Berita Viral
Ingat Sandi Petugas Damkar Laporkan Dugaan Korupsi di Tempat Kerjanya? Berencana Somasi Pemkot Depok
Masih ingat dengan Sandi Butar Butar petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang viralkan kerusakan alat di tempat kerjanya? berencana layangkan somasi.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Kemudian, UPT Damkar Cimanggis langsung mengirimkan mobil pemadam dengan kapasitas 3.500 liter.
"Kami karena ini wilayahnya wilayah Sukmajaya, tapi yang lebih dekat itu UPT Cimanggis, jadi kami lebih cepat sampai duluan itu," kata Yakub, dikutip dari TribunnewsDepok.

Kata Yakub, pemadaman sempat terkendala karena pompa PTO (Power Take-off) pada mobil pemadam sempat tidak berfungsi.
"Itu portable pompa untuk memancarkan air ke depan, ada kendala juga tadi agak lama sekitar 20 menit," ungkapnya.
Selain persoalan pompa PTO, jalanan yang sempit menyebabkan mobil pemadam tidak dapat sampai ke titik kobaran api.
Alhasil, pemadaman harus dilakukan dengan menggunakan selang 80 meter untuk mencapai titik api.
Pemadaman api berlangsung sekitar 30 menit dan pendinginan memakan waktu hingga 60 menit.
Yakub menuturkan, pihaknya menerjunkan delapan mobil pemadam dari UPT Cimanggis, UPT Cimanggis, dan Mako Damkar Depok.
Sebelumnya, Sandi Butar Butar juga sempat viral karena video "room tour" memperlihatkan fasilitas rusak di UPT tempatnya bekerja.
Ia memperlihatkan mobil pemadam kebakaran yang remnya jebol, hingga gergaji mesin yang tidak lagi berfungsi.
Sandi mengaku sudah membuat pengajuan perbaikan alat-alat yang rusak sejak beberapa bulan lalu.
"Wah sudah lama (buat laporan pengajuan), sudah sering dan sudah berbulan-bulan yang lalu (komplain)," ucap Sandi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (20/7/2024).
Dirinya dan rekan kerja sudah menyadari gergaji mesin untuk menebang pohon milik UPT-nya rusak sejak awal 2023.
"Tahun kemarin kayaknya, awal tahun kemarin. Memang dari awal tahun 2023, (jadi) pas Desember 2023 itu sudah rusak, ya sudah hampir setahun," ungkap Sandi.
Sandi menyampaikan, sebenarnya ia tak ingin melakukan perbuatan yang dapat merugikan kantornya.
Namun, hal ini harus dilakukan lantaran Dinas Damkar tak kunjung memberikan tanggapan.
"Saya juga sudah begah (muak) gitu istilahnya, kita kan anggota di lapangan, kita selalu bikin nota dinas, lalu laporan gitu ke mereka," ujar Sandi.
"Tapi mereka kayak cuma mendengarkan, enggak ada perlakuan untuk membenahinya," lanjutnya.
Usai membuat video soal alat-alat damkar yang rusak, Sandi menjalani pembinaan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Selasa (23/7/2024).
Sandi mengaku mendapat pembinaan dari Kepala UPT Damkar Cimanggis Dede Gempar Kurnia.
Namun, pembinaan ini menurutnya hanya bersifat formalitas. Sebab, Dede belum mengetahui duduk perkara kerusakan alat-alat damkar yang ia viralkan di media sosial.
Sandi mengaku telah meminta ke Kepala UPT Damkar Cimanggis untuk tidak melibatkan rekan-rekannya dalam perkara ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.