Berita Viral
Cerita Anak Perajin Sabut Kelapa Sukses Kerja di Kapal Pesiar, Keliling Dunia dan Digaji Rp 35 Juta
Cerita seorang anak perajin sabut kelapa bernama Anggun Puput Septo Mubarok begitu menginspirasi. Bisa Keliling Dunia dan Digaji Rp 35 Juta.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Cerita seorang anak perajin sabut kelapa bernama Anggun Puput Septo Mubarok begitu menginspirasi.
Anggun berhasil bekerja di sebuah kapal pesiar.
Selain sering keliling dunia, Anggun juga mendapat gaji yang cukup fantastis, yakni Rp 35 jutaan.
Bekerja di kapal pesiar dan berkeliling dunia sudah menjadi mimpi Anggun sejak lama.
Mimpi bisa keliling dunia seolah tak mudah digapai baginya.
Baca juga: Kisah Kurnia Anak Buruh asal Magelang Kerja di Kapal Pesiar, Gaji Puluhan Juta untuk Bantu Orang Tua
Namun, siapa sangka, dia kini berhasil bekerja di kapal pesiar yang melayani pelayaran ke berbagai benua.
“Dulu saya hanya bisa melihat megahnya kapal pesiar dari media sosial, tapi berkat kursus, saya bisa bergabung dan merasakan sendiri bagaimana rasanya bekerja di kapal yang luar biasa ini,” ujar Anggun dengan penuh bangga, dilansir dari laman Vokasi Kemdikbud.
Anggun memilih kursus perhotelan. Setelah mengikuti uji kompetensi dan lulus dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Duta Persada pada tahun 2019, Anggun diterima kerja di kapal pesiar.
"Menginjakkan kaki di negara-negara Eropa tak semudah mengembalikan telapak tangan," kata dia.
Saat ia lulus dan selesai on job training (OJT), pandemi Covid-19 melanda dunia.
Rencana keberangkatan untuk bekerja di kapal pesiar pun sempat tertunda.
Akan tetapi, Anggun tak kalah semangat. Dengan dukungan LKP Duta Persada, ia berhasil berkarier di kapal pesiar MSC Seashore sebagai room attendant.
“Saya mengalami beberapa kali kegagalan dalam wawancara, tapi LKP Duta Persada selalu menanyakan hasilnya dan membantu saya memperbaiki diri,” kenangnya.
Kini, ia mampu meraih pendapatan lebih dari 2.300 dollar AS per bulan atau setara Rp 35 juta sekaligus berkeliling dunia.
Ia sudah berkelana ke berbagai negara, seperti Spanyol, Italia, Qatar, Inggris, Norwegia, dan Amerika Serikat.
Meski gajinya cukup besar, ia mengatakan, bekerja di kapal pesiar pun memiliki banyak tantangan.
Tantangan terbesar yang dihadapi Anggun saat bekerja di kapal pesiar adalah ketika rencana yang sudah disusun dengan matang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
“Di kapal pesiar, kita harus siap berpikir cepat dan berimprovisasi dalam waktu yang sangat singkat," jelasnya.
Selain dari sisi pekerjaan, salah satu pengalaman paling berkesan bagi Anggun adalah kesempatan untuk bertemu dan bekerja dengan orang-orang dari berbagai negara.
"Saya memiliki teman dari Spanyol, Italia, Afrika Selatan, Romania, dan banyak negara lainnya.
Dari situ, saya bisa belajar bahasa baru secara gratis," tambahnya dengan antusias.
Anggun bersyukur telah memilih LKP Duta Persada. Mereka tidak hanya mendidik, tetapi juga selalu mendukung ketika dia mengalami kegagalan.
"Tanpa mereka, mungkin saya tidak akan berada di posisi sekarang," ujar Anggun dengan penuh rasa terima kasih.
Sebagai satuan pendidikan vokasi di kursus dan pelatihan, LKP Duta Persada memastikan memastikan peserta didik siap menghadapi dunia kerja di industri kapal pesiar ataupun perhotelan.
Direktur LKP Duta Persada, Avianti Kartikasari, menambahkan bahwa dengan turut mempersiapkan kompetensi peserta didik maka turut meningkatkan SDM Indonesia.
“Sebagai lembaga pendidikan vokasi, LKP Duta Persada berkomitmen untuk mempersiapkan peserta didik memiliki keterampilan, dan juga memiliki kepribadian baik dan inisiatif yang tinggi,” ungkap Avi.
