Berita Viral

Kondisi Miris Guru Supriyani saat Tanda Tangan Surat Damai, Gelagatnya Dibongkar Pengacara Aipda WH

Terungkap kondisi miris yang dialami guru Supriyani ketika menandatangani kesepakatan damai dengan pihak Aipda WH. 

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Kompas TV
Guru Supriyani dan kuasa hukumnya, Andri Darmawan, hadir secara virtual dalam program Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (9/11/2024) 

SURYA.CO.ID - Terungkap kondisi miris yang dialami guru Supriyani ketika menandatangani kesepakatan damai dengan pihak Aipda WH

Ternyata, kondisi guru Supriyani berbeda dengan pernyataan pengacara Aipda WH, La Ode Muhram.

Guru Supriyani mengaku dirinya memang menandatangani kesepakatan damai dengan pihak Aipda WH yang diprakarsai oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, Selasa (5/11/2024).

Namun, ia melakukan hal tersebut tidak dalam kondisi tertekan. 

“Kemarin itu tidak ada yang menekan dan tidak ada yang memaksa saya, tapi di balik itu semua batin saya yang tertekan,” ucapnya, saat hadir secara virtual dalam program Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (9/11/2024)

Perasaan tertekan itulah yang meyebabkan dirinya kemudian mencabut kesepakatan damai.

Baca juga: Sosok Steven Stenly yang Belikan Motor Baru untuk Wanto Driver Ojol Antar Pesanan Pakai Sepeda

Baca juga: Beda Susno Duadji dan Mahfud MD Soal Tuntutan Bebas Guru Supriyani, Sindir: Jaksa Ikut Sidang Gak?

Penyebab Langsung Tanda Tangan

Pada kesempatan lain, Guru Supriyani mengungkap penyebab dirinya langsung tanda tangan surat perdamaian dengan Aipa WH.

Supriyani mengaku tak membaca keseluruhan isi suart tersebut lantaran sudah mempercayakannya kepada Samsuddin, mantan pengacaranya.

"Kemarin (5/11), ya saya sudah ada panggilan ke Propam."

"Namun sebelum saya berangkat ke Propam, saya dibawa ke Rujab Bupati Konawe Selatan untuk dipertemukan oleh orangtua korban."

"Dan disitu, isi percakapan Pak Bupati itu untuk atur damai dan permintaan maaf. Tapi bukan permintaan mengakui kesalahan," kata Supriyani dikutip dari Tribun Sultra.

Di rumah jabat itu Supriyani melihat Samsuddin yang pada saat itu masih menjadi pengacaranya.

"Di sana kebetulan, setelah saya sampai di rujab ada pengacara Pak Samsuddin yang ada juga di sana," katanya.

Guru honorer itu kemudian diajak membahas perdamaian yang akan dilakukan bersama dengan orangtua korban. 

"Dan saya disuruh mempertimbangkan itu (atur damai) dan seluruhnya saya serahkan ke pengacara saya."

kolase foto Guru Supriyani saat sidang. Terungkap Cerita Kehidupan Guru Supriyani saat Dijebloskan ke Tahanan oleh Aipda WH.
kolase foto Guru Supriyani saat sidang. Terungkap Cerita Kehidupan Guru Supriyani saat Dijebloskan ke Tahanan oleh Aipda WH. (kolase Tribun Sultra)

Selanjutnya, dia disodori surat yang menurut pengakuannya belum sempat dibacanya.

Hal itu lantaran dia mempercayakannya kepada Samsuddin yang menjadi kuasa hukumnya.

"Tidak, Pak, (tidak dibaca) karena saya serahkan sama pengacara saya," tuturnya. 

Baca juga: Ikut Prihatin dengan Nasib Siswa SMA Gloria 2 Surabaya, Hotman Paris Siap Membantu: Tenang, Bu

Baca juga: Curahan Hati Ira Maria Menangis Lihat Anaknya Diperlakukan Seperti Binatang Oleh Ivan, Saya Takut

Supriyani mengatakan surat damai tersebut ternyata diketik pada saat itu oleh pengacaranya sendiri. 

Dia kemudian diminta menandatangani surat tersebut. Selanjutnya, diketahui bahwa isinya adalah atur damai dan saling memaafkan. 

"Saya di situ, pengacara saya telah mengetik itu surat dan saya tidak baca juga isinya karena saya serahkan semua pengacara. Di situ saya disuruh tanda tangan." ujar Supriyani.

Gelagat Guru Supriyani

Sementara La Ode Muhram sempat membantah bahwa ketika itu guru Supriyani tertekan.

Ia bahkan mengungkap gelagat guru Supriyani kala itu.

Menurut La Ode, Supriyani saat itu lebih banyak senyum-senyum.

"Diberi kesempatan oleh Bupati Konawe Selatan untuk berbicara dia tu senyum-senyum. Sambil berbicara bahwa Semoga kita semua ini ya saling memaafkan ya, tidak ada terjadi lagi seperti ini.

Pada prinsip nya apa yang dia utarakan itu bahwa permasalahan ini sudah selesai" ujar La Ode, melansir dari tayangan Nusantara TV.

Namun meski demikian, pihaknya menghargai keputusan guru Supriyani.

Ia masih meyakini bahwa guru Supriyani melakukan tindak penganiayaan terhadap anak Aipda WH, DF.

"Saya pikir, persidangan akan tetap dilanjutkan bila seperti itu kesimpulan yang dipilih ibu Supriyani."

"Kita akan melihat kebenaran materi itu dalam persidangan. Kita juga berharap kepada hakim bisa melihat perkara ini secara murni."

"Lepas dari desakan publik atau sentimen. Ibu Supriyani ini terbukti sadar dan meyakinkan."

"Namun, arah kami bukan sekadar menghukum. Tapi bagaimana hak-hak korban terpulihkan dan peristiwa ini tidak terulang lagi," katanya.

Baca juga: Kondisi Ivan Sugianto yang Diisukan Hidup Enak di Tahanan, Polrestabes Surabaya Bantah: Tanpa Kasur

Baca juga: Cerita Pilu Usman Tukang Gali Keliling Tak Ada Kerjaan Seminggu, Beli Makan Terpaksa Utang Teman

Namun, pernyataan La Ode dinilai tak sesuai dengan cerita yang disampaikan guru Supriyani kepada awak media. 

Termasuk terkait perdamaian dalam kasus yang sedang bergulir saat ini.

Pasalnya, dalam tayangan yang sama, guru Supriyani menegaskan akan mencari keadilan sampai kapan pun.

"Iya (akan menuntut balik), untuk mengembalikan nama baik saya dan sekolah," jawabnya. 

Lebih lanjut, La Ode membantah adanya keterpaksaan guru Supriyani menandatangani kesepakatan damai. 

"Karena kami sangat yakin sebelum menandatangani surat tersebut, pasti dia membaca bahwa sepakat mengadakan perdamaian."

"Sikap ini menunjukkan adanya inkonsistensi dari ibu Supriyani. Harusnya ada jangka waktu panjang untuk menyatakan keberatan," terangnya.

La Ode Muhram juga membantah adanya relasi kuasa yang menyebabkan guru Supriyani terpaksa menandatangani surat kesepakatan damai itu.

"Soal relasi kuasa, bisa kita ungkapkan kalau tidak mau." 

"Tidak usah datang. Tapi ini kan terkonfirmasi datang dari kuasa hukumnya," tambahnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Baca juga: Tabiat Ivan Sugianto Buat Orangtua Siswa Manut Anaknya Sujud dan Menggonggong, Pamer Dekat Aparat

Baca juga: Murid SDN 4 Baito Sebut Guru Supriyani Baik dan Tak Pernah Memukul, Mohon pada Hakim Agar Dibebaskan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved