Berita Bangkalan

Rosyadi ke Rusia Sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Dorong Mahasiswa UTM Kuliah di Luar Negeri

lecutan motivasi dengan harapan, para mahasiswanya bisa tampil berani bermimpi untuk menempuh kuliah di luar negeri

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Guru Besar Sosiologi FISIB UTM sekaligus Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Prof Khoirul Rosyadi (kiri) bersama Rektor UTM Prof Dr Safi’, Komisioner KPPU RI asal UTM, Dr Rhido Jusmadi, serta Warek III Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim Abdussalam (kanan), Kamis (19/12/2024). 


SURYA.CO.IDM BANGKALAN – Rosyadi dan Rusia memang berbeda meski pengucapannya mirip, tetapi yang pertama adalah dosen di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, dan kedua adalah negara raksasa di Eropa Timur.

Tetapi berkat pengajar bernama Prof Khoirul Rosyadi, SS, MSi, PhD  itulah, UTM semakin mengepakkan sayap, menjelma sebagai salah satu jendela Indonesia bagi mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara di Asia dan Eropa. 

UTM menjadi representasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) setelah Prof Rosyadi ditunjuk sebagai Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow.     

Prof Rosyadi bertolak ke Rusia pada Februari 2025 mendatang. Guru Besar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (FISIB) itu menjadi dosen tetap UTM pertama yang terpilih sebagai Atase Pendidikan.

Selain Prof Rosyadi, pemerintah juga mengirim tiga dosen lainnya, masing-masing dari Institut Teknologi Bandung untuk Atase Pendidikan KBRI London, Universitas Palangkaraya selaku Atase Pendidikan KBRI Filipina, serta seorang dosen dari Universitas Negeri Jakarta untuk Atase Pendidikan KBRI Australia.

“Tugas dosen itu kan bukan hanya transfer knowledge, tetapi juga sebagai motivator. Salah satu motivasi saya kepada para mahasiswa adalah mereka mau dan bermimpi untuk kuliah di luar negeri,” ungkap Prof Rosyadi usai Coffee Morning dan tasyakuran penugasannya di Lantai I Lobi Graha Utama Rektorat Terpadu UTM, Kamis (19/12/2024).

Kesempatan tersebut juga menjadi momen tasyakuran bagi Dosen Fakultas Hukum UTM, Dr Rhido Jusmadi yang juga bertugas sebagai Komisioner Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) RI. Sebuah Lembaga Negara non Kementerian dengan pejabat setingkat menteri.  

Prof Rosyadi menjelaskan, ia selalu berpesan kepada mahasiswa FISIB UTM apabila berhasil membuat paspor di mata kuliahnya, maka mahasiswa tersebut wajib mendapatkan nilai A tanpa harus mengikuti ujian. Baik itu Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS).

Hal itu dilakukan profesor kelahiran Gresik tahun 1974 itu sebagai upaya memberikan lecutan motivasi dengan harapan, para mahasiswanya bisa tampil berani bermimpi untuk menempuh kuliah di luar negeri. Sebagaimana gelar doktor Sosiologi RUDN Moskow yang ia peroleh di tahun 2012.

“Seperti itu yang bisa saya lakukan, sudah berjalan lama ketika saya kembali dari Rusia. Dan ada beberapa yang berhasil ke Singapura, Malaysia. Setelah pulang, ia bercerita apa yang dilakukan di sana, sudah dapat nilai A dari saya,” tegas Prof Rosyadi.

Sebelum menyelesaikan program doktoral di Rusia, pria yang berdomisili di Jalan Jojoran Surabaya itu meraih gelar Magister Sosiologi FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2001. Di UGM pula, Prof Rosyadi menyelesaikan program studi Sarjana Filsafat di tahun 1998.     

“Sebagai Atase Pendidikan KBRI di Rusia, salah satu tugas saya mempromosikan pendidikan Indonesia dan sebaliknya. Termasuk melindungi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Rusia, selama tiga tahun masa tugas saya,” pungkas pria yang saat ini juga menjabat Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Jawa Timur periode 2022-2025.

Seperti diketahui, UTM menjadi salah satu dari sekitar 96 Perguruan Tinggi (PT) Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia dengan predikat PT terakreditasi unggul. 

Seiring diterbitkannya Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bernomor 1819/SK/BAN-PT/AK/PT/IX/2024 tertanggal 24 September 2024.

Eksistensi UTM pun semakin melambung hingga ke berbagai negara Asia dan Eropa setelah sebanyak tujuh program studi kampus negeri yang berlokasi di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan itu mendapatkan akreditasi internasional melalui Tim Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).  

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved