Berita Viral

Kisah Adyatama Jadi Lulusan S2 Termuda ITB, Lulus Magister Usia 21 Tahun, Dipersiapkan Sejak SMP

Kisah Adyatama Prayoga menjadi lulusan S2 termuda di Institut Teknologi Bandung (ITB) begitu menginspirasi. Lulus Magister Usia 21 Tahun.

ITB
Adyatama Prayoga Jadi Lulusan S2 Termuda ITB. Lulus Magister Usia 21 Tahun. 

SURYA.co.id - Kisah Adyatama Prayoga menjadi lulusan S2 termuda di Institut Teknologi Bandung (ITB) begitu menginspirasi.

Adyatama berhasil menyelesaikan program magisternya di usai 21 tahun.

Menjadi lulusan S2 termuda ternyata sudah dipersiapkan Adyatama sejam duduk di bangku SMP.

Pada saat SMP Adyatama menjalani akselerasi. Begitu juga saat SMA, sehingga ia hanya menempuh waktu dua tahun di kedua jenjang tersebut.

"Saya menjalani studi S2 sebagai salah satu langkah untuk dapat meraih impian saya, yaitu menjadi peneliti. Impian tersebut menjadi motivasi saya dalam menjalani perkuliahan S2 di ITB," ujarnya dilansir dari laman ITB.

Baca juga: Sosok Elia, Wisudawan Termuda S2 UGM Yogyakarta yang Lulus di Usia 22 Tahun dengan IPK Sempurna

Biasanya perkuliahan magister disibukkan dengan penelitian dan pembuatan tesis, tetap Adyatama masih meluangkan waktunya untuk mengikuti berbagai kegiatan di ITB.

Ia sempat menjadi peserta konferensi internasional di Bali yang digelar oleh Laboratorium Advanced Functional Materials (AFM). Pada momen tersebut pun ia berperan sebagai panitia konferensi internasional.

Kemudian, ia juga pernah melakukan visiting researcher di National Institute for Materials Science (NIMS), Jepang selama 3 pekan. Selama melakukan riset di luar laboratorium ITB, ia menjadi punya kenalan periset lain dari Jepang, Malaysia hingga Palestina.

Dalam merampungkan S2, Adyatama membuat tesis berjudul "Peningkatan Kinerja Material Aktif Berbasis Oksida Logam Biner dengan Penambahan Perak untuk Deteksi Gas Etilena".

Ia meneliti peningkatan performa material sensor dalam mendeteksi gas etilena. Guna penelitian Adyatama adalah untuk mendeteksi apakah gas tersebut membuat buah tidak terlalu matang saat di tangan konsumen.

Terkait pencapaian yang didapat, Adyatama berterima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya. Ia bercerita mendapat motivasi besar dari orang-orang di sekitarnya.

"Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada orang tua dan pasangan saya yang sudah mendorong, menyemangati, dan membantu saya sampai di posisi ini. Saya juga berterima kasih kepada guru SMP saya yang berperan besar membuat saya menyukai fisika dan matematika," katanya.

Ia juga bersyukur banyak pihak yang telah menyukseskan penyusunan tugas akhirnya.

"Terakhir, terima kasih kepada dosen pembimbing, dosen wali S1, serta teman-teman di Laboratorium Advanced Functional Materials untuk diskusi, masukan, saran, serta lingkungan kerja yang nyaman," pungkasnya.

Kisah inspiratif juga datang dari sosok Elia Laila Rizqiyah, yang menjadi wisudawan termuda Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved