SURYA Kampus

Atasi Masalah Sampah, Petra Christian University Dampingi Warga Simomulyo Surabaya Buat Eco-enzyme

Mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya mendampingi warga Kampung Simomulyo membuat eco-enzyme untuk mengatasi permasalahan sampah.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
ist
Keseruan Yaning Mustikaningrum (jilbab biru), bersama beberapa mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya peserta KBM VIII membuat eco-enzyme dari sampah organik. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak 200 mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya mendampingi warga Kampung Simomulyo membuat eco-enzyme untuk mengatasi permasalahan sampah.

Melalui program Kampung Binaan Mahasiswa (KBM) VIII, para mahasiswa mengajak masyarakat untuk menerapkan 5R (Refuse, Reduce, Reuse, Repurpose, dan Recycle).

Arnetta Jemima Widodo, Ketua Pelaksana KBM VIII mengungkapkan program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.

Peningkatan aktivitas masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume sampah.

“Proses 5R ini membantu kita untuk mengelola sampah dengan baik. Ada beberapa langkah, seperti mendaur ulang, mengurangi penggunaan dan menggunakan kembali barang yang tidak dapat didaur ulang,” ungkapnya.

Kegiatan tahunan yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM itu berlangsung selama dua hari di RT 09 dan RT 17 Kampung Simomulyo, Surabaya.

Kegiatan ini terbagi menjadi empat sesi dengan 10 kelompok yang masing-masing berisi lima mahasiswa pada setiap sesinya.

Di hari pertama (16/11/2024), para warga diajak untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA), seperti daun dewa, sirih merah dan hijau, sereh, jahe, serta ginseng.

Sedangkan hari kedua (17/11/2024), warga diajak membuat Eco-enzyme dan Pupuk Kompos.

Eco-enzyme merupakan hasil fermentasi limbah dapur organik, seperti ampas buah dan sayuran, gula, serta air.

“Hasil fermentasinya bisa digunakan warga sebagai pupuk tanaman, pengusir hama, sabun cuci piring, pembersih sayuran, dan lain-lain,” imbuhnya.

Kampung Simomulyo diketahui menjadi salah satu kampung yang telah menerapkan 5R, hingga mendapat sertifikat kontribusi terhadap upaya Pengendalian Perubahan Iklim pada bulan Agustus lalu.

“Lewat kegiatan interaktif ini, kita bisa sama-sama belajar untuk lebih masif dalam menerapkan 5R, serta meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” pungkas Arnetta.

Dalam kegiatan ini, BEM PCU juga menggandeng Yaning Mustikaningrum, sosok penggerak Kampung Songo yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Selama 11 tahun berkecimpung di bidang tersebut, Yaning berhasil memenangkan beberapa lomba dalam kategori pengelolaan lingkungan terbaik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved