Berita Bisnis

Bank Jatim Gandeng Kemenko Bidang Perekonomian Tingkatkan Produktivitas Hortikultura di Malang

Bank Jatim menjadi salah satu dari 18 instansi yang telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Foto Istimewa Bank Jatim
Penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang dilakukan Bank Jatim bersama 17 instansi lainnya terkait upaya meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas hortikultura di Kabupaten Malang, tentang Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim menjadi salah satu dari 18 instansi yang telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

Kerja sama ini terkait upaya meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas hortikultura di Kabupaten Malang, tentang Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura.

Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R Arief Wicaksono, mengatakan, ruang lingkup Bank Jatim dalam MoU kali ini adalah memverifikasi/melakukan pengecekan dokumen petani dalam proses pengajuan pembiayaan.

"Baik melalui KUR maupun skema kredit lainnya," kata Arief, Kamis (5/9/2024).

Selain itu, pihaknya juga memberikan pendampingan manajemen ekonomi usaha pertanian dan pengelolaan manajemen keuangan untuk pemanfaatan KUR ataupun model pembiayaan lainnya. 

Serta memfasilitasi penguatan inklusi keuangan baik melalui KUR maupun skema kredit lainnya untuk petani dalam rangka mendukung budidaya pertanian kemitraan closed loop agribisnis hortikultura.

”Lewat kolaborasi dengan multi stakeholders ini akan memberikan solusi dari hulu hingga hilir sehingga rantai pasok akan tertata dengan baik sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani,” jelas Arief.

Pembiayaan memegang peran yang sangat penting dalam menciptakan usaha pertanian yang menguntungkan dan berkelanjutan. 

Maka dari itu, lewat penandatanganan MoU ini, Bank daerah yang melantai di pasar bursa dengan kode BJTM ingin membantu kesejahteraan petani lewat fasilitasi akses kredit yang terjangkau.

”Dukungan pembiayaan yang terjangkau dapat melipatgandakan manfaat yang bisa diperoleh petani dari program closed loop. Kami berharap support ini dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para petani di Jatim,” ungkap Arief.

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Yuli Sri Wilanti, menambahkan, program closed loop agribisnis hortikultura ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Malang serta memberikan kepastian harga bagi petani.

"Sehingga kedepannya bisa berkontribusi terhadap swasembada pangan nasional," ujar Yuli.

Sekarang sudah ada tujuh daerah di Jatim yang menjadi pilot project untuk penerapan program closed loop agribisnis hortikultura. Antara lain Jember, Jombang, Pasuruan, Malang, dan lain-lain.

"Lewat closed loop ini kami ingin membangun ekosistem end to end, mulai dari penyediaan sarana produksi seperti pupuk dan bibit, pembiayaan, hingga pendampingan budidaya yang baik dengan good agriculture practices dan penerapan smart farming,” beber Yuli.

Melalui realisasi program closed loop tersebut, petani tidak perlu khawatir lagi mengenai proses penanaman hingga pemasaran produk hasil pertanian. Karena semuanya akan terintegrasi dalam jalinan kerja sama ini. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved