Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Di Balik Keteguhan Eri Cahyadi Jadi Calon Tunggal Pilwali Surabaya 2024

Pasangan Eri Cahyadi dan Armuji tidak jemawa meski menjadi kandidat tunggal di Pilwali Surabaya 2024

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
bobby constantine koloway/surya.co.id
Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kiri), saat wawancara ekslusif dengan Penanggung Jawab Redaksi Harian Surya, Tri Mulyono, di Basecamp Pemenangan Eri-Armuji di Surabaya beberapa waktu lalu. 

Eri Cahyadi: Berdasarkan angka partisipasi pemilih di beberapa Pilkada Surabaya saat pilihan langsung dilakukan, termasuk saat saya terpilih kemarin, partisipasi warga selalu di sekitar angka 50 persen. Namun, kami yakin bahwa (partisipasi) pilkada tahun ini akan jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena, selalu saya katakan bahwa yang menentukan Kota Surabaya adalah warganya sendiri. Wali Kota hanya dirigen. Rasa persatuan dan kekeluargaan yang utama. Ini bisa diwujudkan sejak pemilihan. Sehingga, saya yakin lebih dari 50 persen. Di sini bukan bicara calon tunggal atau bukan, namun selama kami memimpin 3,5 tahun, saya selalu mengajak warga Surabaya untuk membangun kota dengan hati. Bukan dengan melihat siapa yang memimpin. Namun, ayo bersama membangun kota. Pergerakan ini yang terlihat. Kami ingin mengajarkan bahwa warga jangan dipolitisasi, namun ayo membangun Surabaya dengan hati. Tidak sekadar untuk menang politik.

SURYA.co.id: Artinya, partisipasi pemilih juga menjadi goal Anda?

Eri Cahyadi: Bagi saya, ada atau tidak ada lawan tetap saja head to head. Bedanya, kalau ada lawan, saya harus berhadapan dengan calon yang memang memiliki program (visi dan misi). Sedangkan kalau melawan kotak kosong, sebenarnya sama-sama head to head, namun ini tidak memiliki program. Goal dari semua ini, bukan siapa yang menang. Tapi, siapa yang bisa membuat senang warga Surabaya. Itu tanggungjawab bagi yang terpilih.

SURYA.co.id: Saat Anda memimpin di periode pertama, Anda memiliki program mengutamakan pendidikan, kesehatan, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan adanya pandemi dan masa pemerintahan yang lebih singkat, bagaimana evaluasi terhadap ketiga prioritas tersebut?

Eri Cahyadi: Alhamdulillah, meskipun sempat melewati masa Covid, kami mampu memenuhi UHC (Universal Health Coverage). Jadi, warga Surabaya cukup dengan KTP bisa mendapatkan pengobatan gratis menggunakan BPJS. Pokoknya warga Surabaya datang (ke fasilitas kesehatan), pakai KTP, langsung diobati. Kalau pasien belum punya BPJS, maka akan dimasukkan dalam E-Dabu (Elektronik Data Badan Usaha) oleh RS, maka akan difinalisasi dalam 1 hari dan diberikan. Tak hanya itu, di 2025, kami juga menyiapkan program BPJS Ketenagakerjaan untuk seluruh warga Surabaya yang belum sejahtera. Sehingga kalau misalnya, naudzubillah min dzalik, ada kecelakaan atau bahkan sampai meninggal, ada cover asuransi. Apa mampu? Bisa. BPJS kesehatan aja bisa ditanggung pemkot.

SURYA.co.id: Itu terkait masalah kesehatan. Bagaimana dengan pendidikan?

Eri Cahyadi: Untuk pendidikan sudah gratis semua (SD-SMP). Makanya, kami juga berkoordinasi dengan provinsi, memberikan bantuan kepada SMA sebesar Rp 200 ribu perbulan. Khususnya, bagi yang nggak mampu. Untuk (jenjang) universitas, kami juga ingin menambah (kuota mahasiswa penerima beasiswa). Bahkan, saat ini ada program Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana, yang jumlahnya ada 200 orang. Ini ada di asrama Bibit Unggul.

SURYA.co.id: Lantas bagaimana dengan peningkatan kesejahteraan warga?

Eri Cahyadi: Kami sedikit bercerita bahwa ada orang yang ingin jual ginjalnya karena untuk membayar sekolah anak di pondok. Namun, ini tidak jadi. Akhirnya, anaknya bisa melanjutkan sekolah. Karena apa? Kami memberikan program padat karya. Memanfaatkan aset Pemkot, digunakan untuk pemanfaatan pekerjaan seperti cuci mobil, penjahit, hingga (pembuatan) paving. Program pemerintah yang terkait dengan seragam gratis, pemasangan paving, dan sejenisnya, ini menggunakan bahan yang dihasilkan oleh padat karya tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved