SURYA Kampus
Sosok Teguh, Anak Penjual Bakso Dulu Tinggal di Bilik Bambu, Kini Jadi Pengusaha usai Lulus dari ITB
Sosok Teguh, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini sukses jadi pengusaha, viral di media sosial. Begini kisah lengkapnya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kisah Teguh, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini sukses jadi pengusaha, viral di media sosial.
Dulu, Teguh tinggal bersama orang tuanya di bilik bambu.
Kondisi tersebut tak lepas dari pekerjaan orang tuanya yang berjualan bakso.
Kisah Devi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram Imam Santoso, Dosen Teknik Metalurgi ITB, @santosoim.
Imam bercerita, orang tua Teguh hanya berjualan bakso keliling.
Pendapatannya sekitar Rp 450 ribu per bulan.
Imam lantas memperlihatkan sejumlah foto lawas yang menggambarkan kondisi rumah Teguh.
Baca juga: Cerita Lala Lulusan Cumlaude UGM Pilih Resign demi Jualan Es di Warung, Tak Malu Meski Kerap Dihujat
"Teguh, anak tukang bakso tinggal di bilik bambu, sempat jadi guru di pedalaman Papua, kini punya TOP BRAND omzet puluhan miliar," tulis Imam.
Dinding rumah itu terbuat dari bilik dengan kondisi rapuh dan banyak lubang.
"Ini rumah Tegus sekaligus jd tempat alm ibuknya jualan bantu ayah," lanjut Imam.
Sejak duduk di bangku sekolah, Teguh bermimpi kuliah di ITB.
Namun, ia justru mendapat cibiran dari orang sekitar.
Baca juga: Perjuangan Bima Mahasiswa ITS Surabaya Jualan Geprek Sambil Kuliah, Tiap Hari Tempuh Jarak 80 Km PP
Tak menyerah, Teguh akhirnya membuktikan bahwa dirinya bisa kuliah di ITB dengan menggunakan beasiswa.
"Selama kuliah di Biologi, SITH ITB, sangat aktif berorganisasi, jadi ketua himpunan," kata Imam.
Setelah lulus ITB, Teguh sempat menjadi relawan guru SD di Pulau Bawean dan pedalaman Papua.
Teguh pun sempat tinggal di Inggris karena menemani sang istri kuliah yang mendapatkan beasiswa LPDP.
Kini, Teguh dan istrinya pun sukses berbisnis.
"Kini bersama punya top brand omset puluhan miliar," lanjut Imam.
Dulu, mendiang ibunya diketahui memiliki mesin jahit di rumah, kini Teguh mempekerjakan banyak penjahit untuk bisnisnya.
Teguh juga tengah membangun gedung baru untuk usahanya tersebut.
Kisah Devi, Alumni ITB
Sebelumnya juga sempat viral kisah Devi, lulusan ITB yang kini sukses jadi konsultan sangat menginspirasi.
Dulu, Devi ternyata sempat hidup susah sempat tinggal di atas got bersama orangtuanya.
Ia bahkan pernah berjualan donat di kampus ITB untuk menambah biaya hidupnya.
Tapi kini kehidupannya berubah drastis, Devi sanggup membangun dua rumah mewah.
Dalam unggahan @santosoim, Imam bercerita bahwa Devi harus jatuh bangun demi meraih mimpi menjadi 'seseorang.'
Kehidupannya dulu serba pas-pasan.
Ia bahkan pernah tinggal di rumah yang berada di atas got semasa kecil.
Imam mengunggah sebuah foto suasana rumah Devi kala masih kecil.
Rumah reyot berdinding seng itu berdiri di ujung got.
Tampak got tersebut dipenuhi lumpur dan sampah-sampah yang tergenang.
"Pas SD, ia sempat tinggal di atas got di Bali bersama ayah ibunya. Rumah di ujung di atas got itu dulu Rumah Devi," tulis Imam.
Awal pertemuan Imam dengan Devi terjadi pada 2005 di sebuah kampung.
Devi bilang kepadanya bahwa ingin sekali masuk ITB.
Pada Juni 2006, Devi malam-malam menghubungi Imam sambil menangis lantaran dirinya gagal masuk ITB.
Ia diremehkan oleh orang-orang karena anak desa tidak mungkin masuk ITB.
Namun, berkat perjuangannya, Devi tembus Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di tahun 2007.
Saat awal jadi mahasiswa baru, Devi kemana-mana hanya mengandalkan kedua kakinya.
Baru di tahun kedua, dia mulai naik angkutan umum.
Untuk tambahan biaya hidup, Devi berjualan donat di kampus.
Bahkan, banyak temannya memanggilnya Devi 'Donut'.
Ia juga kerap mengajar les.
"Sering enggak makan pas awal kuliah, merasa bersalah kalau sehari uang habis lebih dari Rp 10 ribu. Ia dapat beasiswa gratis kuliah dari ITB," tulisnya.
Setelah lulus dari ITB, Devi memilih mengabdi sebagai guru di pedalaman Palembang.
Ia ingin mengajar baca, tulis hingga ngaji kepada anak-anak kampung.
"Aku ingin merasakan kehidupan yang tidak biasa," tulis Devi kepada Imam.
Ia pun menjadi guru di pedalaman Palembang selama satu tahun.
Bahkan, Devi bukan lah guru sembarangan.
"Ia sukses bawa murid-muridnya olimpiade sains sampai Jakarta," tulis Imam.
Setelah berusaha keras demi meraih hidup yang layak bertahun-tahun, perjuangan Devi terbayarkan.
Ia kini menjabat di posisi strategis di suatu perusahaan.
Devi juga memiliki segudang pengalaman dengan posisi mentereng.
"Jadi project manajer. Nanganin proyek-proyek besar Indonesia. Lulus S-2 dengan beasiswa LPDP," tulisnya.
Saat ini Devi bekerja sebagai seorang konsultan di sebuah perusahaan.
Ia pun mampu membeli dua rumah kembar sekaligus di Bandung pada 2019.
Ayah dan ibunya diajak tinggal di sana.
Imam lalu meninggalkan sebuah pesan yang bisa dipetik dari postingan tentang sosok Devi.
"Pendidikan merubahmu dan banyak beasiswa menanti," tulis Imam.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Alumni ITB
Imam Santoso
Teguh
surabaya.tribunnews.com
SURYA Kampus
kisah inspiratif
SURYA.co.id
16 Produk Teknologi Tepat Guna KKN UMSurabaya Telah Didaftarkan HKI, Ini Pesan Armuji |
![]() |
---|
Grab dan Narasi Hadirkan Generasi Campus Roadshow 2025, Dimulai dari Surabaya |
![]() |
---|
Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Inovasi IoT untuk Peternakan Ayam Petelur |
![]() |
---|
Rachmad Gobel : Pancasila Harus Hidup dalam Dunia Usaha |
![]() |
---|
Kongres IKAPENS, Tetapkan Didiet Kus Sam Radityo Jadi Ketua Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.