Kisah serupa juga dialami Kurnia Asyhary.
Anak buruh pembuat batu bara asal Desa Kalisat Paripurno, Magelang, Jawa Tengah ini akhirnya bisa bekerja sebagai kru kapal pesiar mewah Resort World One Cruise.
Perjalanan Kurnia bermula ketika dirinya lulus Program Keahlian Akuntansi di SMK Muhammadiyah Salaman.
Ia menjajal beberapa pekerjaan, mulai dari admin sawit di Kalimantan Timur.
“Setelah kontrak saya habis di Kalimantan, saya bingung mau kerja apa. Di sekitar rumah saya di Magelang, tidak banyak pilihan kerja selain pabrik kayu lapis,” kenang Kurnia, dikutip dari Kompas.com.
Hingga suatu saat, ia mendapatkan informasi adanya pendaftaran program PKK dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Duta Persada Yogyakarta.
Berada di bawah nanungan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, program pelatihan ini diadakan untuk mendidik dan melatih para pesertanya dengan dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja.
Tanpa ragu, Kurnia memutuskan untuk mencoba peluang ini.
“Awalnya saya tidak tahu tentang Duta Persada. Tapi setelah teman saya memberi tahu, saya langsung tertarik."
"Saya berpikir, di Yogyakarta banyak hotel, jadi kenapa tidak mencoba mengembangkan skill di bidang housekeeping ?” kata Kurnia.

Setelah mengikuti rangkaian pelatihan PKK tahun 2022, Kurnia menjalani On the Job Training (OJT) di salah satu hotel mewah Magelang, Plataran Borobudur Resort & Spa, selama enam bulan.
Di sana Kurnia berkesempatan mempraktikkan langsung pelajaran yang telah diterima selama pelatihan, mulai dari mempelajari standar kebersihan, etika pelayanan, hingga cara menangani tamu dengan profesionalisme yang tinggi.
Selama bekerja di hotel, Kurnia tidak hentinya mencari peluang yang lebih baik.
Ketika Resort World One Cruise yang terkenal akan kemewahan kapal pesiarnya membuka rekrutmen untuk posisi embarkation crew, Kurnia tak melewatkan kesempatan tersebut dan segera melamar di sana.
Syukurnya, Kurnia berhasil lolos seleksi dan berangkat ke Taiwan untuk sebagai embarkation crew pada 30 Agustus 2024.
Setelah satu bulan bekerja di kapal pesiar, Kurnia mendapat banyak pengalaman berharga, baik secara profesional maupun pribadi. Ia berkesempatan bekerja dengan kru dari berbagai belahan dunia, belajar bahasa asing, dan bertemu dengan tamu-tamu internasional.
“Sangat menyenangkan bisa bekerja di luar negeri, apalagi di kapal pesiar. Saya bisa kerja sambil keliling dunia,” cerita Kurnia dengan antusias.
Bermimpi dapat mengangkat perekonomian keluarga, kini Kurnia membuktikan dengan pendapatannya yang sebesar 1.000 dollar AS atau setara dengan Rp 15 juta.
“Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini. Saya berharap dengan bekerja di kapal pesiar, saya bisa membantu orang tua saya dan meningkatkan kesejahteraan keluarga kami,” ujarnya.
Selain keluarga, Kurnia juga ingin generasi muda di desanya untuk jangan takut bermimpi besar dan mencoba hal baru.
Menurutnya, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk berkembang.
berita viral
Anak Perajin Sabut Kelapa
kapal pesiar
Anggun Puput Septo Mubarok
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Jaja Mihardja 'Apaan Tuh' yang Dapat Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Manajer Farel Prayoga Ungkap Kondisi Sang Penyanyi Cilik, Sempat Pusing Bayar Kredit Rumah dan Mobil |
![]() |
---|
Nasib Immanuel Ebenezer Usai Jadi Tersangka Pemerasan K3, Mahfud MD Dengar Selentingan, Dijerat TPPU |
![]() |
---|
Sosok Adrianus Agal, Pengacara yang Bongkar Peran F Diduga Oknum Aparat Pembunuh Bos Bank Plat Merah |
![]() |
---|
Guru Besar UPN Beri Solusi untuk Akhiri Kasus Ijazah Jokowi, Berkaca Dari Kasus Bahlil Lahadalia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.