Pembunuhan Vina Cirebon

Terjawab! Penyebab Eky Pacar Vina Cirebon Luka di Kepala, Ahli Forensik: Tak Mungkin Dipukul Bambu

Teka-teki penyebab tewasnya Eky dalam kasus Vina Cirebon akhirnya menemukan titik terang. Ahli forensik bersaksi di sidang.

Editor: Musahadah
kolase nusantara TV/istimewa
Ahli Forensik, Yoni Fuadah Syukriani memberikan keterangannya dalam sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina Cirebon di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada Senin, (23/9/2024).  

SURYA.co.id - Teka-teki penyebab tewasnya Eky dalam kasus Vina Cirebon akhirnya menemukan titik terang. 

Banyak yang meragukan Eky tewas akibat kecelakaan karena kondisi motor yang tidak terlalu parah dan helm full face yang digunakan hanya hancur di bagian depan. 

Padahal, sesuai hasil otopsi terungkap jika Eky mengalami patah pada tulang dasar tengkorak, patah tulang atap tengkorak bagian depan dan belakang, patah tulang rahang atas serta patah tulang rahang bawah. 

Kini, teka-teki akhirnya terjawab setelah Ahli Forensik, Yoni Fuadah Syukriani memberikan keterangannya dalam sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina Cirebon di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada Senin, (23/9/2024). 

Dokter yang sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung ini mengungkapkan patah tulang dasar tengkorak, justru tidak terlihat di luar karena letaknya di dalam. 

Baca juga: Elza Syarief Diskakmat Pakar Hukum Pidana saat Bela Mati-matian Aep, Bantah Lihat Jarak 100 Meter

Patah tulang dasar tengkorak ini ditandai adanya pendarahan hidung, telinga dan mata agak gelap.

Penyebab patah ini karena adanya benturan yang sangat kuat. 

"Apakah dipukul bisa menyebabkan?," tanya Jutek Bongso, kuasa hukum terpidana. 

Menurut Yoni, kalau hanya dipukul pakai tangan kosong tidak mungkin terjadi patah tulang dasar tengkorak.'

Bagaimana kalau dipukul pakai bambu? 

Menurut Yoni tergantung dari bambu itu kosong atau berisi di dalamnya. 

Kuasa hukum terpidana lalu menunjukkan gambar alat bukti bambu berukuran 70 cm dengan diameter 5 cm yang ada di berkas perkara. 

Yoni memperkirakan bambu itu tidak cukup kuat untuk menyebabkan patah tulang dasar tengkorak. 

"Seandainya dia (bambu) dipukulkan, lebih memuingkinkan menyebabkan memar atau robek di kulit kepala," ungkapnya. 

Ditegaskan Yoni, untuk mematahkan tulang dasar tengkorak perlu power yang sangat besar. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved