Berita Viral

Kisah Ipda Lanjar Polisi Jadi Tukang Pijat Patah Tulang Sepulang Dinas, Tak Mematok Tarif Khusus

Inilah kisah Ipda Lanjar Pamuji, polisi viral yang punya kerja sampingan sebagai tukang pijat patah tulang. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com
Ipda Lanjar Pamuji 

Bahkan, untuk pasien balita, ia tidak mematok biaya sama sekali.

“Bagi saya, ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan hati. Pengabdian kepada masyarakat bisa dilakukan melalui hal-hal sederhana seperti ini,” lanjut Lanjar.

Teknik Pijat Unik

Proses pemijatan yang dilakukan Lanjar tidak hanya sekadar menekan atau meremas bagian yang sakit, melainkan melibatkan teknik khusus yang telah dikuasainya secara turun-temurun.

“Setiap kasus punya metode berbeda, mulai dari tulang geser, kesleo, hingga saraf terjepit."

"Setelah dipijat, biasanya pasien akan saya pasangkan gips dan balut kapas,” tuturnya sambil menunjukkan minyak urut racikannya yang terbuat dari bahan herbal.

Bagi Lanjar, memijat adalah bentuk lain dari pengabdian yang sama berharganya dengan tugasnya sebagai polisi.

“Ketika berdinas, saya adalah abdi negara. Tapi ketika memijat, saya adalah warga biasa yang ingin membantu sesama,” katanya dengan penuh ketulusan.

Merasa Puas

Bagi Lanjar, rasa puas yang ia rasakan adalah ketika masyarakat merasakan langsung manfaat dari pekerjaannya.

Ia berharap, di masa depan dapat terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik melalui pendekatan humanis saat berdinas maupun saat memijat.

“Pengabdian kepada negara tidak selalu harus dalam lingkup besar. Terkadang dari hal kecil seperti ini kita bisa benar-benar bermanfaat bagi banyak orang,” tutupnya.

Pasien yang datang berobat ke rumah Ipda Lanjar bukan hanya berasal dari Kebumen, tetapi juga dari wilayah lain seperti Brebes, Cilacap, Banyumas, dan Purworejo.

Popularitasnya sebagai polisi sekaligus penyembuh tradisional telah membuatnya dikenal luas, bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sosok yang penuh empati terhadap masyarakat.

Salah satu pasien, Ghesit Ananda Putra (18), datang setelah mengalami pergeseran sendi bahu akibat kecelakaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved