Pilkada 2024
Pengamat Politik: Pilih Kotak Kosong di Pilkada Bisa Berbahaya
Memilih kotak kosong di Pilkada justru berpotensi berbahaya, berikut penjelasan lengkap dari pengamat politik
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
"Masyarakat tidak tahu siapa orangnya, dan ini justru tidak demokratis," tegasnya.
Untuk itu, Andri menegaskan lagi, bahwa mendorong masyarakat memilih kotak kosong adalah langkah yang salah.
"Mendorong masyarakat memilih kotak kosong itu adalah sesat pikir. Masyarakat harus diberi sosialisasi tentang bahaya memilih kotak kosong. Karena jika terjadi, masyarakat akan dirugikan dengan hadirnya penjabat yang tidak dipilih oleh mereka," jelasnya.
Menurut Andri, fenomena calon tunggal masih memungkinkan kontrol kepada eksekutif tetap berjalan.
Baginya, kontrol kinerja pemerintahan tidak hanya dilakukan oleh legislatif, tetapi bisa juga dari masyarakat.
"Masyarakat juga memiliki peran dalam mengontrol pemerintahan. Selama ini, Eri-Armuji telah membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada wali kota. Ini adalah bentuk kontrol yang efektif," jelas Andri lagi.
Secara garis besar, Andri menyimpulkan, bahwa fenomena paslon tunggal dalam Pilkada Surabaya bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dianggap tidak demokratis.
"Jauh lebih tidak demokratis jika itu memang sengaja atau ada gerakan yang diarahkan memilih kotak kosong. Malah sentralisme akan terjadi lagi, kalau orang dari pusat yang ditunjuk menjadi penjabat wali kota," tandas Andri.
Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat di Surabaya menyatakan menolak pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Pahlawan hanya diikuti calon tunggal.
Apabila hingga batas waktu pendaftaran tak ada satu pun partai yang mengusung penantang, kelompok masyarakat yang menamakan Aliansi Relawan Surabaya Maju ini akan mengampanyekan kotak kosong.
Sesuai namanya, elemen ini awalnya merupakan pendukung partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden.
"Aliansi Relawan Surabaya Maju sejak awal melakukan konsolidasi dan sosialisasi dan berharap Koalisi Indonesia Maju bisa mencalonkan cawali dan cawawali," kata Direktur Strategi dan Analisis Aliansi Relawan Surabaya Maju 2024, Rudy Gaol dikonfirmasi di Surabaya pada Senin (2/9/2024).
"Namun, hingga saat ini pendaftaran pasangan calon dari partai-partai tersebut tidak menurunkan rekomendasi untuk melawan petahana. Ini baru pertama kali di Surabaya lawan bumbung kosong," ujar Rudy.
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID
Pilkada
Pilkada 2024
kotak kosong
Andri Arianto
UINSA
Pilwali Surabaya 2024
Pilkada Kota Surabaya
Surabaya
Rencana Pelantikan Pilkada 2024 Pakai Sistem Gelombang, Ini Kata Anggota Komisi A DPRD Jatim |
![]() |
---|
KPU Surabaya Raih Dua Penghargaan dari KPU RI, Berkat Keberhasilan Ini |
![]() |
---|
Respons DPRD Jatim Soal Potensi Mundurnya Jadwal Pelantikan Kepala Daerah |
![]() |
---|
Jadi Wali Kota Sisa Hasil Pilkada 2020, Mas Adi Diminta Percepat Program Pembangunan Kota Pasuruan |
![]() |
---|
Ongkos Pilihan Langsung Mahal, PAN Dukung Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.