Berita Bangkalan

Kendaraan Over Muatan-Dimensi Kerap Picu Laka Lantas, Ini Kata Anggota DPR Syafiuddin

Keselamatan berkendara dan keselamatan angkutan barang menjadi perhatian Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB Dapil Jatim XI Madura, H Syafiuddin

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahmad faisol
: Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB Dapil Jatim XI Madura, H Syafiuddin menyoroti maraknya laka lantas hingga menelan korban jiwa akibat angkutan barang serta perusahaan jasa angkutan yang abai terhadap standar keselamatan dan melanggar aturan 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Keselamatan berkendara dan keselamatan angkutan barang menjadi perhatian serius Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB Dapil Jatim XI Madura, H Syafiuddin.

Mengingat, rentetan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) hingga merenggut korban jiwa kerap dipicu kendaraan angkutan barang over dimensi overload (ODOL) atau kelebihan dimensi dan kelebihan muatan.

Laka lantas beruntun yang melibatkan 17 kendaraan di Tol Cipularang KM 92 Jawa Barat seolah kembali menyeret ingatan H Syafiuddin, betapa mengerikan insiden yang terjadi pada 11 November 2024 itu. 

Satu korban meninggal dunia dan 28 orang menderita luka-luka.

“Kami atensi sekali peristiwa itu. Keterangan Kabid Humas Polda Jawa Barat kala itu, penyebab awal laka lantas itu dipicu oleh sebuah truk,” Jumat (29/11/2024).

Dikutip dari TribunJabar.com edisi 13 November 2024 atau dua hari setelah insiden laka lantas tersebut, truk pengangkut kardus menjadi pemicu setelah menyeruduk deretan kendaraan Tol Cipularang KM 92.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan dan akan mengatur regulasi terkait dengan angkutan jalan termasuk kendaraan truk bermuatan besar atau ODOL.

Selaku mitra kerja dari Kementerian Perhubungan RI, Komisi V DPR RI menekankan pemerintah harus tegas dan berani mengambil langkah taktis sebagai upaya preventif agar insiden serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.

“Saya kira sudah waktunya pemerintah mengambil langkah yang lebih progresif, kalau perlu hapus bersihkan jalanan dari truk-truk ‘obesitas’ muatan dan dimensi. Kelebihan muatan pada kendaraan angkutan sangat mengganggu sistem kemudi, pengereman tidak maksimal hingga terjadi rem blong atau pecah ban,” tegas H Syafi.

Ketua DPC PKB Kabupaten Bangkalan itu mencatat, grafik kecelakan yang dipicu truk logistik di jalan raya maupun di jalan bebas hambatan atau tol terdata sangat tinggi. 

Terbaru, truk ODOL juga menjadi pemicu kecelakaan maut melibatkan delapan kendaraan di traffic light Slipi, Jakarta Barat hingga merenggut dua nyawa melayang pada 26 November 2024.

Selanjutnya, laka lantas yang melibatkan dua kendaraan truk terjadi di KM 94 Jalan Tol Tangerang-Merak, Kota Cilegon, Banten menelan tiga korban tewas di lokasi kejadian pada 24 November 2024.  

Kekhawatiran dan keprihatinan H Syafi akan keselamatan berkendara dan keselamatan angkutan barang semakin memuncak setelah ia mendapatkan tambahan data berkaitan laka lantas yang terjadi di dapilnya, Madura. 

Sebuah truk dan pikap terlibat laka lantas hingga merenggut satu orang meninggal dunia di Jalan Raya Pangongsean, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura pada 24 Oktober 2024.  

H Syafi memaparkan, data yang dihimpun dari Korlantas Polri menyebutkan, kecelakaan yang melibatkan angkutan barang, terutama truk dan kendaraan berat mengalami peningkatan pada tahun ini. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved