Ketahanan Pangan Jatim

Produksi Susu di Kabupaten Pasuruan Menurun Dampak PMK, Puluhan Ribu Peternak Berusaha Bangkit

Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu Kabupaten penghasil susu terbesar di Jawa Timur.

surya.co.id/galih lintartika
Kabupaten Pasuruan, salah satu Kabupaten penghasil susu terbesar di Jawa Timur. 

“Populasi sapi yang meninggal juga cukup banyak di Pasuruan karena sebagian besar penduduk Pasuruan itu peternak sapi perah dan sapi daging. Ini yang membuat kami belum bisa bangkit,” sambungnya.

Dia mengatakan, setelah PMK tidak serta merta kondisi sapi-sapi milik peternak itu pulih.

Secara fisik, kondisi sapi memang sehat, virusnya sudah mati. Tapi, efek dari terjangkit virus itu, reproduksi sapi tidak bisa maksimal.

Menurut Ainul, sapi yang awalnya bisa memproduksi susu 10 liter per hari, karena terserang PMK, produksinya tidak lebih dari tujuh liter sehari. Produktivitas sapi tidak seperti sebelum terkena PMK.

“Solusinya ya semua sapi yang terkena PMK ini diganti. Peternak harus menjual sapi - sapi mereka yang sudah tidak lagi produktif karena PMK menjadi potong, dan membeli sapi perah yang baru,” jelasnya.

Jika solusi itu yang diambil, kata dia, muncul masalah baru. Menurutnya, tidak semua peternak mau menjual sapi mereka dan menggantinya dengan sapi perah baru karena alasan yang sangat fundamental yakni biaya.

“Memang harga sapi tidak murah. Maka, para peternak yang tidak memiliki modal untuk membeli sapi perah baru dengan menjual sapi perah yang terdampak PMK itu menolak. Peternak tidak punya biaya tambahan untuk beli sapi baru," terangnya.

Maka dari itu, produksi susu belum bisa maksimal sekalipun sudah sembuh. produksi tidak sampai 50 persen.

Produksi susu tidak bisa sesempurna dulu, dan bagus sebelum terjangkit PMK. Ini persoalan yang harus dicarikan solusi.

Menurutnya, perlu ada langkah besar dan strategis untuk mencarikan solusi atas permasalahan ini.

Misalnya, bantuan atau subsidi yang bisa membantu peternak mendapatkan sapi perah baru dengan harga murah.

"Misalnya, ada bantuan kredit untuk pembelian sapi perah atau lainnya. Ini adalah langkah optimalisasi penambahan populasi ekor di tengah biaya mahal yang harus ditanggung peternak selain pembelian sapi, seperti pakan dan lainnya," urainya.

Menurut Kadis, harga sapi perah normalnya dalam kondisi baik dan siap perah itu sekitar Rp 25 juta.

Dengan harga itu, sapi perah diasumsikan bisa memproduksi susu per hari bisa mencapai 15 liter.

Itu solusi jangka panjang untuk mengembalikan produktifitas susu di Kabupatenn Pasuruan seperti sebelum PMK.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved