Pembunuhan Vina Cirebon
Tak Gentar Meski Diancam Tembak oleh Iptu Rudiana, Ini Sosok Asli Eko Terpidana Kasus Vina Cirebon
Sosok Eko Ramadhani, salah satu terpidana Kasus Vina Cirebon kembali jadi sorotan lantaran videonya saat diinterogasi beredar.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Gak lama dia emngancam, kalau kamu gak ngaku, saya tembak kamu. PIstol udah di sini pak (pinggang)," ungkap Jaya.
Karena takut ditembak, Jaya pun akhirnya mengaku.
"Saya takut pak, masalahnya baru pertama berhadapan dengan pihak kepolisian. Mau gak mau, aya mengakui iya," katanya.
Jaya akhirnya mengaku sesuai dengan cerita yang dibuat polisi, seperti yang mengejar, dia harus menyebut nama Eko. Lalu, yang memukul Hadi.
"Saya disetrum, dipukuli disitu. Berapa jam nya saya lupa.Gak lama kemudian, dimasukin ruang. Di situ dipukulin, terus saya dimasukin ruangan lagi, saya ditarik. Disuruh mengakui pemerkosaan. Saya berontak. Kata polisi, udahlah teman-teman udah ngaku semua. Disitu semua dipukuli lagi," ungkapnya.
Baca juga: Perjuangan Mega dan Widi dalam Kasus Vina Cirebon, Buka Aib Sendiri hingga Diperiksa Timsus Kapolri
Dikatakan Jaya, saat diperiksa itu, polisi sudah tahu jalan ceriitanya, sehingga dia hanya bilang iya, iya saja.
"Tinggal kita ngomong iya-iya. Polisi yang mengarahkan jalan ceritanya," tandasnya.

Di bagian lain, Sudirman, terpidana kasus Vina Cirebon menceritakan detik-detik ditembak peluru karet saat proses penyidikan di Polres Cirebon Kota pada 2016.
Ternyata senjata berisi peluru karet itu ditempelkan langsung ke punggung Sudirman, bukan ditembak dalam jarak tertentu.
Diakui Sudirman, saat itu keluar bunyi dan senjata itu, namun tidak sampai menggelegar.
Setelah menerima tembakan itu, Sudirman langsung terjatuh terkapar ke lantai.
"Saya teriak Allahu Akbar," aku Sudirman saat dimintai keterangan di sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus Vina yang diajukan di Pengadilan Negeri Cirebon pada Selasa (2/10/2024).
Diungkapkan Sudirman, saat itu dia merasakan panas dan perih di punggungnya.
Setelah terjatuh, Sudirman dipaksa berdiri lagi untuk diminta mengakui perbuatan pembunuhan dan pemerkosaan yang dituduhkan padanya.
Baca juga: Detik Detik Babysitter Di Surabaya Cekoki Bayi Majikan Pakai Obat Keras, Biar Doyan Makan Dan Gemoy
Saat ditanya apakah dia masih mengingat wajah polisi yang menyiksanya itu, Sudirman mengaku lupa.
Dia hanya menyebut polisi itu dari Reskrim Narkoba Polres Cirebon Kota.
"Mukul ganti-gantian. Penyidik juga ikut menyiksa," katanya.
Diakui Sudirman sampai saat ini bekas tembakan di pinggangnya itu masih dirasakan sakit.
Dia bahkan tidak nyaman untuk duduk dan tidur.
"Gak nyaman duduk. Tidur jam 4 jam 3. Paling nyaman kalau ada kegiatan, aktivitas olahraga," ungkapnya.
Dalam kesaksian lainnya, Sudirman juga mengaku disiksa hingga dibakar alat kemaluannya.
"Saya ke sel. Kemaluan dibakarin, squat jump 100 kali, gak kuat dipukulin," ungkap Sudirman diiringi suara sesenggukan.
"Terus, pas udah dianiaya dikasih makan kayak kasih makan ayam. Kalau gak makan sama dipukuli juga," lanjut Sudirman, masih sambil menangis.
Penyiksaan itu dilakuakn sejak dia tiba di Polres Cirebon Kota pada 31 Agsutus 2016.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.