Beranda Grahadi
Gandeng UB Malang, Dinkop Jatim Beri Pendampingan Communal Branding untuk Koperasi Naik Kelas
Dinas Koperasi dan UKM Jatim bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang memberikan Pendampingan Communal Branding.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Dinas Koperasi dan UKM Jatim bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang memberikan Pendampingan Communal Branding.
Hal ini dilakukan dalam upaya memperkuat daya saing usaha koperasi sektor riil di pasar lokal, nasional maupun internasional.
Pendampingan ini bertujuan untuk menciptakan identitas merek kolektif yang mampu mengangkat citra produk-produk kopi dan rempah-rempah asal Jawa Timur sehingga dapat lebih mudah menembus pasar yang lebih luas.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Endy Alim Abdi Nusa, mengatakan pentingnya kolaborasi antar Koperasi melalui Communal Branding menjadi instrumen untuk membantu koperasi Jatim naik kelas.
"Melalui branding kolektif, kita ingin memberikan solusi bagi Koperasi yang memiliki keterbatasan sumber daya untuk menciptakan identitas merek yang kuat. Dengan pendekatan ini, koperasi bisa menciptakan supply chain yang kuat dan mengangkat keunikan kopi dan rempah Jawa Timur" ujarnya, Senin (9/12/2024).
Program pendampingan Communal Branding tidak hanya menawarkan pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas SDM, tetapi juga membantu Koperasi menggali nilai lokal yang menjadi ciri khas produk mereka.
Misalnya Kopi dari Sidomulyo Jember yang tumbuh di lereng Gunung Raung, Kopi Kare Madiun yang tumbuh di lereng Wilis, dan Kopi Wonosalam yang tumbuh di dataran tinggi Gunung Arjuno-Welirang, yang memiliki keunikan rasa-rasa masing-masing.
Produk Communal Branding juga didorong untuk dapat mengisi kebutuhan yang ada di industri Horeca.
Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menandatangani Komitmen Bersama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia BPD Jawa Timur untuk dapat meningkatkan penggunaan produk Communal Branding. Kopi Communal Branding dikemas sesuai kebutuhan hotel, untuk mengisi amenities di kamar hotel.
Selain menciptakan identitas bersama, program ini juga mendorong Koperasi untuk berbagi sumber daya, seperti pemasaran digital, logistik, dan pelatihan kewirausahaan.
Dengan semangat kolaborasi, Koperasi tidak hanya tumbuh secara individu, tetapi juga memperkuat ekosistem bisnis di tingkat provinsi.
Program pendampingan Communal Branding diharapkan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah mengembangkan 2 (dua) merek kolektif yaitu Javeast Coffee dan Javeast Spices.
Hak Kekayaan Intelektual kedua merek ini dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh Pelaku KUKM Jawa Timur dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Dengan dukungan berbagai pihak, branding produk lokal Jawa Timur diharapkan dapat bersaing dan naik kelas di kancah global.
Produksi Ikan Nelayan Jatim Capai 1Juta Ton/Tahun, Gubernur Khofifah Tekad Wujudkan Ini |
![]() |
---|
Tunggu Juknis Program Makan Bergizi Gratis, Pj Adhy Karyono Pastikan Kesiapan Anggaran di APBD Jatim |
![]() |
---|
282 Hewan Ternak Mati dari 6072 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Dinas Peternakan Jatim Lakukan Ini |
![]() |
---|
Sambut Tahun Baru 2025, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono Gelar Dzikir dan Doa Bersama |
![]() |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Naik, Komisi B DPRD Jatim akan Panggil Dinas Peternakan Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.