Pembunuhan Vina Cirebon
Menyesal Pernah Pukuli Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon di Sel, Saka Tatal Beri Kunci Kebebasan
Terpidana Kasus Vina Cirebon yang telah bebas, Saka Tatal, menyapaikan permintaan maafnya kepada Sudirman.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Setelah kami bertemu, kami lihat sudirman punya kemampuan itu. Memang kelihatannya agak telat mikir. Mental gak bisa ditekan. punya masalah psikis," ungkap Jutek Bongso, kuasa hukum yang lain.
Terkait hal ini, tim kuasa hukum akan mengajukan pemeriksaan psikis untuk memastikan gangguannya sampai sejauh mana.
Baca juga: Pantesan Sudirman Bisa Jadi Kunci Berakhirnya Kasus Vina Cirebon, Susno Duadji: Sangat Lemah
"Kami akan memanggil saksi ahli, sehingga akan menentukan, ucapannya bisa dipertanggungjawakan atau tidak," kata Rulli Panggabean, kuasa hukum lainnya.

Dia berharap ahli psikis atau psikiater ini akan bisa menjawab apakah Sudirman memiliki kelemahan mental atau psikisnya terganggu,
"Mudah-mudahan dengan adanya ahli, bisa dipercaya atau diyakini apa yang diucapkan. Sebelum sidang, mudah-mudahan sudah bisa hadir," tegasnya.
Sementara itu Dedi Mulyadi mengaku pusing menghadapi Sudirman yang disebutnya memiliki kelemahan mental.
Baca juga: Terlanjur Tantang Berantem Pitra Pengacara Iptu Rudiana, Fransiskus Malah Ciut Diminta Bersaksi
"Kalau dibentak dikit langsung takut. dan akhirnya mengikuti apa yang membentaknya. Diajak keluar aja mau tadi.
Memang kelihatannya agak telat pikir. Mentalnya memang gak bisa ditekan. Punya masalah psikis," katanya.
Titin menambahkan, Sudirman itu memiliki hati yang lembut sehingga terkesan tidak mau menyakiti orang lain.
Karena itu lah dia cenderung mengikuti apa yang dikatakan orang lain, agar tidak kecewa.
Kondisi Sudirman ini, menurut Titin dimanfaatkan penyidik kasus Vina untuk mengadu dombanya dengan 7 tersangka lain saat proses penyidikan.
Meski Sudirman bukan orang pertama yang mengaku, penyidik memberitahu ke 7 tersangka lain bahwa Sudirman sudah mengaku sehingga mereka juga mau mengaku.
Namun sikap penyidik ini malah membuat 7 tersangka lain membenci Sudirman hingga menganiaya dia di tahanan.
"Padahal Jaya yang mengaku pertama, tapi Sudirman yang dipakai penyidik uhtuk adu domba mereka," ungkap Titin.
"Makanya anak-anak (7 tersangka lain) udah babak belur, terus dia babak belirin Sudirman juga," tambahnya.
Titin mengaku sampai di persidangan, Sudirman kerap muntah darah karena dianiaya penyidik dan teman-temannya.
"Saya yang ngelapin kalau dia muntah darah itu," aku Titin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.