UMKM Surabaya

Sosok Sumini, Berawal Jualan Semanggi Surabaya di Tepi Jalan, Kini Mendunia dan Punya Ruko

Bu Sumini masih teringat anaknya yang minta dia tidak jualan semanggi. Tapi ini penyemangat dirinya untuk menaikan level jualannya.

|
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/habibur rohman
Sumini memperlihatkan produk semanggi di kediamannya, Kampung Sawo, Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, 

Setelahnya, Sumini seperti naik level. Dia memutuskan tidak lagi jualan di tepi jalan Danau Unesa.

Apalagi hampir setiap Minggu dirinya diajak Pemkot dan sejumlah dinas sampai provinsi untuk mengikuti pameran. Tidak hanya di luar kota, tapi juga luar negeri.

Sumini yang tidak pandai bicara ini selalu diikutkan dalam setiap even internasional. Mulai Malaysia, Singapura dan negara Asean lainnya.

Pecel Semanggi Sumini lah yang menjadi menu dalam sejumlah pertemuan besar.

"Sering memang B to B (business to business) di luar negeri menyertakan Bu Sumini. Dari situ lahir pasar hingga pelanggan baru di luar negeri," kata Rahmadian Sari, staf Dinas Koperasi dan Perdagangan yang mendampingi Sumini.

Kebahagiaan Sumini

Setelah menjadi pahlawan ekonomi, Sumini memang seakan menjadi mitra istimewa. Fasilitas ini juga berlaku untuk semua mitra UMKM yang memang layak. Sumini sangat senang jika diajak pameran.

Selain bisa jalan-jalan juga bisa mendapat pasar baru. Sumini juga senang karena bisa membawa anaknya juga ke luar kota hingga ke luar negeri.

Kalau banyak even, Sumini bisa meminta tolong Hanik, perempuan yang biasa membantu Sumini.

"Anak saya suka tersenyum kalau ingat usia SD minta saya berhenti jualan semanggi di tepi jalan. Tapi kini saya berhenti memang, tapi jualannya pindah di mal-mal dan pameran," ucap Sumini.

Berkat kegigihan dan kreativitas Sumini totalitas mengolah semanggi, kini Sumini sudah bisa menikmati hasilnya.

Sudah lima tempat di mal Surabaya sudah terdapat gerai Pecel Semanggi Sumini. Dia menjadi pemilik tenant.

Bahkan di mal elit Tunjungan Plaza 6 sudah ditebus Sumini. Berada di lantai 5 di pasar ramai.

Kemudian di mal Pasar Atom, di Pasar Turi Baru, di Darmo Trade Center (DTC), dan Depot Bu Rudy.

Sumini bersyukur bisa sampai pada posisi saat ini. Dulu yang hanya jualan keliling naik motor, kemudian memilih jualan di tepi jalan, dan kini jadi mitra Pemkot Surabaya.

Tanpa Pemkot Surabaya tidak bisa seperti ini. Bisa bangun ruko senilai Rp 400 juta.

"Yang paling bahagia, saya bisa punya ruko. Bisa jualan nyaman dan tempat tinggal nyaman. Stan di mal saat ini dikelola dan dilanjutkan anak saya," ucap Sumini berkaca-kaca. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved