Ketahanan Pangan Jatim

Wujudkan Kemandirian Pangan, Bangkalan Diproyeksikan Menjadi Lumbung Padi Nasional Pada 2025

Dengan kebutuhan konsumsi 72.648 ton, maka produksi beras di Kabupaten Bangkalan masih surplus 90.246 ton

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
PJ Bupati Bangkalan, Arief M Edie bersama Menteri Pertanian RI kala itu, Andi Amran Sulaiman melakukan penanaman benih padi di area persawahan Kampung Kencat, Kelurahan Bancaran pada 14 Mei 2024. 

Para petani, lanjutnya, sudah menghafal kapan kira-kira air sungai dekat laut itu mulai turun dan menjadi netral atau tidak payau. Di situlah kemudian para petani melakukan penyedotan air yang sudah netral untuk dialirkan ke sawah. 

“Biasanya antara pukul 10.00 WIB pagi hingga 11.30 WIB. Itulah yang kemudian menarik perhatian Mentan RI. Sehingga mendistribusikan bantuan mesin-mesin pompa untuk menyedot air ketika pasang pada saat surut disedot untuk mengairi sawah-sawah,” jelas Arief.

Selain pompa air, Arief memaparkan bahwa Kementan RI juga baru-baru ini memberikan bantuan 10 unit hand tracktor serta 5 unit traktor roda empat. 

Ditambah bantuan 2 unit combine harvester, sebuah mesin tani canggih yang memudahkan para petani untuk memotong, merontokkan, dan membersihkan gabah dalam satu waktu.   

“Berarti total saya punya total 3 unit combine saat ini. Di sinilah akan tercipta pemberdayaan petani dan penguatan produksi pangan lokal secara berkelanjutan, sehingga panen bisa ditingkatkan setahun dua kali, selama ini panen setahun sekali. Dari situlah diharapkan, pada tahun 2025 Bangkalan menjadi salah satu lumbung padi nasional,” paparnya.

Untuk menjaga dan meningkatkan produksi padi, Pemkab Bangkalan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura meluncurkan beberapa strategi.

Seperti Kebun Bangkalan Sejahterakan Petani (Bang Jani) untuk meningkatkan pendapatan para petani.

Selain itu, ada Warung Bang Jani sebagai pusat informasi, etalase, hingga pemasaran produk-produk unggulan milik petani.

Lalu ada Laptop Bang Jani yang akan menyimpan dan meng-upgrade data kelompok tani, luas lahan, hingga infrastruktur.

Selanjutnya, Terampil Bersama Petani atau Teras Bang Jani yang akan menjadi strategi dalam upaya meningkatkan keterampilan para petani, menciptakan sinergitas antara petugas dan para petani.

Ditambah Teman Bang Jani yang akan menjadi media perkumpulan atau gerakan para pemuda pecinta pertanian. Terakhir, Berita Bang Jani sebagai bentuk sinergitas bersama insan pemberitaan untuk menggerakkan konsep Bang Jani.

Terobosan dengan konsep Bang Jani itu kemudian menjadi program unggulan Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Bangkalan yang mendapat penghargaan Top 30 Kovablik 2020 dari Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Singhasari Resort, Batu-Malang pada 13 November 2020 silam. 

Selain itu, DKP Bangkalan mengoptimalkan program revitalisasi poktan dan pemetaan puluhan ribu lahan pertanian.

Sehingga bisa diketahui siapa pemilik lahan. Hal ini dilakukan sebagai kontrol sekaligus langkah antisipasi terjadinya alih fungsi lahan. 

“Sebagai contoh di Kecamatan Blega, ada 49.000 petak lahan. Nantinya diketahui petak 1 sampai petak 49.000 itu siapa pemiliknya. Semua ini kami lakukan dan goalnya adalah ketersediaan pangan dan ketersediaan pupuk di Kabupaten Bangkalan,” terangnya.  

Sumber: Surya
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved