BPBD Aktifkan Alarm Banjir di Kecamatan Tulungagung, Dampak Terlambatnya Normalisasi Saluran Air

“Tujuannya adalah untuk normalisasi saluran. Karena salah satu penyebab banjir adalah saluran yang menyempit,” ungkapnya

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/David Yohanes (David Yohanes)
ANTISIPASI BENCANA - Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak menyiagakan segenap potensi untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi 2025. Namun wilayah Kecamatan Tulungagung masih rawan banjir, karena banyak saluran belum dinormalisasi. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung telah menyiagakan unsur penanggulangan bencana menjelang musim hujan 2025.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Robinson Nadeak, seluruh potensi kebencanaan sudah diaktifkan.  

Posko-posko kebencanaan di tingkat desa seharusnya juga sudah diaktifkan kembali. “Semua ditujukan untuk mengurangi resiko bencana. Semua potensi harus siaga,” ujar Robinson. 

Saat ini status kebencanaan di Kabupaten Tulungagung adalah tanggap darurat, setelah 492 rumah di 5 desa dari 3 kecamatan rusak karena diterjang angin berkecepatan tinggi.

Diharapkan dengan kesiapsiagaan semua pihak bisa menekan resiko bencana alam yang terjadi selama musim hujan. “Semua bertujuan mengurangi resiko bencana. Posko-posko di desa seharusnya juga diaktifkan kembali,” tegasnya.

Namun resiko banjir  di kawasan kecamatan Tulungagung diperkirakan masih akan terjadi. Kondisi ini karena saluran air yang menjadi sumber keluhan warga belum diperbaiki.

Robinson mengatakan, pihaknya sudah merapatkan resiko banjir dari saluran pembuangan ini dengan berbagai pihak, seperti Perum Jasa Tirta, Balai Besar Wilayah Sungai, Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup.

“Tujuannya adalah untuk normalisasi saluran. Karena salah satu penyebab banjir adalah saluran yang menyempit,” ungkapnya. 

Ada banyak ruas jalan di Kecamatan Tulungagung yang banjir setelah hujan deras. Salah satu ruas jalan yang jadi langganan banjir adalah Jalan A Yani Timur di depan Polres Tulungagung.

Jalan di lokasi ini seperti kantong karena saluran air di kanan kiri jalan diduga tidak berfungsi. Saluran air ini menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga, namun tidak bisa menampung air saat hujan deras.

“Untuk pengerukan saluran air menjadi kewenangan Dinas PUPR. Kami sudah koordinasikan,” tandas Robinson.

Pantauan di lapangan, hanya Jalan Teuku Umar yang mulai ada proyek normalisasi saluran. Sementara titik lain yang selama ini rawan belum tersentuh, sehingga potensi banjir masih mengancam.

Sebelumnya seluruh potensi SAR Kabupaten Tulungagung menggelar apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi, Selasa (7/10/2025).

Apel ini untuk memastikan kesiapan personel, armada dan berbagai alat yang diperlukan dalam proses evakuasi. Selama 2025 ini sudah ada 7 bencana angin kencang, 7 bencana longsor dan 8 bencana banjir. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved