Mahasiswi UTM Bangkalan Dibunuh

Sosok Mahasiswi UTM yang Tewas Dibunuh dan Dibakar Pacar di Bangkalan, Anak Tunggal, Ayah Tuntut Ini

Terungkap sosok EJ (22), mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tewas dibunuh dan jasadnya dibakar oleh pacarnya.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Musahadah
kolase surya/ahmad faisol
EJ, mahasiswi UTM yang tewas dibunuh pacarnya di Bangkalan. 

SURYA.CO.ID I BANGKALAN - Terungkap sosok EJ (22), mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tewas dibunuh pacarnya, MMA (21), mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Ibrohimi Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura.

Ternyata, selain dikenal baik hati, mahasiswi semester V UTM ini juga pekerja keras. 

Di tengah kesibukan kuliah, EJ bekerja paruh waktu di warung kopi Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan. 

Hal itu diakui salah satu teman kos yang juga berasal dari Tulungagung, saat diperiksa penyidik Polres Bangkalan

Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengungkap, sebelum korban tewas dibunuh, EJ masih masuk kerja mulai pukul 14.00 WIB dan pulang pada pukul 17.00 WIB. 

Baca juga: Cerita Lengkap Mahasiswi UTM Dibunuh Pacar di Bangkalan, Jasadnya Dibakar, Dipicu Tuntutan Korban

“Setelah (kerja) itu korban kembali menemui tersangka di kamar kos. Selanjutnya korban dan tersangka pergi ke Desa Lantek Barat Kecamatan Galis dengan mengendarai motor Scoopy milik korban untuk pijat pengguguran kandungan,” kata Febri.  

Ia menjelaskan, kasus pembunuhan tersebut berawal dari serangkaian komunikasi antara tersangka dan korban yang dimulai pada Sabtu (30/11/2024) sekitar 06.00 WIB.

Korban meminta bertemu namun tersangka menolak karena masih Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Akhirnya pertemuan keduanya terjadi pada Minggu (1/12/2024) sekitar pukul 00.00 WIB.

“Tersangka membagikan lokasi rumah kos melalui pesan WhatsApp kepada korban, keduanya pun bertemu dan menginap di sebuah rumah di Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan, Sempat juga keduanya pindah kamar kos di Kelurahan Pejagan pada pukul 10.00 WIB,” jelas Febri. 

Fakta ini terungkap dari barang bukti, handphone (HP) milik korban yang ditemukan di sekitar TKP, bangunan bekas pemotongan kayu di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.

“Nah dari handphone inilah kami mendapatkan petunjuk, ponsel ketinggalan di TKP. Itu yang memudahkan kami, ada bantuan dari handphone. Setelah di-tracking (ditelusuri), ada transfer dari tersangka ke korban. Sehingga muncullah nama tersangka,” ungkap AKBP Febri Isman Jaya. 

Sementara itu, Z, ayah korban, meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.  

Mengenakan jaket berwarna hitam dan masker, Z hadir ke Gedung Satreskrim Polres Bangkalan didampingi kepala desa tempat tinggalnya di Kecamatan NGunut, Kabupaten Tulungagung, serta beberapa anggota keluarganya.

 Z juga turut hadir dalam siaran pers di ruang lobi mapolres.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved