Berita Surabaya

PTP Nonpetikemas Cabang Pelabuhan Teluk Bayur Implementasikan Pelabuhan Ramah Lingkungan

PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur terus berinovasi untuk menjadi pelabuhan hijau

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
PTP Nonpetikemas Cabang Pelabuhan Teluk Bayur melayani komoditas unggulan yaitu CPO, hingga 3,2 juta ton dalam setahun yang menjadikannya pelabuhan kedua terbesar setelah dumai dalam penanganan CPO. 

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur yang merupakan Pelabuhan strategis di Sumatera Barat terus berinovasi untuk menjadi pelabuhan hijau (green port) dan meningkatkan kualitas layanan, produktivitas, dan kinerja.

"PTP Nonpetikemas terus menciptakan lingkungan operasi yang aman serta berkelanjutan dengan menerapkan standar ISO 14001 dan ESG (Environment, Social & Governance)," kata Fauzi, Branch Manager PTP Cabang Teluk Bayur, Senin (19/11/2024).

Beberapa langkah konkret dilakukan seperti pengembangan infrastruktur ramah lingkungan melalui penggunaan energi terbarukan dan peningkatan sistem pengelolaan limbah, efisiensi energi dengan elektrifikasi operasional seperti crane dan kendaraan listrik.

Selain itu  juga pengelolaan emisi dan polusi dilakukan dengan dukungan pemerintah, masyarakat, dan mitra bisnis.

Fauzi menambahkan, dalam upaya  green port, Pelabuhan Teluk Bayur telah mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

"Yang salah satunya adalah sistem elektrifikasi alat-alat operasional. Pelabuhan Teluk Bayur, juga telah menggunakan oil boom dalam setiap kegiatan bongkar muat curah cair untuk meminimalkan risiko kebocoran sehingga mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan," jelas Fauzi.

Hal ini tentunya mampu meningkatkan rasa aman dan kepercayaan pengguna jasa.

Dirinya juga menegaskan komitmennya dalam mendukung implementasi greenport.

“Salah satu wujud komitmen kami dalam implementasi greenport dengan  elektrifikasi alat bongkar muat seperti Gantry Jib Crane sehingga dapat menekan biaya operasional konsumsi BBM hingga 25 persen dan mengurangi tingkat kebisingan serta polusi udara,” terang Fauzi.

Selain komitmennya dalam mengaplikasikan greenport, PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur juga telah berhasil meningkatkan produktivitas dan  kinerjanya.

Pelabuhan Teluk Bayur saat ini merupakan salah satu Pelabuhan utama di Indonesia dalam penanganan komoditas curah cair, terutama minyak kelapa sawit (CPO).

Kapasitas penanganannya mencapai 3,2 juta ton per tahun, menjadikannya sebagai  pelabuhan terbesar kedua setelah Dumai.

Selain CPO, komoditas lain seperti cangkang dan bungkil juga diekspor ke Korea, Jepang, dan New Zealand, melalui pelabuhan ini.

PTP Teluk Bayur berhasil menorehkan capaian penting dalam upaya meningkatkan efisiensi layanan pelabuhan.

Pelabuhan mengimplementasikan sistem operasi Pelabuhan nonpetikemas terintegrasi yang disebut PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) / PTOS-M yang memudahkan sistem monitoring kegiatan bongkar muat.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved