Berita Bangkalan

Siswa SMK Bangkalan Pakai Alat Praktik Jadul, Neng Lia Ingatkan Kini Era Motor Listrik dan Injeksi

Lia hadir di Bangkalan didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Pinky Hidayati.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Anggota Komite III DPD RI Perwakilan Jawa Timur, Lia Istifhama didampingi Kepala Cabdin Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Pinky Hidayati (kanan) menggelar kunjungan kerja ke SMKN 3 Bangkalan di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kamis (7/11/2024) lalu. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Anggota Komite III DPD RI Perwakilan Jawa Timur, Lia Istifhama menggelar kunjungan kerja ke SMKN 3 Bangkalan di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kamis (7/11/2024) lalu. 

Dalam kesempatan itu, Lia mengetahui secara langsung bahwa selama ini siswa jurusan otomotif di Bangkalan masih menggunakan alat peraga sepeda motor yang kuno alias jadul sebagai sarana pengembangan skill.

Kondisi itu disampaikan Neng Lia, sapaan akrab Lia Istifhama setelah mendengar paparan dari perwakilan SMK negeri/swasta yang hadir.

Lia hadir di Bangkalan didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Pinky Hidayati.

“Seharusnya bagaimana ketersediaan alat peraga untuk siswa di sekolah-sekolah kejuruan seperti SMK sesuai dengan kondisi kebutuhan dunia kerja saat ini,” ungkap Lia.

Ia kemudian mengambil contoh SMK otomotif, maka bagaimana terpenuhinya ketersediaan sepeda motor sebagai alat peraga yang kondisinya bukan jadul lagi.

Tetapi sepeda motor listrik ataupun sepeda motor dengan sistem pembakaran menggunakan teknologi injeksi.  

“Jadi percuma dong anak-anak belajar motor jadul. Eh tahu-tahu ketika di dunia kerja, motor listrik semua, injeksi semua. Jadi mereka kan tidak dapat vokasi secara maksimal yang sesuai dengan kondisi saat ini,” tegasnya.

Selain persoalan alat peraga yang ketinggalan zaman untuk kegiatan praktik siswa otomotif, Lia juga menggarisbawahi persoalan proses penyetaraan nasib guru SMA swasta terkait pangkat dan jabatan yang sejauh ini berjalan lamban.  

“Karena banyak sekali mereka yang sudah seharusnya inpassing setara dengan PNS, tetapi lambat kenaikan inpassing-nya. Begitu juga dengan nasib sertifikasi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) untuk SMA Negeri/Swasta yang mana hingga saat ini guru PAI tidak mendapatkan sertifikasi,” paparnya.  

Kondisi-kondisi itu, lanjutnya, akan dijadikan bahan laporan kepada Komite III DPD RI untuk kemudian menjadi pembahasan bersama kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama RI.

“Komite III DPD RI bisa menyuarakan kepada kementerian, kami akan agendakan dalam rapat dengar pendapat bersama kementerian-kementerian terkait,” pungkasnya.

Sementara Kepala Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Pinky Hidayati mengungkapkan, besarnya tingkat kesenjangan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Bangkalan hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bersama. 

“Karena Bangkalan sangat dekat dengan Surabaya, namun untuk kualitas fasilitas perindustrian dan kualitas sarana dan prasarana sekolah sangat jauh dengan Surabaya,” ungkap Pinky. 

Pinky berharap dengan hadirnya Lia Istifhama selaku anggota Komite III DPD RI Perwakilan Jatim ke Bangkalan, lanjutnya, bisa melihat langsung bahwa sumber daya manusia khususnya para siswa di Bangkalan sebenarnya sudah siap.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved