelumnya cabai rawit hanya berada di kisaran Rp70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram. 

Kenaikan harga ini terjadi dalam dua hari terakhir, berdasarkan pantauan di Pasar Setono Betek, Kota Kediri.  

Menurut Hariana, salah satu pedagang di Pasar Setono Betek, kenaikan harga cabai dimulai sejak Minggu (5/1/2025) dan masih berlaku hingga hari ini.

Baca juga: Disperindag Lamongan Tak Berdaya Harga Cabai Rawit Mengangkasa, Emak-Emak Pasrah : Nikmati Ae Wis!

"Harga cabai rawit sekarang Rp110 ribu per kilogram. Bahkan cabai merah besar dan cabai keriting juga ikut naik, dari awalnya Rp40 ribu hingga Rp50 ribu, sekarang jadi Rp60 ribu," katanya saat ditemui, Senin (6/1/2025).

Hariana mengaku kenaikan harga ini berdampak pada penjualan cabainya. 

"Biasanya saya bisa jual cabai rawit lebih dari 3 kilogram sehari. Sekarang 2 kilogram saja susah habis. Daya beli masyarakat jelas menurun," keluhnya. 

Hariana berharap harga cabai segera turun agar masyarakat kembali bisa membeli dengan jumlah normal.  

Tak hanya cabai, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lain seperti tomat, yang naik dari Rp7 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram.

Beberapa jenis sayuran seperti sawi, kacang panjang, terong, dan kangkung juga mengalami lonjakan harga.  

Menurut Hariana, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pasokan yang menurun akibat cuaca yang tidak menentu. 

"Saya dengar dari pemasok, hasil panen tidak banyak karena musim hujan. Jadi stok cabai terbatas," jelasnya.  

Baik pedagang maupun pembeli berharap ada kebijakan yang dapat menekan kenaikan harga dan memperbaiki pasokan.  

"Kami berharap harga segera turun dan kembali normal. Kalau terus seperti ini, kasihan pembeli, dan kami pedagang juga rugi karena barang tidak habis terjual," ungkap Hariana.  

Sementara itu, Suroso, seorang pembeli asal Kaliombo, mengaku kesulitan dengan kenaikan harga ini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved