Berita Gresik

Akhir Cerita Desa Miliarder di Gresik, Balai Desa Hampir Dibakar, Kini Musdes Sampai Dijaga Polisi

Karena Musdes kali ini dijaga ketat puluhan anggota polisi dan pembahasan berjalan aman dan lancar. 

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono (sugiyono)
Suasana Musdes di Balai Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik berjalan lancar dan kondusif, Jumat (8/11/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Akhir kegemilangan pemasukan dari Desa Wisata Gresik ditandai dengan digelarnya Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas solusi utang dalam pengelolaan objek wisata di sana.

Dalam Musdes di Balai Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Jumat (8/11/2024) malam lalu, tidak ada lagi aksi siram bensin dan ancaman pembakaran.

Karena Musdes kali ini dijaga ketat puluhan anggota polisi dan pembahasan berjalan aman dan lancar. 

Musdes itu mendengarkan juga aspirasi masyarakat yang diwakili Sekapuk Berdaulat dan semua dipenuhi oleh Pemerintah Desa. Rapat dijaga ketat polisi untuk mencegah keributan warga yang kecewa atas Musdes. 

Koordinator masyarakat Sekapuk Berdaulat, Nanang Qosim mengatakan, dari Musdes yang digelar Jumat (8/11/2024) malam lalu, permintaan masyarakat dipenuhi sehingga Musdes berjalan aman dan lancar. 

Sebab dalam musyawarah bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sekapuk beberapa waktu lalu, sempat terjadi ketegangan dan warga hampir membakar aula Balai Desa.

“Kemarin Musdes berlangsung kondusif meski masih ada perdebatan,” kata Nanang, Minggu (10/11/2024). 

Lebih lanjut Nanang menjelaskan, dalam Musdes tersebut disepakati bahwa utang Desa tidak dibayar karena dasar hukumnya kurang kuat. 

Selain itu hasil Musdes memecat direktur utama (dirut), sekretaris dan bendahara Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) karena menyalahi hasil Musdes dan mengganti Dirut, Sekretaris dan Bendahara baru.

“Kesimpulannya sudah disepakati, utang desa tidak dibayar karena dasar hukumnya kurang kuat,” imbuhnya.

Selain itu, hasil dari tambang berupa corporate social responsibility (CSR) dan batu putih akan dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk sembako. 

“Sebab masyarakat menolak hasil tambang kapur digunakan untuk bayar utang. Hasilnya dirupakan sembako dan dibagikan ke seluruh masyarakat. Juga digunakan untuk santunan anak yatim," urai Nanang.

Selain itu hasil tambang akan disalurkan untuk bantuan fakir miskin, beasiswa anak kurang mampu dan anak berprestasi, mendukung modal usaha penyehatan wisata dan hasilnya untuk pengembalian investasi.

Pengamanan Musdes itu termasuk ketat karena Polres Gresik mendatangkan satu truk personel di sekitar balai desa.

Sementara anggota BPD Sekapuk  Abdul Wahid mengatakan, Musdes yang dihadiri Pj Kades Sekapuk, Ridlo’i itu berlangsung lancar.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved