Berita Jember

Hanyut di Laut Selama 3 Hari, Jasad Nelayan Jember Ditemukan di Pantai Watu Ulo

Tim Sar berhasil menemukan jasad Asap (50), nelayan yang hanyut di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu Jember,

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Polsek Ambulu Jember
Polisi dan Tim Sar evakuasi nelayan hanyut dari Pantai Watu Ulo Jember. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Tim Sar berhasil menemukan jasad Asap (50), nelayan yang hanyut di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu Jember, Jawa Timur, Kamis (12/12/2024).

Korban ditemukan oleh warga dalam kondisi tidak bernyawa.

Jasadnya mengambang di perairan Pantai Watu Ulo Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu sekira pukul 14.00 WIB.

Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto mengatakan, korban dilaporkan hilang selama tiga hari, sejak 10 Desember 2024 setelah kapalnya terbalik akibat dihantam ombak besar di perairan Pantai Payangan Jember.

"Dan baru ditemukan hari ini, jenazah korban sudah kami serahkan kepada anggota keluarganya. Setelah kami konfirmasikan identitas bernama Asep korban jukung yang terbalik," ujarnya.

Sementara,Kasatpolairud Polres Jember AKP Hari Pamuji menambahkan setelah berhasil dievakuasi. Jenasah korban sempat dibawa ke Puskesmas Ambulu untuk dilakukan pemeriksaan medis.

"Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda lain penyebab korban meninggal dunia. Korban dipastikan meninggal akibat kecelakaan laut,"  imbuhnya.

Hari mengungkapkan, ketika korban tenggelam pada 10 Desember 2024. nelayan ini berlayar bersama temannya bernama Bima (25) mengunakan perahu kecil.

"Saat itu perahu mereka dihantam ombak besar hingga terbalik. Diduga kuat mereka tidak bisa menguasai perahunya karena mesinnya terlilit sampah yang terbawa banjir dari daratan. Karena cuaca ekstrem dan juga sedang terjadi banjir, banyak sampah yang terbawa ke laut,"  ulasnya.

Pada saat itu, kata dia, teman korban sebenarnya juga ikut tenggelam. Tetapi nelayan ini bisa menyelamatkan diri dengan cara berenang hingga di tepi pantai.

"Saat itu Asep dan Bima sama-sama terjatuh ke laut. Namun, Bima berhasil menyelamatkan diri," imbuh Hari.

Atas kejadian ini, Hari meminta kepada seluruh nelayan di Pantai Selatan Jember untuk berhenti sementara melaut. Sebab cuaca sedang kurang bersahabat saat musim hujan.

"Kepada nelayan harus libur sementara. Karena cuaca tidak bersahabat. Angin barat ini kencang dan ekstrem," tuturnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved