Pembunuhan Vina Cirebon

Adik Terpidana Kasus Vina Tak Gentar Sebut Nama Gugun dan Aris Papua Penyiksanya, Siap Duel di Ring

Renaldi tak gentar ungkap nama-nama polisi yang menyiksanya saat pemeriksaan kasus vina Cirebon. Bahkan siap diadu di ring.

Editor: Musahadah
kolase nusantara TV/tribunnewsbogor
Renaldi, adik terpidana kasus VIna Cirebon mengaku tak gentar mengungkap nama polisi yang menyiksanya, yakni Iptu Rudiana, Gugun dan Aris Papua. 

SURYA.co.id - Terungkap alasan Renaldi berani mengungkap nama-nama polisi yang menyiksanya saat diperiksa di kasus Vina Cirebon pada tahun 2016 silam. 

Saat menjadi saksi sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri Cirebon pada Rabu (18/9/2024), Renaldi kembali menyebut ada 3 nama polisi yang menyiksanya, yakni Iptu Rudiana, Aris Papua dan Gugun. 

Iptu Rudiana diakuinya memukulnya saat dia dan para terpidana (dulu masih belum ditetapkan tersangka) berada di Polres Cirebon Kota.   

Sementara Aris Papua dan Gugun Gumilar diakui paling kejam saat memukulnya di ruang pemeriksaan. 

Sebenarnya ada satu polisi sangat kejam yang memukulkan gembok ke kepalanya hingga darah mengucur, namun Aldi tidak mengingat namanya. 

Baca juga: Yakin 100 Persen Kasus Vina Cirebon Rekayasa, Oegroseno: Kadiv Propam, Saya Periksa Habis Rudiana

Aldi mengaku tidak gentar mengungkap nama-nama polisi penyiksa ini. 

Hal itu beralasan karena posisinya saat ini sudah bebas, bukan tahanan yang diborgol seperti dulu. 

"Enggak (gentar) lah, dulu saya dipukuli, diborgol. Sekarang sama-sama lepas, bolehlah," kata Aldi dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Kamis (19/9/2024). 

Dikatakan Aldi, kalau dulu dia dipukuli tidak melawan karena diborgol, saat ini dia tidak akan tinggal diam. 

Dia pun siap jika harus diadu di ring dengan polisi-polisi itu. 

"Dulu dia melakukan itu gak ada hukum, hukum ada tapi polisi seenaknya. Sekarang berani, diatas ring juga (berani)," katanya. 

Aldi mengungkap di persidangan itu dia tidak bisa menahan air mata karena rasa sakit yang dirasaka itu tidak bisa dilupakan. 

Bahkan sa,pai satu bulan setelah penyiksaan di Polres Cirebon Kota, dia baru bisa berjalan. 

"Kayak gak bisa membayangin, pasti air mata menetes," katanya. 

Saat melihat sang kakak Eka Sandi yang kini masih dipenjara karena pasang badan untuknya, Aldi mengaku tidak tega. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved