Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar
Nasib Annar Salahuddin Otak Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Tetap Diproses Hukum Meski Sakit
Beginilah nasib Annar Salahuddin Sampetoding yang menjadi otak sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar. Meski sakit tetap diproses hukum.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Beginilah nasib Annar Salahuddin Sampetoding yang menjadi otak sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.
Meski sakit, Annar tetap diproses hukum.
Pakar Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Amir Ilyas, mengatakan meskipun tersangka sakit, penyidikan tetap dapat dilanjutkan, bahkan tersangka tetap dapat ditahan.
Namun, jika sakitnya mengancam jiwa, penahanan dapat dihentikan sementara untuk perawatan kesehatan melalui pembantaran.
"Soal tersangka sedang sakit, penyidikan tetap bisa lanjut, bahkan tetap bisa ditahan. Hanya saja, jika sakitnya bisa mengancam jiwa, penahanannya dihentikan sementara untuk perawatan kesehatan," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025), melansir dari Tribun Timur.
Baca juga: Bujuk Rayu Andi Ibrahim Gaet Pengedar Uang Palsu UIN Makassar, Sebut Layak Edar dan Beri Keuntungan
Menurut Prof. Amir Ilyas, tindakan kedua tersangka, yaitu Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, dan pengusaha Annar, sudah terkualifikasi sebagai pelanggaran.
"Kedua tersangka tersebut, selain sebagai penyedia alat cetak dan bahan baku uang rupiah palsu, juga terlibat dalam pembuatan, penyimpanan, pengedaran, dan penjualan uang palsu dalam kasus ini," jelasnya.
"Sudah pasti Andi Ibrahim, Annar, dan pelaku lainnya dapat dijerat dengan Pasal 36 dan Pasal 37 UU No. 7 Tahun 2011, dengan ancaman pidana penjara 10 tahun hingga 15 tahun," tambahnya.
"Bahkan, mereka bisa dijatuhi hukuman seumur hidup jika dikenakan Pasal 37 tentang penyedia alat cetak dan bahan baku uang palsu," sambung Prof. Amir Ilyas.
Selain itu, menurutnya, karena tersangka adalah aktor utama, maka delik penyertaan juga berlaku.
Ada pelaku utama dan pelaku pelaksana yang semuanya dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana melalui Pasal 55 KUHP.
Baca juga: Kekayaan AKBP Reonald Simanjuntak yang Selamatkan Sulsel dari Uang Palsu dan Ancam Andi Ibrahim Cs
Terkait dengan tidak ditampilkannya tersangka Annar di depan media, Prof Amir Ilyas mengungkapkan bahwa itu bukan merupakan perintah atau kewajiban menurut Undang-Undang.
Namun, praktik tersebut sering dilakukan dalam konferensi pers melalui diskresi kepolisian untuk menjaga asas transparansi dalam penegakan hukum, sambil tetap melindungi hak-hak tersangka.
"Praktik demikian sering dilakukan sebagai bagian dari transparansi penegakan hukum, meskipun tetap harus melindungi hak-hak tersangka," pungkasnya.
Sebelumnya, Polisi sudah menetapkan Annar sebagai tersangka utama dan menahannya.
"Tersangka utama sudah kita tahan, sekarang sakit kita pun bantarkan masih ditangani Polres Gowa," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, Senin (30/12/2024).
Namun, karena kondisi kesehatan Annar menurun, ia kini dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Meskipun begitu, pihak kepolisian memastikan bahwa proses penyidikan tetap berjalan.
"Proses hukum tetap berjalan. Ada sedikit penundaan, tapi tidak menghambat penyidikan," kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak menegaskan, Sabtu (28/12/2024).
Rekam Jejak Annar Salahuddin Sampetodin
Selama ini Annar Salahuddin Sampetoding dikenal sebagai seorang pengusaha.
Yudhiawan menerangkan, Annar merupakan tersangka utama dalam kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Annar berperan sebagai investor pembuatan uang palsu sejak 2022.
"Uang palsu ini dicetak sejak tahun 2022 sampai 2024," kata Yudhiawan.
Annar berasal dari Makassar.
Annar bekerjasama dengan Andi Ibrahim Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, untuk memasukkan mesin pencetak uang palsu ke kampus tersebut.
"Jadi ini mesin dimasukkan ke kampus, alasannya ini kalau ada mahasiswa mau meminjam buku bisa fotocopy, bisa dicetak agar tidak curiga," lanjutnya.
Diketahui, mesin pencetak uang palsu didatangkan langsung dari China seharga Rp 600 juta.
Biaya pembelian mesin hingga bahan baku ditanggung oleh Annar Salahuddin.
Dirreskrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Dedi Supriyadi, menyatakan peran Annar Salahuddin sangat signifikan dalam kasus ini.
"Tersangka ASS memiliki peran pemberi ide, kemudian ikut memberikan modal, membeli mesin, dan pemberi perintah untuk mencetak uang palsu," tuturnya.
Annar berulang kali mangkir dari panggilan polisi dan baru memenuhi panggilan pada Kamis (26/12/2024).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 12 jam, Annar Salahudin ditetapkan sebagai tersangka dan langusung ditahan.
Reonald memastikan seluruh barang bukti aman meski tersangka utama sakit.
"Kami yakin bukti sudah cukup. Dia juga memberikan keterangan secara kooperatif," sambungnya.
Hendak Dipakai untuk Pilkada
Mesin pencetak uang palsu dapat masuk UIN Alauddin Makassar karena peran Dr Andi Ibrahim yang kini berstatus tersangka.
Pria yang menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan kampus tersebut hendak menggunakan uang palsu untuk dana Pilkada 2024.
Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menyatakan Andi Ibrahim hendak maju sebagai calon Wali Kota Makassar, namun tak ada partai yang meliriknya.
"Salah satu pelaku ini pernah mencalonkan diri sebagai calon wali kota, namun gagal karena tidak mendapatkan partai," bebernya, Kamis (19/12/2024), dikutip dari TribunTimur.com.
Para tersangka juga mengajukan proposal kerja sama kepada salah satu kontestan Pilkada Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tapi tak menemukan kesepakatan.
"Bahkan, baru-baru ini mereka mengajukan proposal pada Pilkada Kabupaten Barru ya, mungkin uang palsunya hendak digunakan dalam money politics tapi batal," tuturnya.
Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Gowa, Irjen Pol Yudhiawan menunjukkan proposal yang diajukan Andi Ibrahim.
"Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi," tuturnya.
Selama ini keberadaan mesin pencetak uang palsu di perpustakaan UINAM tak diketahui mahasiswa karena berada di ruang bekas toilet.
Proses percetakan uang diawasi Andi Ibrahim selaku Kepala UPT Perpustakaan UINAM.
"Di ruang bekas toilet, para pelaku memproduksi uang palsu," tandasnya.
berita viral
uang palsu
Makassar
sindikat uang palsu
UIN Alauddin Makassar
Otak Sindikat Uang Palsu
Annar Salahuddin Sampetoding
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
4 Kelakuan Annar Sampetoding Terdakwa Bos Uang Palsu UIN Makassar yang Perintah Wakapolsek Jaga Aset |
![]() |
---|
Sosok Eks Wakapolsek yang Sering Terima Uang Annar Salahuddin, Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar |
![]() |
---|
Siapa Syahruna? Terdakwa Kasus Uang Palsu UIN Makassar yang Pasrah Ditendang Annar Salahuddin |
![]() |
---|
Bos Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Blak-blakan Sebut Ada Orang di BI Terlibat, Kuncinya di DPO |
![]() |
---|
Tabiat Annar Salahuddin Bos Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Tempeleng Anak Buah Gara-gara Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.