SURYA Kampus

Kisah Mundakir, Anak Buruh yang Kini Jadi Rektor UM Surabaya, Dulu Ngutang demi Bisa Sekolah

Kisah insipiratif dalatang dari Mundakir, anak buruh serabutan yang kini jadi rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

UM Surabaya
Mundakir bersama ayahnya. Anak Buruh yang Kini Jadi Rektor UM Surabaya, Dulu Ngutang demi Bisa Sekolah. 

Saat menjadi siswa SMA Mundakir sudah aktif di organisasi pelajar Muhammadiyah. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Dr Mundakir SKep Ns MKep.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Dr Mundakir SKep Ns MKep. (ist)

Ia juga kerap kali menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti lomba cerdas cermat agama. Karena acap kali menang, ia memiliki cita-cita menjadi guru agama.

Meski tidak menjadi peringkat pertama, Mundakir selalu masuk 5 besar di sekolahnya, bahkan ia pernah menjadi peringkat pertama.

“Setelah lulus dari SMA Muhammadiyah 1 Babat saya berhenti 2 tahun dan merantau ke Surabaya, saya bekerja di proyek rel kereta api. Pernah juga kerja di pabrik kayu, kemudian menjadi tukang potong rambut di salon,” kata Mundakir.

Sebagai seorang anak dengan ekonomi pas-pasan Mundakir tidak pernah menyangka bahwa dirinya bisa menempuh studi hingga perguruan tinggi.

Usai dua tahun bekerja di Surabaya, Mundakir kembali ke desa dan membantu ayahnya menjadi tengkulak semangka.

Dari situlah ekonominya mulai membaik, bahkan bisa membeli sapi. Untuk bisa masuk ke keperawatan Mundakir harus giat belajar karena ia tak ingin mengecewakan orang tuanya.

“Jadi dulu belajarnya angon sapi sambil bawa buku di pekarangan,”katanya lagi.

Sapi yang besar itu akhirnya dibuat modal agar Mundakir bisa berkuliah.

Pada tahun 1998 Mundakir mengambil Diploma III Keperawatan Universitas Muhamamdiyah Surabaya. saat menjadi mahasiswa Mundakir aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bahkan ia menjadi Wakil Ketua.

Kemudian pada tahun 2003, Mundakir mengambil studi sarjana di Universitas Airlangga (Unair) jurusan keperawatan. Pada tahun 2004 ia mengambil Profesi Ners Unair.

Sembari bekerja di UM Surabaya sebagai dosen, kemudian pada tahun 2009 Mundakir melanjutkan studi magister di Universitas Indonesia dan pada tahun 2017 ia berhasil menyelesaiakn studi Doktor di Universitas Airlangga.

Mundakir menikah dengan dengan Nuzul Qur’aniati yang kini menjadi Dosen di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Mundakir dikaruniai 2 putra bernama Zafran dan Abyan . Dalam hasil wawancara dengan Nuzul, Mundakir adalah suami yang baik, laki-laki yang selalu memberikan kesempatan kepada perempuan untuk terus belajar, bahkan keduanya LDR ketika istrinya mendapatkan beasiswa S2 di Flinders University dan S3 Flinders University South Australia.

Saat bekerja di UM Surabaya, Mundakir pernah menjabat dalam beberapa pengelolaan institusi diantaranya: menjadi Sekertaris Program Studi (Sekprodi) S1 Keperawatan, Kaprodi S1 Keperawatan, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Wakil Rektor IV UM Surabaya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved