Berita Viral

Gelagat Wamenaker Immanuel Ebenezer Minta Ducati ke Irvian Bobby Mahendro, Puji Hobi Main Moge

Ternyata, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer meminta jatah motor gede (moge) kepada anak buahnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribunnews.com Jeprima/Ilham Rian Pratama
MOGE - (kiri) Scrambler Ducati yang dibelikan oleh Irvian Bobby Mahendro untuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel. (kanan) Noel bersama tahanan lainnya mengenakan rompi orange dan tangan terborgol berada di ruang konferensi pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025). 

SURYA.CO.ID - Ternyata, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer meminta jatah motor gede (moge) kepada anak buahnya dalam kasus dugaan pemerasan. 

Gelagat Noel-sapaan akrab Immanuel Ebenezer ini terungkap dari percakapannya dengan Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3, Irvian Bobby Mahendro, yang turut terseret dalam kasus ini. 

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengatakan bahwa Noel memulai permintaan dengan memuji hobi Irvian.

"Saat minta motor, Immanuel ngomong ke Irvian, 'saya tahu kamu main motor besar ya. Kalau untuk saya, cocoknya motor apa'," ungkap Setyo Budiyanto, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribunnews.com.

Mendengar permintaan tersebut, Irvian yang disebut Noel sebagai 'Sultan' karena dianggap punya banyak uang, langsung merealisasikannya.

"Kemudian IBM belikan dan kirim ke rumahnya, 1 Ducati," sambung Setyo.

Motor tersebut, yang kemudian disita KPK, adalah Ducati Scrambler Nightshift berwarna biru. 

Di situs resminya, motor pabrikan Italia itu diperkirakan bernilai sekitar Rp199 juta.

Sengaja Dibeli Off The Road

Baca juga: Kelakuan Immanuel Ebenezer Ngaku Cukup Digaji Rp 46 Juta, Ternyata Minta Renovasi Rumah Rp 3 Miliar

KPK menduga ada upaya menyembunyikan kepemilikan motor mewah tersebut. 

Setyo menyatakan bahwa motor itu sengaja dibeli dalam kondisi off the road atau tanpa surat-surat resmi seperti BPKB dan STNK.

"(Motor dibeli) Off the road, mungkin dengan maksud menutupi pembeli," kata Setyo.

Fakta ini diperkuat dengan temuan bahwa pelat nomor B 4225 SUQ yang terpasang pada motor tersebut adalah palsu.

Menurut KPK, motor itu dibeli sekitar bulan April namun hingga kini belum diurus surat-suratnya. 

Hal ini mengindikasikan niat agar kepemilikan motor tidak terlacak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved