Pembunuhan Vina Cirebon

Diserang Elza Syarief di Kasus Vina, Dedi Mulyadi Justru Didukung Puluhan Ribu Advokat di Pilkada

Meski diserang bertubi-tubi oleh pengacara Elza Syarief terkait kasus Vina Cirebon, Dedi Mulyadi justru mendapat dukungan dari puluhan ribu advokat.

Editor: Musahadah
kolase istimewa
Setelah diserang Elza Syarief, Dedi Mulyadi justru didukung puluhan ribu advokat di Pilkada Jabar 2024. 

SURYA.CO.ID - Meski diserang bertubi-tubi oleh pengacara Elza Syarief di kasus Vina Cirebon, tokoh Jawa Barat Dedi Mulyadi justru mendapat dukungan dari puluhan ribu advokat. 

Puluhan ribu advokat yang tergabung dalam Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) ini mendukung Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Erwan Setiawan untuk memenangi Pilgub Jabar 2024.

Dukungan puluhan ribu advokat untuk pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dermawan) diwujudkan dalam deklarasi yang digelar di Lembur Pakuan, Dawuan, Subang, Jawa Barat pada Kamis (10/10/2024) malam. 

Ketua AAIB Dr Otto Hasibuan memberikan sambutan secara online melalui layar yang ada di atas panggung.

"Kami sebelumnya memberikan dukungan pada Pak Prabowo, dan sekarang tidak terputus dan berlanjut di Jabar sepakat berkumpul di tempat ini memberikan dukungan pada Kang Dedi untuk jadi gubernur," kata Otto, Kamis (10/9/2024).

Baca juga: Daftar Tudingan Elza Syarief ke Dedi Mulyadi di Kasus Vina: Sandera Rudi hingga Paksa dan Suap Aep

Menurutnya dukungan tersebut tercetus karena melihat sosok Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang dinilai pantas untuk memimpin Jawa Barat. Ia menilai masyarakat akan sangat beruntung jika dipimpin oleh Bupati Purwakarta dua periode itu.

"Kang Dedi ini sosok yang pintar, baik dan jenaka membuat masyarakat tidak stres. Kang Dedi juga sosok yang visioner dan praktisioner, dia bisa mengajukan konsep dan bisa dieksekusi," ujarnya.

Secara pribadi, Otto menyampaikan terima kasih pada KDM yang selama ini konsisten bersama Peradi memberikan dukungan pada perkara 7 terpidana kasus Vina Cirebon.

Ia yakin puluhan ribu advokat siap mengawal dan memenangkan pasangan KDM-Erwan dalam kontestasi Pilgub Jabar kali ini dengan raihan suara maksimal.

"Saya bersaksi Kang Dedi pantas dan patut jadi Gubernur Jabar. Doa saya, Kang Dedi terpilih jadi gubernur dan menang mutlak," ucapnya.

Sementara itu Ketua AAIB Jabar Jutek Bongso SH hadir membacakan deklarasi dukungan. Pihaknya akan bekerja keras mengajak keluarga dan para kliennya untuk mencoblos KDM pada 27 November 2024.

Tak hanya itu, sebagai bentuk dukungan seluruh kantor advokat di Jawa Barat akan memasang atribut kampanye pasangan nomor empat tersebut sebagai media sosialisasi pada masyarakat.

"Saat ini keluarga besar AAIB di Kota Bandung saja ada sekitar 10 ribu orang, kalau di seluruh Jawa Barat bisa sampai 40-50 ribu orang. Kami mengajak dan mengimbau semua untuk bersama menggunakan hak pilih pada 27 November nanti mencoblos Kang Dedi Mulyadi," kata Jutek.

Sementara itu KDM dalam sambutannya berterima kasih atas dukungan yang diberikan. Dukungan tersebut menjadi komitmen baginya untuk melindungi seluruh warga dari kriminalisasi hukum.

"Ke depan kita akan memberikan perlindungan bagi masyarakat dalam bentuk menyiapkan pos bantuan hukum bagi masyarakat di setiap kecamatan yang dibiayai oleh pemerintah provinsi," kata Kang Dedi Mulyadi.

Diserang Elza Syarief

Elza Syarief kerap menuding Dedi Mulyadi terkait polemik kasus Vina Cirebon.
Elza Syarief kerap menuding Dedi Mulyadi terkait polemik kasus Vina Cirebon. (kolase nusantara tv/youtube KDM Channel)

Nama Dedi Mulyadi kerap menjadi sorotan saat kasus Vina Cirebon yang terjadi pada 2016, kini bergulir lagi.  

Bagi para terpidana kasus VIna Cirebon, Dedi Mulyadi bak pahlawan yang mengungkap tabir kejanggalan kasus yang membuat mereka harus menjalani hukuman seumur hidup. 

Namun, bagi pihak yang berseberangan seperti Iptu Rudiana dan Aep Rudiansyah, Dedi Mulyadi justru dijadikan musuh. 

Karena itu, Elza Syarief, pengacara Iptu Rudiana dan Aep Rudiansyah kerap melayangkan tudingan bagi tokoh yang kini menjadi calon gubernur Jawa Barat ini. 

Sebelumnya, Elza Syarief menuding Dedi Mulyadi telah mengimtimidasi dan menakut-nakuti hingga menyandera ayah Aep, Rudi Pelor agar mau menghadirkannya sang anak ke politisi Partai Gerindra tersebut. 

Namun tudingan itu dibantah Rudi Pelor dengan tampil bersama Dedi dan menyebut tidak ada intimidasi maupun penyanderaan. 

Terbaru, Elza menuding Dedi Mulyadi telah memberikan uang kepada Aep dan Suroto, dua saksi kasus Vina Cirebon, agar mau mencabut keterangannya di berita acara pemeriksaan (BAP). 

Hal itu diungkapkan Elza dalam dialog yang ditayangkan Nusantara TV pada Selasa (8/10/2024). 

Baca juga: Ancaman Elza Syarief Ditanggapi Santai Kuasa Hukum Terpidana Kasus Vina, Ogah Terlihat Makin Bodoh

Elza awalnya ditanya tentang keberadaan Aep yang hingga kini masih misterius.

Elza mengaku Aep saat ini ada bersamanya. 

Bahkan saat sidang di lokasi, Aep bersama dia dan Pitra. 

Karena itu lah, dia meminta agar keberadaan Aep tidak ditanyakan ke Iptu Rudiana. 

"Rudiana gak tahu, yang tahu saya. Waktu sidang di lokasi Aep ada sama saya dan Pitra. Jadi jangan kejar-kejar Rudi (Iptu Rudiana) deh, Aep ada sama saya.  Saya kuasa hukumnya," katanya. 

Diakui Elza, sampai saat ini Aep tetap berpegang teguh pada fakta yang dialaminya. Bahkan haln yang lebih detail diceritakan kepadanya. 

Kalau saat ini banyak saksi yang mencabut laporan, Elza mempersilahkan saja hal itu. 

Elza juga mengklaim Aep juga dikejar-kejar agar mau mencabut keterangannya. 

Elza lalu menyebut Dedi Mulyadi yang pernah memberikan Aep uang Rp 4,5 juta, dan akan ditambah lagi kalau dia mau mencabut keterangannya. 

"Dedi sempat kasih uang dia (Aep) Rp 4,5 juta. Akan ditambah lagi kalau mencabut," katanya. 

Elza mengklaim punya bukti untuk itu, bahkan amplopnya masih disimpan. 

Dan, tak hanya Aep, saksi Suroto juga mengaku telah dibayar oleh Dedi Mulyadi beberapa juta, dan banyak saksi lain. 

"Suroto juga dibayar, tapi Suroto gak cabut. Dan banyak lagi. Saya gak usah ngomong lah.  Sampai amplop-amplopnya makin disimpan oleh mereka," ungkapnya. 

Mengapa Aep sampai saat ini tidak mau muncul? 

Elza mengaku tidak perlu karena banyak ancaman yang sudah ditujukan padanya. 

"Udah lah untuk apa.  Kita gak perlu muncul di TV, yang penting pembuktiannya. Ancaman terhadap Aep itu terlalu banyak. Saya yang mengancam juga tahu.Aep  ini punya lawyer yang akan melindungi dia secara hukum," tukasnya. 

Hingga berita ini diungkap, pihak Dedi Mulyadi belum memberikan klarifikasi terkait tudingan Elza tersebut. 

Sebelumnya, Elza juga melaporkan Dedi Mulyadi, Dede Riswanto dan Liga Akbar ke polisi atas tuduhan fitnah dan penyebaran berita bohong.

Elza Syarief mengungkapkan kliennya ketakutan dan mendapatkan tekanan imbas pemberitaan negatif melalui akun youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

"Kita wajib bantu karena tujuan melaporkan, tujuan mengintimidasi mencari-mencari seorang buron kepada klien kami. Tujuannya cuma satu, memaksa Aep dicabut keterangannya yang dibacakan di bawah sumpah," kata Elza dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Kompas TV, Selasa (30/7/2024).

Padahal, kata Elza, Aep yakin kesaksiannya bersama-sama Dede dalam kasus Vina merupakan fakta sebenarnya.

"Kita wajib mempertahankan kebenaran dan keadilan," kata Elza yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Penasihat dan Konsultan Hukum Indonesia (PERHAKHI).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved