Berita Gresik

Siapkan Bonus Demografi Indonesia Emas 2045, Bupati Gresik Ajak Mahasiswa Tingkatkan Kompetensi

Sehingga perlu ditingkatkan kembali, agar generasi muda Gresik bisa ikut mengisi kesempatan kerja di industri Gresik.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono (sugiyono)
Bupati Gresik, H Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) memberikan materi tentang menyongsong bonus demografi 2045 kepada Mahasiswa Gresik di Hall Sang Pencerah UMG, Sabtu (21/9/2024) malam. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Pemkab Gresik menggelar Rembug Akur bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Gresik di Hall Sang Pencerah, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Lewat pertemuan itu, arahnya masyarakat Gresik bisa menyongsong bonus demografi menuju Indonesia emas pada tahun 2045.

Rembug Akur dan Mimbar Mahasiswa itu diadakan Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) Gresik dengan tema ‘Gresik Kerja, Gresik Daulat Industri’,  Sabtu (21/9/2024) malam.

Bupati Gresik, H Fandi Akhmad Yani (Gus Yani, mengatakan, pekerjaan dan kesempatan kerja di Gresik selalu ada. Sehingga perlu disiapkan generasi muda sekarang untuk mengisi bonus demografi pada tahun 2024 mendatang.

Menurut Gus Yani, beberapa kali kunjungan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kecamatan Manyar, banyak tenaga kerja lokal yang mulai masuk melalui bursa kerja atau job fair. Sehingga perlu ditingkatkan kembali, agar generasi muda Gresik bisa ikut mengisi kesempatan kerja di berbagai industri di Kabupaten Gresik.

“Kita persiapkan untuk generasi kita, bonus demografi yang harus disiapkan sejak dini. APBD untuk memenuhi keterampilan dan skill anak-anak muda. Kalau tidak kita siapkan sekarang ini, maka masalah yang akan datang menjadi besar,” kata Gus Yani. 

Dalam kesempatan itu, Gus Yani juga melihat betapa pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) khususnya generasi Z Gresik yang saat ini masih menjadi mahasiswa. 

Sehingga rembug akur dan mimbar mahasiswa tersebut diharapkan bisa membangun sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai kemampuan, talenta dan keterampilan. 

“Maka, perlu disiapkan sejak sekarang, tidak hanya berjalan pada infrastruktur yang besar dan menyerap anggaran yang banyak. Tetapi hari ini bonus demografi harus disiapkan keterampilan dan kemampuannya juga penting keterampilan, knowledge, kemampuan bahasa dan keterampilan,” imbuh Gus Yani.

Karena itu, Pemkab Gresik melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) akan menyiapkan anggaran untuk peningkatan keterampilan generasi muda Gresik sebesar Rp 6,5 miliar.

"Disnaker menyiapkan anggaran Rp 6,5 miliar untuk pelatihan. Memberikan pelatihan kepada masyarakat Gresik. Pelatihan forwarder dan skill lainnya. Kalau kita tidak menyiapkan sekarang, maka akan semakin berat masa depan. Maka kita harus siap untuk berubah,” tegasnya.

Begitu juga disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Ir Achmad Washil Miftahul Rachman bahwa pembangunan di Kabupaten Gresik telah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 

Sehingga pemda membuat regulasi Peraturan Daerah (Perda) yang melindungi masyarakat Gresik untuk mengisi pekerjaan di Perusahan-perusahaan. Minimal 60 persen harus warga Gresik.

Washil juga mengatakan, saat ini sudah ada hilirisasi perusahaan di KEK Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). “Sehingga tinggal menyiapkan SDM dan sudah  ada regulasinya, tinggal masyarakat Gresik menyiapkan skill dan kemampuan bahasa asingnya,” kata  Washil. 

Begitu juga disampaikan Rektor UMG, Nadhirotul Laily, warga Gresik harus berbangga sebab daerahnya mempunyai beberapa keunggulan. Di antaranya ada ribuan industri, mulai tingkat mikro, menengah dan internasional.  Tidak dipungkiri, infrastruktur yang bagus dan hunian yang layak dan sebagainya.

Menurut Laily, bagaimana Kabupaten Gresik yang menjadi ini bisa berdaulat secara ekonomi dan bisa bermanfaat bagi masyarakat Gresik, terutama bagi para mahasiswa. Bagi mahasiswa, peran apa yang bisa dilakukan selalin kuliah kemudian pulang.

“Kita harus peka terhadap kondisi sosial. Bagaimana Kita harus mempunyai kepercayaan diri dan berperan di komunitas sosial, dan mempunyai kompetensi diri. Di antaranya soft skill khusus yang harus kita miliki. Sehingga Kabupaten Gresik menjadi kota industri berdaulat secara ekonomi dan bisa bermanfaat bagi masyarakat Gresik,” kata Laily. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved