Berita Surabaya

PTP Nonpetikemas Cabang Pelabuhan Teluk Bayur Implementasikan Pelabuhan Ramah Lingkungan

PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur terus berinovasi untuk menjadi pelabuhan hijau

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
PTP Nonpetikemas Cabang Pelabuhan Teluk Bayur melayani komoditas unggulan yaitu CPO, hingga 3,2 juta ton dalam setahun yang menjadikannya pelabuhan kedua terbesar setelah dumai dalam penanganan CPO. 

PTOS-M menjadi bagian dari proses transformasi dan standardisasi yang salah satu dampaknya adalah peningkatan kinerja produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) dan penurunan port stay yang signifikan.

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2024, PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur telah mencatat peningkatan kinerja produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) seperti pada komoditas curah kering, yaitu dari 1.999 T/S/D menjadi 2.604 T/S/D atau peningkatan kecepatan layanan di pelabuhan 30 persen.

Selain itu, terjadi penurunan port stay atau waktu durasi sebuah kapal berada di pelabuhan.

Waktu tunggu kapal di pelabuhan ini berhasil diturunkan dari rata-rata 3 hari menjadi 2 hari, yang berarti peningkatan efisiensi biaya di Pelabuhan bagi pengguna jasa  hingga 33 persen.

Penurunan waktu tunggu ini merupakan hasil dari penerapan sistem dan standardisasi baru yang mendukung kelancaran proses bongkar muat, sekaligus mengurangi hambatan operasional.

Dengan berkurangnya waktu tunggu, para pengguna jasa pelabuhan dapat menikmati manfaat efisiensi biaya operasional.

Kapal yang dapat lebih cepat dilayani akan menurunkan biaya logistik dan mempercepat pengiriman barang.

Menurut Fauzi, efisiensi waktu tunggu kapal menjadi salah satu prioritas utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan.

"Peningkatan ini kami capai dengan menerapkan standar dan sistem yang mampu memperlancar operasional di lapangan. Kami optimis bahwa langkah ini akan meningkatkan daya saing PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur, baik di kancah nasional maupun internasional," ungkapnya.

Kinerja hingga Triwulan III 2024 mencatat trafik komoditas General & Bag Cargo dengan realisasi throughput sebesar 489.000 ton/m⊃3;.

Komoditas curah kering tercatat sebesar 1.480.000 ton dan komoditas curah cair mencapai realisasi throughput sebesar 2.066.000 ton.

PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur memiliki fasilitas dermaga sepanjang 917,3 meter dan fasilitas lapangan penumpukan seluas 36.341 meter persegi, melayani berbagai macam kargo seperti curah cair (berupa CPO, Aspal), curah kering (berupa Batubara, Cangkang, Bungkil, Pupuk, Jagung, Kedelai, Gypsum dan Copper Slag), dan bag cargo (berupa semen dan pupuk).

Keberhasilan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pintu gerbang perekonomian Sumatera Barat tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya.

Pelabuhan Teluk Bayur berkomitmen untuk menjadi pelabuhan yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi regional serta menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami berkolaborasi dengan pemerintah Sumatera Barat, perusahaan bongkar muat, dan pemilik barang untuk menyusun roadmap kerjasama yang optimal, termasuk penataan masyarakat sekitar pelabuhan, Kami berkomitmen  mengoptimalkan layanan di PTP Teluk Bayur agar memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat rantai pasok dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional” terangnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved