SURYA Kampus

Sosok Teguh Anak Tukang Bakso Lulus dari ITB, Dulu Sering Diejek Miskin, Kini Jadi Pengusaha Tajir

Sosok Teguh, anak tukang bakso yang berhasil lulus dari ITB sangat menginspirasi. Dulu Sering Diejek Miskin, Kini Jadi Pengusaha Tajir.

kolase instagram
Sosok Teguh (kiri), Anak Tukang Bakso Lulus dari ITB, Dulu Sering Diejek Miskin, Kini Jadi Pengusaha Tajir. 

SURYA.co.id - Sosok Teguh, anak tukang bakso yang berhasil lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sangat menginspirasi.

Meski dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, Teguh membuktikan bahwa ia bisa jadi lulusan ITB.

Tak cuma itu, Teguh bahkan kini menjelma jadi pengusaha dengan omzet miliaran rupiah.

Padahal, dulu ia sering diejek miskin.

Baca juga: Kisah Adyatama Jadi Lulusan S2 Termuda ITB, Lulus Magister Usia 21 Tahun, Dipersiapkan Sejak SMP

Kisah Teguh viral setelah dibagikan oleh dosen ITB sekaligus kreator konten, Imam Santoso melalui akun Instagramnya @santosoim, Sabtu (23/11/2024). 

Imam Santoso mengunggah video yang berisikan foto-foto Teguh saat masa berjuang hingga kini sukses.

"Teguh, anak tukang bakso tinggal di bilik bambu, sempat jadi guru di pedalaman Papua, kini punya TOP BRAND omzet puluhan miliar," tulis Imam, dikutip dari Tribun Jabar.

Imam bercerita bapak Teguh adalah penjual bakso gerobak keliling. 

Dalam sebulan, bapak Teguh mendapatkan uang Rp 450 ribu.

Dalam unggahan itu juga terlihat kondisi rumah Teguh dulu.

Baca juga: Kisah Devi Dulu Tinggal di Atas Got Bersama Orangtua, Lulus ITB dan Kini Sukses Jadi Konsultan

Rumahnya tampak masih terbuat dari dinding bilik yang sudah agak rapuh dan banyak lubang.

"Ini rumah Tegus sekaligus jd tempat alm ibuknya jualan bantu ayah," lanjut Imam.

Sejak duduk di bangku sekolah, Teguh memiliki impian untuk kuliah di ITB.

Akan tetapi dirinya dicibir tidak mungkin bisa kuliah karena miskin, tak punya duit.

Namun, ia tidak menyerah.

Teguh akhirnya bisa kuliah di ITB dengan menggunakan beasiswa.

"Selama kuliah di Biologi, SITH ITB, sangat aktif berorganisasi, jadi ketua himpunan," kata Imam.

Setelah lulus ITB, Teguh sempat menjadi relawan guru SD di Pulau Bawean dan pedalaman Papua.

Teguh pun sempat tinggal di Inggris karena menemani sang istri kuliah yang mendapatkan beasiswa LPDP.

Kini, Teguh dan istrinya pun sukses berbisnis.

"Kini bersama punya top brand omset puluhan miliar," lanjut Imam.

Dulu, mendiang ibunya diketahui memiliki mesin jahit di rumah, kini Teguh mempekerjakan banyak penjahit untuk bisnisnya.

Teguh juga tengah membangun gedung baru untuk usahanya tersebut.

Kisah Teguh ini pun langsung menuai reaksi warganet.

Kisah menginspirasi lainnya datang dari Devi, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini sukses jadi konsultan.

Dulu, Devi ternyata sempat hidup susah sempat tinggal di atas got bersama orangtuanya.

Ia bahkan pernah berjualan donat di kampus ITB untuk menambah biaya hidupnya.

Tapi kini kehidupannya berubah drastis, Devi sanggup membangun dua rumah mewah.

Kisah Devi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram Imam Santoso @santosoim, dikutip dari Tribun Jakarta pada Kamis (17/10/2024).

Dalam postingan itu diceritakan Devi harus jatuh bangun demi meraih mimpi menjadi 'seseorang.'

Kehidupannya dulu serba pas-pasan.

Ia bahkan pernah tinggal di rumah yang berada di atas got semasa kecil. 

Imam mengunggah sebuah foto suasana rumah Devi kala masih kecil. 

Rumah reyot berdinding seng itu berdiri di ujung got. 

Tampak got tersebut dipenuhi lumpur dan sampah-sampah yang tergenang.

"Pas SD, ia sempat tinggal di atas got di Bali bersama ayah ibunya. Rumah di ujung di atas got itu dulu Rumah Devi," tulis Imam. 

Awal pertemuan Imam dengan Devi terjadi pada 2005 di sebuah kampung. 

Devi bilang kepadanya bahwa ingin sekali masuk ITB

Pada Juni 2006, Devi malam-malam menghubungi Imam sambil menangis lantaran dirinya gagal masuk ITB

Ia diremehkan oleh orang-orang karena anak desa tidak mungkin masuk ITB

Namun, berkat perjuangannya, Devi tembus Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di tahun 2007. 

Saat awal jadi mahasiswa baru, Devi kemana-mana hanya mengandalkan kedua kakinya. 

Baru di tahun kedua, dia mulai naik angkutan umum. 

Untuk tambahan biaya hidup, Devi berjualan donat di kampus. 

Bahkan, banyak temannya memanggilnya Devi 'Donut'. 

Ia juga kerap mengajar les. 

"Sering enggak makan pas awal kuliah, merasa bersalah kalau sehari uang habis lebih dari Rp 10 ribu. Ia dapat beasiswa gratis kuliah dari ITB," tulisnya. 

Kolase foto Devi, Lulusan ITB yang Kini Sukses Jadi Konsultan. Dulu Tinggal di Atas Got Bersama Orangtua.
Kolase foto Devi, Lulusan ITB yang Kini Sukses Jadi Konsultan. Dulu Tinggal di Atas Got Bersama Orangtua. ()

Setelah lulus dari ITB, Devi memilih mengabdi sebagai guru di pedalaman Palembang. 

Ia ingin mengajar baca, tulis hingga ngaji kepada anak-anak kampung. 

"Aku ingin merasakan kehidupan yang tidak biasa," tulis Devi kepada Imam. 

Ia pun menjadi guru di pedalaman Palembang selama satu tahun. 

Bahkan, Devi bukan lah guru sembarangan. 

"Ia sukses bawa murid-muridnya olimpiade sains sampai Jakarta," tulis Imam. 

Setelah berusaha keras demi meraih hidup yang layak bertahun-tahun, perjuangan Devi terbayarkan. 

Ia kini menjabat di posisi strategis di suatu perusahaan. 

Devi juga memiliki segudang pengalaman dengan posisi mentereng. 

"Jadi project manajer. Nanganin proyek-proyek besar Indonesia. Lulus S-2 dengan beasiswa LPDP," tulisnya. 

Saat ini Devi bekerja sebagai seorang konsultan di sebuah perusahaan. 

Ia pun mampu membeli dua rumah kembar sekaligus di Bandung pada 2019. 

Ayah dan ibunya diajak tinggal di sana. 

Imam lalu meninggalkan sebuah pesan yang bisa dipetik dari postingan tentang sosok Devi. 

"Pendidikan merubahmu dan banyak beasiswa menanti," tulis Imam. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved