Pembunuhan Vina Cirebon

Ngotot Sebut Kasus Vina Pembunuhan, Elza Syarief Pangacara Iptu Rudiana Malah Kicep Diskakmat Ahli

Ngotot sebut Kasus Vina Cirebon adalah pembunuhan, pengacara Iptu Rudiana, Elza Syarief, malah kicep usai diskakmat ahli.

kolase youtube dan Tribun Cirebon
Elza Syarief dan Azmi Syahputra. Ngotot Sebut Kasus Vina Pembunuhan, Elza Syarief Pangacara Iptu Rudiana Malah Kicep Diskakmat Ahli. 

SURYA.co.id - Ngotot sebut Kasus Vina Cirebon adalah pembunuhan, pengacara Iptu Rudiana, Elza Syarief, malah kicep usai diskakmat ahli.

Momen ini terjadi saat acara di Nusantara tv yang membahas soal kasus Vina Cirebon.

Salah satu tim penasihat hukum Iptu Rudiana yakni Elza Syarief kembali diskakmat Azmi Syahputra ahli hukum pidana sekaligus dosen program studi ilmu hukum Universitas Tri Sakti.

Hal itu bermula ketika Elza Syarief yang bersikukuh bahwa kasus Vina Cirebon adalah peristiwa pembunuhan menerangkan soal kronologi sebuah gambar yang menunjukan posisi tempat kejadian perkara.

Elza Syarief sampai detail menerangkan jarak posisi di tkp dengan kondisi saat terjadinya peristiwa yang menewaskan Eky dan Vina pada 2016 silam dan menunjukan posisi Aep yang menyaksikan terjadinya kejar kejaran hingga pelemparan batu hingga proses pemindahan korban dari tkp pemerkosaan sampai ke jembatan talun.

Baca juga: Diskakmat Usai Bela Mati-matian Iptu Rudiana, Elza Syarief Mencak-mencak: Anda Itu Jaga Mulut

Menanggapi apa yang disampaikan Elza Syarief terkait hal tersebut Azmi Syahputra mengatakan bahwa dirinya berpikir kenapa akhirnya dalam kasus Vina Cirebon ini ada Elza Syarief, Reza Indragiri dan yang lainnya dan soal mengukur kembali jarak jarak yang disebutkan tadi, kalau kita mau balik lagi sebenarnya pintu masuknya ada di kepolisian.

"Separah apa sih, kenapa waktu oleh TKP tidak bisa clear?," kata Azmi seperti dikutip youtube Nusantata tv.

"Sudah di rekonstruksi lho," sanggah Elza Syarief.

"Kalau sudah direkonstruksi kenapa ada perbedaan pandangan begini? Kalau pada saat itu sudah diteliti, dan sudah jelas bahkan clear, tidak ada dong kegaduhan yang timbul seperti saat ini," tegas Azmi.

"Tidak mungkin dong, karena orang yang melakukan rekonstruksi itu punya kompetensi, mereka juga punya berita acara sumpahnya dan segala macam, loh kan sampai hari ini kita masih memperdebatkan jarak lagi," ucap Azmi.

Baca juga: Sosok Pakar yang Disalahkan Elza Syarief Gegara Sebut Iptu Rudiana Bisa Dipanggil di Sidang PK

"Berarti bisa kita bilang, titik awal penyelidikan termasuk olah TKP nya itu tidak profesional," tegas Azmi.

Dan saat Azmi Syahputra mengatakan seperti itu Elza Syarief hanya terdiam seribu bahasa alias terbungkam.

Lebih lanjut Azmi Syaputra mengatakan, jika seluruh proses seperti penyelidikan sampai olah TKL itu clear, tidak perlu lagi ada yang namanya Elza Syarief, Reza Indragiri dan lain sebagainya.

"Kalau begini kan artinya semua itu tidak clear," kata Azmi. 

Kata Azmi, perkara ini katanya adalah pembunuhan berencana dan apa yang dilakukan oleh Iptu Rudiana saat itu adalah adalah masuk 340 artinya ada rencana, ada gerakan yang bersama dan ada niat dan kesatuan bersama juga.

"Nah terkait hal tersebut harusnya pada proses olah TKP harus dilakukan secara detail," tandasnya.

Sebelumnya, Elza Syarief juga mencak-mencak setelah pernyataannya diskakmat oleh kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti.

Awalnya, Titin menanggapi semua pernyataan dari Elza Syarief yang bersikukuh membantah segala tuduhan terhadap kliennya Iptu Rudiana dalam kasus VIna Cirebon.

"Jadi apapun yang disampaikan oleh bu Elza Syarief saya sih anggapnya khayalan tingkat tinggi," kata Titin seperti dikutip Youtube Nusantara tv.

Baca juga: Sering Tampil Ngeyel di Sidang PK Terpidana Kasus Vina, Jaksa Jati Pahlevi Malah Puji Saksi Ini

Karena menurut Titin, kondisi para terpidana kasus Vina Cirebon pada 2016 silam itu dalam keadaan tertekan atau berada dalam tekanan sehingga diselimuti rasa takut.

"Jadi saat itu mereka dalam kondisi ketakutan, sangat tertekan dalam keadaan yang sudah babak belur kala itu," ungkap Titin.

Mendengar hal tersebut, Elza Syarief pun membalas pernyataan dari kuasa hukum Saka Tatal Titin Prialianti dengan nada keras dan menyebut jika berbicara jangan membawa pribadi.

"Kalau ngomong jangan jangan pakai pribadi ya," kata Elza Syarief ketus.

Sontak hal tersebut sampai menuai tanggapan dari presenter.

"Tidak ada yang menyerang pribadi kok bu Elza," timpal presenter.

Tanpa mendengar tanggapan presenter, Elza Syarief terus mengeluarkan pernyataan bernada ketus terhadap kuasa hukum Saka Tatal Titin Prialianti.

"Bilang pusing lah, sekarang bilang khayalan tingkat tinggi lah, saya bicara fakta," kata Elza Syarief.

"Anda itu jaga mulut, mulut kok ga dijaga," tukas Elza Syarief.

Mendengar hal tersebut, Titin yang saat diminta bergabung lewat sambungan teleconferens hanya bisa tersenyum mendengar pernyataan Elza Syarief.

Elza Syarief Ditertawai

Sebelumnya, ngotot sebut bukti chat Vina Cirebon adalah rekayasa pelaku, Elza Syarief malah ditertawai pengacara para terpidana.

Bahkan, argumen yang dilontarkan pengacara Iptu Rudiana itu disebut semakin aneh.

Awalnya, Elza Syarief menegaskan kalau chat Vina pada pukul 22.14 itu dikirim oleh para terpidana.

Sementara chat hingga pukul 20.20 WIB, kata dia, merupakan pesan yang dikirim langsung oleh Vina.

Lalu tiba-tiba ada SMS lagi pada pukul 21.50 WIB yang menanyakan 'ini siapa'.

"Kok dari tadinya udah  tahu kok tak jawab lagi ini siapa," kata Elza Syarief dikutip dari tvOneNews.

Kemudian ia juga menyoroti adanya telepon keluar sebanyak empat kali ke nomor yang berbeda.

"Setelah itu baru ada SMS lagi mengatakan bahwa dia akan menjemput, jadi mengatakan bahwa yang seolah-olah Vina itu masih hidup dan akan menjemput," ungkap dia.

Saat itulah, kata Elza Syarief, HP Vina sudah dalam penguasaan para pelaku.

"(Yang mengirimkan SMS itu) pembunuhnya jelas, karena mereka memang melakukan satu satu create yaitu satu rekayasa dari tempat pembantaian," tutur dia.

Ia juga mengatakan kalau tempat pembantaian itu berada di dekat rumah para pelaku.

"Dan dipindahkan ke flyover seolah-olah bahwa terjadi kecelakaan dan kemudian membuat alibi bahwa dia masih hidup," kata Elza Syarief.

Pengacara Iptu Rudiana, Elza Syarief (kiri) dan pengacara terpidana kasus Vina Cirebon, Jutek Bongso (kanan). Elza Ngotot Sebut Bukti Chat Vina Cirebon Rekayasa.
Pengacara Iptu Rudiana, Elza Syarief (kiri) dan pengacara terpidana kasus Vina Cirebon, Jutek Bongso (kanan). Elza Ngotot Sebut Bukti Chat Vina Cirebon Rekayasa. (kolase youtube dan Kompas.com)

"Jadi merekalah yang melakukan ini untuk meng-create seolah-olah terjadi kecelakaan dan hampir berhasil mereka melakukan itu," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Jutek Bongso mengaku aneh dengan penjelasakan yang disampaikan.

"Kalau tadi membahas tentang ekstraksi handphone, ini tambah aneh lagi kalau menurut saya," kata Jutek Bongso.

Sebab menurut dia, kalau pesan pada pukul 22.14 WIB itu dikirim oleh pembunuhnya jelas sangat tidak masuk akal.

"Pukul 22.25 WIB atau 10 menit dari situ itu, di lokasi TKP itu sudah penuh, ada polisi ada apa," jelas Jutek.

Dirinya pun memastikan kalau pukul 22.14 itu, HP tersebut masih dipegang oleh Vina.

Namun dirinya akan membeberkan bukti itu di persidangan peninjauan kembali (PK) 6 terpidana besok, Rabu (3/9/2024).

"Kemudian yang kami lihat bahwa banyak kejanggalan dikatakan celana melorot apa segala macam, nanti kami akan buktikan," ungkapnya.

Jutek juga mengatakan, jika Vina diperkosa maka pelakunya sangat beretika.

"Habis diperkosa ramai-ramai dipakaikan lagi celananya ya kemudian diperkosa di tempat tanah yang becek itu bersih, mungkin dicuci dulu bajunya saya juga enggak ngerti gitu ya," kata Jutek.

Sebab kata Jutek, dipastikan tidak ada satupun tahan yang menempel di baju Vina dan Eky.

"Jadi memang mengarang cerita ini memang enggak gampang saya katakan sutradara yang hebat apapun, dan inilah sekarang terbongkar menurut saya," jelas dia.

Skenario itu, kata Jutek, disangkal oleh saksi-saksi yang muncul dan menyatakan kalau itu adalah kecelakaan.

Bahkan saksi yang melihat para terpidana menginap di rumah Pak RT, dan pemilik helm yang dipakai Eky juga sudah muncul.

"Kemudian ada temannya Eky yang mengantar jam berapa itu kami sudah dapatkan," kata dia.

Pihaknya juga sudah menemukan teman Eky yang masih bersama kedua korban hingga detik-detik terakhir.

"Jam 21.30 kami pastikan Eky itu masih diantar oleh temannya, jadi enggak mungkinlah kalau menurut kami (pembunuhan)," jelas dia.

Jutek Bongso pun cukup tegas menjawab tudingan dari Elza Syarief.

"Jadi terlalu banyaklah kebohongan-kebohongan yang menurut kami yang sudah dibangun narasi selama ini. Saya selama ini agak agak diam ya, enggak enggak banyak saya bicara selugas seperti hari ini," pungkasnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved