Pembunuhan Vina Cirebon
Siap Bertaruh di Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon, Dedi Mulyadi Janji Ini Jika Mereka Bebas
Dedi Mulyadi Siap Bertaruh di Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon. Janjikan ini kepada mereka jika bebas.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Dedi Mulyadi hadir dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) para terpidana kasus Vina Cirebon, Jumat (20/9/2024).
Dalam sidang tersebut, Dedi mengaku berani mempertaruhkan apapun untuk para terpidana Kasus Vina Cirebon.
Ia bahkan berjanji akan memberikan pekerjaan mereka bebas.
Awalnya, Dedi terlihat meneteskan air mata saat menjelaskan motivasinya membantu terpidana.
"Tugas saya sebagai manusia adalah menyampaikan pesan-pesan Allah kepada mereka, untuk menjaga mereka agar berkata benar.
Baca juga: Usai Dalih Iptu Rudiana Dihabisi di Sidang PK Terpidana Kasus Vina, Dedi Mulyadi Beber Tabiatnya
Negeri ini memerlukan orang-orang yang berkata dengan hati nurani," ujarnya di hadapan Majelis Hakim, melansir dari tayangan Kompas TV.
Dedi menegaskan bahwa ia berani mempertaruhkan apapun.
"Saya berani mempertaruhkan apapun untuk melindungi mereka dan membebaskan tujuh terpidana yang tidak bersalah," tegasnya.
Ia meyakini bahwa meninggalnya Vina dan Eky bukan akibat pembunuhan, melainkan kecelakaan tunggal di Flyover Talun.
"Peristiwa itu adalah kecelakaan murni, dan ketujuh terpidana ini tidak bersalah," tambahnya.
Sebagai langkah selanjutnya, Dedi berencana memberikan pekerjaan kepada semua terpidana setelah mereka dibebaskan.
Baca juga: Profil Susno Duadji yang Habisi Dalih Iptu Rudiana di Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon
"Kalau bebas, saya akan suruh kerja di rumah saya. Banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan," pungkasnya.
Selain itu, di kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi juga memberikan balasan menohok saat upayanya mencari keadilan bagi 7 terpidana kasus Vina Cirebon seolah diragukan jaksa penuntut umum (JPU).
Hal itu terungkap Dedi Mulyadi dihadirkan sebagai saksi di sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri Cirebon pada Jumat (20/9/2024).
Awalnya jaksa menanyakan kepada Dedi Mulyadi apakah selain menemui pihak terpidana, dia juga menemui keluarga korban.
Dedi menjawab, sebelum dia menemui saksi-saksi yang berkembang saat ini, di justru menemui keluarga Vina lebih dahulu, termasukl wawancara dengan ibu, kakak Vina dan Linda.
Dedi hanya mengaku tidak bisa menemui Iptu Rudiana, ayah Eky.
"Bahkan saya mencoba ingin bertemu ibunya Eky, tapi saya tidak berhasil," kata Dedi Mulyadi yang kini menjadi calon Gubernur Jawa Barat.
Jaksa lalu menanyakan apakah Dedi juga pernah bertanya ke Titin Prialianti, kuasa hukum terpidana saat sidang tahun 2016 silam, tentang upaya maksimal yang telah dilakukan.
Dengan tegas, mantan anggota DPR RI ini mengungkapkan, kepadanya TItin mengaku sudah berusaha melakukan pembelaan secara sempurna, namun terkendala sidang yang tertutup, meski dalam putusannya dinyatakan terbuka.
Jaksa lalu mulai memancing emosi Dedi dengan berpendapat bahwa upaya Dedi Mulyadi melakukan survey kasus ini kurang berimbang karena teknik bertanya-nya mengarahkan lebih dahulu.
Baca juga: 3 Kejanggalan Kasus Vina Cirebon Diungkap Ahli Digital Forensik, Bisa Ubah Nasib Para Terpidana
Hal itu langsung dibantah Dedi.
"Malah bapak bisa melihat wawancara salah satu saksi yang dahulu berbohong ketika di BAP. Justru terbalik. Awalnya tertutup dan takut, begitu saya tepuk tepuk bahunya. Kamu ada Allah di hati kamu. Dia menangis. Apakah tangisan spontan rakyat biasa adalah berbohong?," seru Dedi.
"Kita punya logika pak, bapak bisa cek ke warung madura jaraknya berapa ke gang. Bisa kelhatan gak kalau malam hari," sambung Dedi dengan nada agak tinggi.
Tak mau disalahkan, jaksa lalu beralasan sudah survey dan mengeceknya
Narasi berikutnya, jaksa justru menginggung upaya Dedi Mulyadi yang peduli masyarakat kecil dengan kerap membagikan sembako.
Namun, kata jaksa, upaya peduli masyarakat kecil akhir-akhir ini justru kurang.
"Cuma akhir-akhir ini berkurang ke masyarakat kecil, lebih dominan lebih ke masalah ini," sindir jaksa.
Dedi pun memberikan balasan menohok.
"Karena bagi saya, peristiwa kemanusiaan ini lebih mahal, " tegasnya.

Mendapat jawaban itu, jaksa kembali berargumen.
"Kami sependapat dan kami bukan menolak. Sekali lagi, ingin menegaskan bahwa. Terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, harus dihormati. Tetapi kalau masih ada upaya hukum, mari kita bongkar kebenaran dan keadilan," seloroh jaksa.
Menangis, Beri Pesan ke 6 Terpidana
Ada momen haru ketika Dedi Mulyadi memeluk satu per satu para terpidana setelah sesi tanya jawab berakhir.
Selama memberikan keterangannya, Dedi beberapa kali terlihat menangis dan suaranya terdengar bergetar.
"Saya nangis, orang punya hati."
"Kamu mau gak punya adik di penjara seumur hidup tanpa bersalah?" Ujar Dedi Mulyadi kepada awak media setelah persidangan, Jumat (20/9/2024).
Baca juga: Balasan Menohok Dedi Mulyadi saat Upayanya Cari Keadilan Bagi Terpidana Kasus Vina Diragukan Jaksa
Dedi menjelaskan, bahwa kesaksian yang ia sampaikan adalah hasil dari wawancaranya dengan berbagai pihak yang terlibat, termasuk keluarga korban dan saksi-saksi.
Namun, ia mengungkapkan bahwa dirinya belum sempat mewawancarai keluarga Eki, salah satu korban dalam kasus tersebut.
"Apa yang saya sampaikan adalah hal-hal yang saya temukan melalui wawancara-wawancara yang saya lakukan terhadap keluarga korban, para saksi, keluarga Vina, Linda."
"Yang tidak bisa saya wawancara adalah keluarganya dari Eki," ucapnya.
Menurut Dedi, dari seluruh rangkaian yang ia pelajari, peristiwa yang terjadi merupakan kecelakaan murni dan tidak ada kesalahan dari enam terpidana yang saat ini mendekam di penjara.
"Dari seluruh rangkaian itu kan bisa dilihat oleh semuanya, sudah terekam dan sudah tergambarkan bagaimana peristiwa itu terjadi."
"Jadi menurut saya, peristiwa itu adalah kecelakaan murni dan ketujuh terpidana ini menurut saya tidak bersalah," jelas dia.
Dedi juga sempat memberikan pesan khusus kepada Rivaldy atau yang akrab disapa Ucil, salah satu terpidana yang dianggap memiliki sifat nakal.
"Tadi sempat memeluk, pesannya sabar, khususnya kepada Rivaldy atau Ucil, 'kamu jangan nakal lagi ya'."
"Karena memang di antara mereka yang nakal itu Ucil. Tapi kan yang nakal bukan berarti pembunuh," katanya.
Jika nanti para terpidana dibebaskan, Dedi berjanji akan memberi mereka pekerjaan.
"Kalau mereka bebas, mereka kerja di tempat saya."
"Banyak kerjaannya, kebersihan, tukang cat, pekerjaan proyek kan terus-menerus banyak," ujarnya.
Sidang kemudian dihentikan sementara pada pukul 11.00 WIB untuk pelaksanaan Salat Jumat dan akan dilanjutkan kembali sekitar pukul 13.00 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.