Berita Surabaya

Kenalkan Produk Unggulan di BFF 2024, Disbudpar-Dekranasda Ingin UMKM Bojonegoro Tembus Pasar Ekspor

Disbudpar Bojonegoro memperkenalkan sejumlah produk UMKM khas Bojonegoro pada Batik Fashion Fair (BFF) 2024 di Surabaya

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
Eko Nur Ardiansyah - Magang
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro memperkenalkan sejumlah produk UMKM khas Bojonegoro pada Batik Fashion Fair (BFF) 2024 di Grand City Mall Surabaya. Melalui pameran tersebut, Pemkab ingin memperluas pasar produk UMKM Bojonegoro. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro memperkenalkan sejumlah produk UMKM khas Bojonegoro pada Batik Fashion Fair (BFF) 2024 di Grand City Mall Surabaya.

Melalui pameran tersebut, Pemkab Bojonegoro ingin memperluas pasar produk UMKM Bojonegoro.

Kepala Disbudpar Bojonegoro, Budiyanto, mengungkapkan kabupaten yang dikenal sebagai 'Bumi Angling Dharma' ini memiliki sejumlah produk unggulan yang memiliki keunikan dibandingkan daerah lainnya, baik dari produk fashion, kuliner, hingga produk kriya.

Karenanya, pameran tersebut diharapkan bisa semakin memperkenalkan berbagai produk dari Bojonegoro ke masyarakat luas.

"Sehingga, pasar pengerajin bisa semakin luas, baik untuk batik, painting, maupun kerajinan lainnya," kata Budi dikonfirmasi di sela pameran, Jumat (15/11/2024).

Disbudpar berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bojonegoro terus berupaya menghubungkan pelaku ekonomi kreatif, UMKM, dan pengerajin dengan pasar.

"Kami terus memotivasi mereka untuk berani berinovasi dalam menambah karya. Acara ini kami harapkan juga bisa menambah wawasan para pengerajin. Selain itu, para pengerajin bisa secara langsung berdiskusi dengan pengerajin dari luar daerah serta memperkenalkan produknya kepada pengunjung pameran," katanya.

Budiyanto menjabarkan, ada beberapa ciri khas produk dari Bojonegoro, di antaranya, motif pada batik seperti Jati, Kayangan Api, dan beberapa motif lainnya.

"Jati ini menjadi ciri khas Bojonegoro sejak zaman kerajaan. Hingga saat ini, baik pohon Jati maupun produk turunannya selalu terus dijaga sehingga bisa terus lestari," katanya.

Selama ini, banyak produk pengerajin dari Bojonegoro yang telah menembus pasar ekspor.

Melalui acara seperti ini, pihaknya ingin semakin banyak produk asal Bojonegoro bisa menjangkau mancanegara.

"Kami mengintegrasikan pameran ini dengan katalog yang terhubung dengan berbagai produk pengerajin. Sehingga, barang yang kami bawa memang sedikit namun ini sebagian kecil saja dari produk UMKM Bojonegoro yang selebihnya bisa diakses melalui scan barcode," tandasnya.

Lewat mempertemukan UMKM dengan pasar, diharapkan bisa menjaga eksistensi pengerajin UMKM.

"Kami akan memastikan membantu promosi dan mempertemukan mereka dengan pasar," tandasnya.

Satu di antara perajin olahan jati di Bojonegoro adalah Freditia Musthafa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved