Babysitter Cekoki Bayi dengan Obat Keras

VIRAL Babysitter di Surabaya Cekoki Bayi Majikannya dengan Obat Keras, Berujung Laporan Polisi

KL telah melaporkan si babysitter ke SPKT Mapolda Jatim. Dan kabarnya, proses hukum terhadap si babysitter, mulai bergulir.

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
Tangkap Layar Video
Baby sitter yang mencekoki bayi 2 tahun dengan obat keras (kiri) saat diinterogasi majikannya. Dan pil yang dipakai pelaku (kanan) 

Hal itu ditandai dari kondisi wajah bayi yang tampak membesar atau cenderung bengkak. 

Selama ini, KL mengira kondisi wajah sang bayi yang tembam dan tubuh yang cenderung 'gemoy', merupakan petanda dari sehatnya tubuh sang bayi. 

"Setiap ke dokter selama 1 tahun itu juga selalu dikomplain berat terlalu overweight. Harus diet, makan udah dikurangin. Susu sudah dikurangi. Tapi aku juga bingung kenapa masih besar badannya. Benar-benar gak notice," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak berdiri menatap dengan polosnya. 

Hingga akhirnya, KL makin dibuat khawatir saat kondisi kesehatan Bayi EL yang mendadak ngedrop pada hari ke sembilan, setelah kasus cekok paksa obat berbahaya yang dilakukan babysitter terbongkar, dan kebiasaan pemberian obat aneh itu dihentikan. 

Pada hari itu, Bayi EL tak lagi energik dan ceria seperti biasanya. Aneh memang. Tubuhnya lemas, lunglai, lebih sering tidur, dan pastinya enggan makan dan minum. 

"Langsung aku bawa ke UGD. Dan yes harus segera di-opname. Dan memang kata dokter; EL gak kuat untuk bergerak karena tidak memiliki hormon kortilsol. Sehingga kita harus segera menyuntikkan hormon tersebut," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak tertidur memeluk guling dengan kondisi tangan kiri terinfus, di atas kasur perawatan medis rumah sakit. 

"Gilaaa gak. Bayangin gara-gara pemakaian obat deksa selama 1 tahun itu yang menekan andrenocorticotropic hormon anakku sehingga tidak bisa menghasilkan hormon kortisol tersebut," tambahnya. 

Hasilnya, satu hari setelah menjalani perawatan medis. KL mengulas, kondisi anaknya mulai membaik.

Meskipun kondisi moodnya masih gampang berubah. Kadang ceria, lalu beberapa menit kemudian, berubah merengek-rengek. 

"1 hari setelah diinjeksi. Puji Tuhan sudah mulai bisa beraktivitas lagi. Tapi memang lambungnya juga jadi bermasalah gara-gara kena obat deksa itu. Jadi dia benar-benar trauma makan. Gara-gara setiap makan langsung lambungnya gak bisa terima dan muntah. Duh dampaknya buanyak pol kena obat ini," tulis KL melalui stiker  pada foto Bayi EL yang tampak duduk di atas kasur perawatan medis rumah sakit. 

Melalui unggahannya itu, KL memberikan klarifikasi mengenai lamanya kasus tersebut terbongkar, hingga akhirnya dirinya bersama sang suami bersepakat untuk mempublikasikan pengalamannya itu di medsos pribadi. 

Bahwa selama kurun waktu beberapa bulan itu, KL berusaha menata hati, pikiran dan mempersiapkan tenaga untuk menghadapi kenyataan tersebut. 

"Jujur 1 bulan kemarin benar-benar masa struggle aku. Aku jarus fokus cari pengobatan buat anakku. Dan lagi aku satu sisi juga punya baby 4 bulan yang masih ASI. Jadi benar-benar perjuangan sebagai ibu diuji," ungkapnya. 

Selain itu, KL juga ingin memberikan penjelasan, mengapa dirinya tidak mencurigai kelakuan si babysitter, sejak awal. 

Karena, ia baru mendapati gejala keanehan perilaku bayi EL yang susah makan dan sering kali muntah, pada Bulan Agustus 2023. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved